Macan Tutul yang mempunyai nama latinPanthera pardusatau juga dikenal dengan namaLeoparddalam dunia Barat adalah salah satu keluarga kucing besar nan eksotik karena keunikan corak warna bulunya. Agak berbeda dengan kucing besar terkenal lainnya seperti Singa ataupun Harimau, Macan Tutul mungkin tidak sepopuler kedua kucing besar tersebut yang terkenal dengan gambaran kekuatan dan kegarangannya. Namun dibandingkan dengan kucing-kucing besar lainnya, Macan Tutul diketahui sangat adaptif dan mampu bertahan hidup hampir di banyak habitat di muka bumi ini. Salah satusubspesiesnyayaitu Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas)hidup di Indonesia dan menjadi satwa endemik di Pulau Jawa.

5 Fakta Macan Tutul, kucing besar yang mampu hidup di berbagai habitat

Macan Tutul, kucing besar yang mampu hidup di banyak habitat / Foto: Steve Jurvetson-www.flickr.com/wikimedia.org / Link: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Leopard_in_Heat.jpg

Berikut ini adalah 5 fakta tentang Macan Tutul, kucing besar eksotik yang hidup tersebar di berbagai tempat di belahan bumi ini.

1. Macan Tutul dikenal sebagai kucing besar yang sangat adaptif terhadap lingkungannya.

5 Fakta Macan Tutul, kucing besar yang mampu hidup di berbagai habitat

Macan Tutul sedang mengamati situasi sekitarnya dari atas pohon / Foto: Wegmann/wikimedia.org / Link: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Leopard_on_tree.JPG

Berdasarkan apa yang dituliskan dalam lamanlive science, Macan Tutul dikenal sebagai hewan yang sangat adaptif dan mampu hidup di berbagai macam habitat yang berbeda di berbagai belahan bumi ini.

MenurutInternational Union for Conservation of Nature(IUCN), habitat Macan Tutul dapat ditemukan di Afrika, Semenanjung Arab, Turki bagian selatan dan timur, Padang Pasir Sinai/Yudea, kaki Gunung Himalaya, Rusia, India, China, hingga Pulau Jawa dan Sri Lanka.

Dibandingkan dengan kucing besar lainnya, Macan Tutul dapat hidup di hampir semua habitat, seperti hutan hujan, padang pasir, padang rumput, wilayah pegunungan, semak belukar, dan lahan berawa.

Macan Tutul terbagi atas sembilan subspesies:

1. Panthera pardus delacouri (Macan Tutul Indochina).

2. Panthera pardus fusca(Macan Tutul India).

3. Panthera pardus japonensis (Macan Tutul China utara).

4. Panthera pardus kotiya (Macan Tutul Sri lanka).

5. Panthera pardus melas (Macan Tutul Jawa ).

6. Panthera pardus nimr (Macan Tutul semenanjung Arab)

7. Panthera pardus orientalis (Macan Tutul Amur).

8. Panthera pardus pardus (Macan Tutul Afrika).

9. Panthera pardus saxicolor (Macan Tutul Kaukasus, Macan Tutul Asia Tengah, Macan Tutul Persia).

2. Status konservasi Macan Tutul.

5 Fakta Macan Tutul, kucing besar yang mampu hidup di berbagai habitat

Macan Tutul Arab (Panthera pardus nimr) yang sudah langka pernah difoto di Padang Gurun Yudea / Foto: Yossi aud/wikimedia.org/ Link: https://commons.wikimedia.org

Untuk status konservasi, Macan Tutul telah diklasifikasikan sebagai satwa langka dan terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Populasi mereka cenderung mengalami penurunan karena hilangnya habitat di alam liar dan perburuan ilegal.

Mengutipinformasi dari laman live science.com yang mengulas mengenai Macan Tutul, subspesies Macan Tutul yang paling langka adalah Macan Tutul Amur (Panthera pardus orientalis), yang memiliki habitat di Rusia, Korea, dan timur Laut Cina. Diperkirakan hanya ada 30 ekor yang saat ini hidup di alam liar.

