Genosida merupakan pembantaian besar-besaran yang dilakukan secara sistematis terhadap satu atau sekelompok suku bangsa dengan maksud memusnahkan bangsa tersebut. Dalam sejarah dunia, kasus genosida terbesar yang pernah terjadi adalah peristiwa Holocaust.Holocaust merupakan pembunuhan terhadap 6 juta lebih penganut Yahudi-Eropa yang dilakukan oleh Nazi pada tahun 1941 sampai 1945.

Di Indonesia sendiri pernah terjadi beberapa kasus Genosida yang cukup menggemparkan. Kasus pembunuhan yang meregang puluhan bahkan ratusan ribu nyawa dilakukan dengan beragam alasan. Nah,berikut ini lima kasus genosida yang pernah terjadi di Indonesia.

1. Genosida pembangunan Jalan Raya Pos (1808-1811).

5 Kasus genosida terbesar di Indonesia, korbannya sampai setengah juta

Jalan yang saat ini kita kenal dengan nama Pantura, memiliki sejarah yang kelam semasa pembuatannya. Jalan sepanjang 1,316 km ini dibangun pada tahun 1808 sampai 1811 oleh Gubernur Jendral Kolonial Belanda, Herman Willem Daendels dengan nama Jalan Raya Pos.

Pada saat itu, Jalan Raya Pos yang menghubungkan Anyer sampai Panarukan dibangun dengan tujuan mempertahankan Pulau Jawa dari serbuan Inggris. Jumlah kematian dalam proses pembuatan jalan ini masih diperdebatkan, namun perkiraannya sekitar 12 ribu lebih korban jiwa.

5 Kasus genosida terbesar di Indonesia, korbannya sampai setengah juta

Di bawah perintah tangan besi Daendels, pekerja pribumi dipaksa untuk bekerja tanpa henti dan hanya diberi makanan seadanya. Penyakit malaria yang menimpa pekerja juga menyebabkan banyak kematian, terlebih lagi mereka tidak dikuburkan secara layak sehingga menebarkan penyakit.

Pramoedya Ananta Toer Dengan tegas mengatakan bahwa pembangunan Jalan Raya Pos merupakan salah satu genosida terbesar dalam sejarah kolonialisme di Indonesia.

2. Pembantaian Westerling di Sulawesi Selatan (1946-1947).

5 Kasus genosida terbesar di Indonesia, korbannya sampai setengah juta

Pembantaian ini merupakan pembunuhan rakyat sipil di Sulawesi Selatan oleh pasukan Belanda Depot Speciale Troepen (DST) di bawah pimpinan Raymond Pierre Paul Westerling. Pembantaian yang berlangsung pada Desember 1946 - Februari 1947 diperkirakan memakan 40 ribu korban jiwa.

Pembantaian ini terjadi karena pemerintahan Belanda belum mengakui kemerdekaan Indonesia dan memaksa rakyat sipil di sana untuk terus tunduk terhadap kekuasaan Belanda. Westerling yang tiba di Makassar pada Desember 1946 langsung memerintahkan pasukannya untuk membunuh penduduk yang dicurigai sebagai pejuang atau pro kemerdekaan Indonesia.

Berdasarkan cerita saksi mata yang masih hidup, sejumlah pria dewasa dikumpulkan di tengah lapangan dan disuruh membuat galian. Setelah itu tentara Belanda akan menembaki satu per satu orang-orang ini. Jasadnya kemudian masuk ke lubang galian dan dikubur tentara setelahnya.

3. Pembantaian etnis Tionghoa oleh VOC (1740).

5 Kasus genosida terbesar di Indonesia, korbannya sampai setengah juta

Pembantaian ini diatarbelakangi Belanda yang kalah bersaing dalam perdagangan dengan Inggris. Saat itu, EIC, perusahaan perdagangan Inggris yang berbasis di India mengambil alih perdagangan di Asia. VOC kemudian memerintahkan untuk mengambil pajak dan pungli dari para imigran Cina di Batavia.

