Ajang Liga Champions telah mendekati fase akhir. Partai final yang dihelat 1 Juni 2019 di Wanda Metropolitano, Madrid mendatang tinggal berjarak 4 laga. Dua laga leg di semifinal bakal mempertemukan Ajax Amsterdam kontra Tottenham Hotspur, dan Barcelona versus Liverpool.

Dari semifinalis tersebut, kiprah Ajax paling banyak disorot. Mereka mampu melangkah ke empat besar dengan cara yang meyakinkan.

Skuat Ajax yang didominasi talenta muda, sukses memutarbalikkan prediksi dan menyingkirkan dua tim besar, Real Madrid dan Juventus. Ajax menyingkirkan Juventus dengan agregat 3-2. Sementara, Real Madrid mereka hancurkan dengan keunggulan agregat 5-3.

Ajax mengulang pencapaian 22 tahun silam, kala menembus semifinal pada 1997. Di musim tersebut, mereka bertemu Juventus, namun terpaksa mengakui keunggulan wakil Italia.

Sejatinya, Ajax merupakan salah satu dari jajaran tim elite Eropa. Mereka sukses meraih trofi Liga Champions musim 1970/1971, 1971/1972, 1972/1973 dan terakhir pada 1994/1995.

Trofi terakhir yang diraih Ajax cukup istimewa. Sebab, Ajax yang mengandalkan skuat berusia rata-rata 23 tahun, mampu menaklukkan raksasa Italia AC Milan. Ajax unggul tipis 1-0 dalam final yang digelar di Stadion Ernst-Happel, Wina, Austria.

Kini, bermodal skuat muda yang tangguh, macam Hakim Ziyech, Davy Klaassen, Joel Veltman, Kasper Dolberg, Frenkie de Jong,David Neres, hingga Matthijs de Ligt, Ajax siap menggebrak. Sebelum menanti kiprah Ajax di semifinal, ada baiknya mengingat kembali sosok pilar Ajax kala meraih gelar terakhir pada 1994/1995.

Berikut deretan pemain legendaris Ajax yang membantu klub meraih trofi Liga Champions.

1. Edwin van der Sar.

5 Pilar Ajax kala menjadi juara Liga Champions 1994/1995

Sebelum sukses bersama Manchester United, Edwin van der Sar mengawali karirernya bersama Ajax Amsterdam. Di sana, sang kiper mencatatkan total 226 penampilan.

Ia berperan dalam membantu Ajax meraih gelar Liga Champions 1994/1995. Di musim itu, ia diganjar gelar Best European Goalkeeper award.

Pada 2012, Van der Sar dipercaya menduduki jabaran marketing director di Ajax. Pada 2016, ia dipromosikan untuk mengisi peran sebagai CEO klub.

2. Danny Blind.

5 Pilar Ajax kala menjadi juara Liga Champions 1994/1995

Danny Blind adalah kapten Ajax saat meraih gelar Liga Champions 1994/1995. Ayah bek sayap Ajax, Daley Blind ini tercatat tampil sebanyak 372 kali bersama klub tersebut.

Sebelum menjadi pelatih tim nasional Belanda pada periode 2015 hingga 2017, Blind juga sempat menukangi Ajax pada 2005. Hasilnya, ia membawa klub tersebut meraih gelar Johan Cruyff Shield dan KNVB Cup.

3. Marc Overmars.

5 Pilar Ajax kala menjadi juara Liga Champions 1994/1995

Marc Overmars tampil cemerlang kala membela Arsenal, sebelum memilih hijrah ke Barcelona. Namun, sebelumnya ia sukses membawa Ajax meraih gelar Liga Champions 1994/1995.

Di masa jayanya, Overmars dikenal sebagai pemain yang punya akselerasi cepat. Kini, Overmars bertugas sebagai Direktur Sepakbola di Ajax.

4. Patrick Kluivert.

5 Pilar Ajax kala menjadi juara Liga Champions 1994/1995

Bicara soal gelar Liga Champions Ajax di 1994/1995, tentu tak bisa lepas dari sosok Patrick Kluivert. Ia adalah pencetak gol semata wayang Ajax atas AC Milan.

Selepas membela Ajax, ia melanglang buana ke antero Eropa, membela AC Milan, Barcelona, Newcastle, Valencia hingga kembali ke Belanda memperkuat PSV. Pada 2016, Kluivert kembali ke Ajax untuk menangani skuat akademi. Kini, ia bertugas sebagai asisten pelatih tim nasional Kamerun.

5. Louis van Gaal.

5 Pilar Ajax kala menjadi juara Liga Champions 1994/1995

Si Tulip Besi, Louis van Gaal adalah pelatih dengan segudang prestasi. Sempat diragukan, nyatanya ia mampu membawa Ajax meraih beragam gelar. Puncaknya, kala meraih gelar Liga Champions 1994/1995.

Karier van Gaal sangat berwarna. Selepas dari Ajax, ia tercatat menukangi sejumlah tim besar. Mulai dari Barcelona, AZ, Bayern Munchen, hingga Manchester United. Ia sempat pula melatih tim nasional Belanda dalam dua periode, 2000-2002 dan 2012-2014. Selepas terdepak dari Manchester United, van Gaal memutuskan pensiun pada 2017 karena alasan keluarga.