Setiap negara selalu punya penjara untuk menahan siapa saja yang sudah melanggar peraturan yang ada di negara tersebut. Namun, beberapa penjara ini memperlakukan para tahanannya layaknya berada di neraka.

Berikut ini merupakan 5 penjara yang paling sadis dalam memperlakukan tahanannya.

1. Penjara Carandiru, Brazil.

5 Penjara di dunia ini paling sadis dalam memperlakukan tahanannya

Di penjara ini pernah terjadi pembantaian massal yang melibatkan polisi yang ada di sana. Setidaknya ada 100 lebih napi yang meninggal atas kejadian tersebut. Kejadian carandiru berawal dari perseteruan antar genk yang ada di sana yang melibatkan banyak narapidana. Polisi yang ada di sana pun memanggil bala bantuan karena tak cukup kuat untuk menangani kericuhan yang ada terjadi.

Sebenarnya para napi sudah meminta perlindungan kepada polisi. Namun, balasan yang didapat dari polisi malah menembaki napi yang ada. Tragedi ini pun membuat marah dunia dan Amnesty International beramai-ramai mengkampanyekan untuk menutup penjara tersebut. Namun kepolisian Brazil sendiri merasa bahwa yang terjadi dalam tragedi tersebut bukanlah tanggung jawab polisi.

2. Penjara La Sabaneta, Venezuela.

5 Penjara di dunia ini paling sadis dalam memperlakukan tahanannya

Di penjara ini kekerasan sudah menjadi santapan sehari-hari para napi yang ada. Fasilitas yang tidak memadai dan juga wabah penyakit yang sangat cepat menyebar akibat kurangnya pelayanan kesehatan. Tak heran kalau wabah kolera sempat hinggap di penjara ini yang menyebabkan korban jiwa setidaknya 700 napi. Ada juga pembunuhan antar napi, akan tetapi para petugas penjaga hanya menutup mata dan tak peduli dengan yang dilakukan napi tersebut. Oleh karena itu, La sabaneta mendapat predikat sebagai penjara jelek dari yang terjelek.

3. Penjara Diyarbakir, Turki.

5 Penjara di dunia ini paling sadis dalam memperlakukan tahanannya

Penjara yang punya fasilitas jauh di bawah standar ini merupakan tempat penyiksaan bagi napi-napi yang ada. Dalam kurun waktu 3 tahun, sudah ada 34 napi yang tewas akibat penyiksaan yang berlebihan, baik jasmani maupun rohani. Para napi pun sudah memprotes hal tersebut terhadap pengelolaan penjara dengan cara mogok makan bahkan sampai membakar diri. Namun, petugas di sana tetap tidak memedulikan para napi yang ada. Di penjara ini juga pernah ada kejadian di mana anak-anak dijebloskan dalam penjara seumur hidupnya.

4. Penjara Alcatraz, San Fransisco.

5 Penjara di dunia ini paling sadis dalam memperlakukan tahanannya

Semenjak dibangun pada tahun 1920-an, segala tindakan yang tak manusiawi sudah terjadi dalam penjara ini. Ingin melarikan diri? Jangan harap bisa berpikir demikian karena penjara ini sudah dirancang sedemikian sulit agar para napinya tak bisa ke mana-mana. Apalagi lokasinya yang berada tepat di pulau kecil di mana ombak dan juga hewan buas laut sudah menunggu.

Alcatraz bagaikan utopia yang membentuk dunianya sendiri karena para tahanan di sana benar-benar telah terputus kontaknya dengan dunia luar. Para petugas yang kejam dan juga arogan telah menghantui para napi yang ada. Sehingga tak heran apabila banyak napi yang punya gangguan mental hebat. Coba pikirkan, di penjara ini ada peraturan yang melarang berbicara antara sesama napi. Jika berani melawan, siap-siap hukuman menunggu. Segala hak asasi manusia pun sudah diambil oleh penjara ini. Tak salah kalau penjara ini mendapat sebutan "The Rock" atau "Devil's Island", benar-benar penampakan neraka di dunia nyata.

5. Penjara Kwan Li So, Korea Utara.

5 Penjara di dunia ini paling sadis dalam memperlakukan tahanannya

Kwan li so merupakan penjara terbesar se-Korea Utara. Di sana para tahanan pria, wanita bahkan anak-anak dijadikan satu. Yang membuatnya kejam adalah jika ada napi wanita yang melahirkan, bayi itu akan langsung dibunuh oleh petugas dan juga dibuang. Kekejaman lainnya adalah para napi di sini dipaksa untuk mencukupi kehidupannya masing-masing. Sebab, para petugas tidak mempunyai kewajiban untuk mengurusi napi yang ada. Oleh karena itu, para napi mau tak mau harus menjadi buruh untuk memenuhi kehidupannya. Dan hal ini berlaku bagi siapapun napi yang tinggal di sini.