Populasi imigran Cina yang semakin meningkat di Batavia juga menjadi penyebab pembantaian ini. Adriaan Valckenier, Gubernur Jendral VOC saat itu mengeluarkan kebijakan keras untuk mengurangi populasi etnis Cina di Batavia.

5 Kasus genosida terbesar di Indonesia, korbannya sampai setengah juta

Beredarnya isu yang mengerikan membuat penduduk Cina di Batavia melakukan pemberontakan yang berujung pada pembantaian etnis Cina. Polemik semakin membesar ketika muncul isu di masyarakat pribumi bahwa orang-orang Cina berencana memerkosa perempuan pribumi dan membunuh para lelakinya.

Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh Valckenier dengan melakukan sayembara di mana ia menjanjikan hadiah bagi siapa saja yang berhasil memenggal kepala orang-orang Cina.

Pembantaian yang berlangsung hingga 22 Oktober 1740 ini menewaskan 10 ribu lebih orang Cina, 500 orang lainnya luka berat, dan lebih dari 700 rumah warga Tionghoa dijarah dan dibakar oleh VOC maupun kaum pribumi. Tragedi berdarah ini dikenal dengan sebutan Geger Pacinan atau Tragedi Angke.

4. Peristiwa Mandor oleh tentara Jepang (1943-1945).

5 Kasus genosida terbesar di Indonesia, korbannya sampai setengah juta

Peristiwa Mandor atau insiden Pontianak merupakan pembantaian massal tanpa batas etnis dan ras yang dilakukan oleh tentara Jepang di Mandor, Kalimantan Barat. Diketahui pembantaian ini dilatarbelakangi desas-desus yang terdengar oleh Jepang.

Tokkeitai, sebutan untuk Polisi Rahasia Kaigun buatan Jepang mendengar kabar adanya rencana pemberontakan melawan Jepang. Pemberontakan ini disebabkan rasa kebencian masyarakat Indonesia karena pendudukan Jepang. Selama masa pendudukan itu, rakyat pribumi dipaksa bekerja dan disiksa tiada henti.

Munculnya kabar mengenai komplotan yang berencana melawan ini membuat pasukan Jepang bertindak cepat dengan melakukan penangkapan terhadap penguasa setempat, tokoh masyarakat, kaum terdidik dan terpelajar, dan banyak rakyat dari berbagai etnik, suku, dan agama. Penangkapan dimulai dari September 1943 sampai awal 1944.

Sekitar 21 ribu orang tewas dalam peristiwa ini. Menurut saksi mata, rakyat yang tertangkap tangannya diikat dan wajahnya ditutup menggunakan kain. Setelah itu mereka dihabisi dengan pedang atau tembakan. Mayat-mayat itu kemudian dikubur menjadi satu sehingga sulit untuk diidentifikasi.

5. Pembantaian anggota PKI (1965-1966).

5 Kasus genosida terbesar di Indonesia, korbannya sampai setengah juta

Pembantaian ini dianggap sebagai salah satu pembantaian terbesar pada abad ke-20. Pembantaian ini dilakukan terhadap orang-orang yang dituduh komunis di Indonesia, yang diperkirakan korbannya mencapai 500 ribu lebih jiwa.

Pembantaian ini dilatarbelakangi oleh peristiwa G30S PKI, di mana tujuh perwira tinggi militer Indonesia menjadi korbannya. Dalam peristiwa ini setengah juta orang menjadi korban. Siapa pun yang terlibat dengan PKI, baik itu anggota, simpatisan, atau orang-orang yang terlibat lainnya dibantai dan dibunuh.

Sampai sekarang peristiwa ini masih menjadi perdebatan. Salah satunya siapa dalang di balik peristiwa mengerikan ini.

Itulah lima kasus Genosida yang pernah terjadi di Indonesia. Bagaimana pendapat kamu?