3. Ciri khas dan kebiasaan Macan Tutul.

5 Fakta Macan Tutul, kucing besar yang mampu hidup di berbagai habitat

Macan Tutul sedang memangsa mangsanya di atas pohon / Foto: Leyo/wikimedia.org / Link:https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Leopard_mit_Thomson-Gazelle_(cropped).jpg

Macan Tutul adalah hewan karnivora yang memburu mangsanya. Salah satu ciri khas Macan Tutul adalah hewan soliter dan nokturnal yang aktif berburu di malam hari.

Untuk ciri khas fisik, sebagaimana diulas dalamlamanlive science.com, Macan Tutul dideskripsikan sebagai kucing besar berwarna keemasan dengan bintik-bintik (spot) di seluruh tubuhnya. Untuk ukuran, Macan Tutul memiliki panjang berkisar antara 92 cm hingga 190 cm, untuk betinanya memiliki berat sekitar 21 kg hingga 60 kg, sedangkan pejantannya memiliki berat sekitar 36 kg hingga 75 kg.

Salah satu kebiasaan Macan Tutul adalah menghabiskan banyak waktu di pohon, bintik-bintik (tutul) pada kulitnya menyamarkan mereka dengan daun-daun pepohonan. Karenanya sering kali mangsanya tidak mendeteksi keberadaannya dan mendekat ke pohon tempat Macan Tutul itu berada. Dalam beberapa kasus Macan Tutul langsung menjatuhkan diri ke atas mangsanya dari atas pohon yang tinggi dan langsung melumpuhkannya. Mereka sering kali membawa mangsanya ke atas pohon agar tidak diambil oleh pemangsa oportunis seperti Heyna di habitat mereka di Afrika.

Melansir informasi dari laman National Geographic.com mengenai Macan Tutul, dalam beberapa kasus diketahui bahwa Macan Tutul juga pandai berenang dan terkadang mereka juga berburu ikan untuk menjadi santapannya.

4. Macan Kumbang adalah varian warna kulit dari Macan Tutul.

5 Fakta Macan Tutul, kucing besar yang mampu hidup di berbagai habitat

Macan Kumbang adalah spesies yang sama dengan Macan Tutul hanya varian warnanya saja yang berbeda sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan hutan tropis / Foto: Davidvraju/wikimedia.org / Link:https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Black_panther_India.jpg

Meskipun Macan Tutul dideskripsikan sebagai kucing besar berwarna keemasan dengan bintik-bintik (spot) di seluruh tubuhnya, namun untuk Macan Tutul yang hidup di habitat hutan tropis yang lebat terdapat varian warna lain yaitu warna hitam. Macan Tutul yang mempunyai warna kulit hitam ini disebut dengan Macan Kumbang atau juga dikenal sebagai Black Panther. Warna hitam ini sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan hutan tropis yang lebat dan cenderung gelap seperti sering ditemukan pada Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) dan Macan Tutul India (Panthera pardus fusca). Namun beberapa waktu lalu terdapat sejumlah media yang melaporkan untuk pertama kalinya setelah jangka waktu 100 tahun, tim ilmuwan berhasil mengabadikan seekor Macan Kumbang di wilayah konservasi di negara Kenya.

Sebagai hewan nokturnal yang aktif berburu di malam hari, kehadiran Macan Kumbang tentu sulit dideteksi oleh mangsanya karena tersamar oleh gelapnya malam dan faktor ini memberikan keuntungan besar bagi sang Macan Kumbang dalam melakukan perburuan. Meskipun berwarna hitam, Macan Kumbang adalah spesies yang sama dengan Macan Tutul, hanya varian warnanya saja yang berbeda. Perkawinan bisa terjadi diantara Macan Kumbang dan Macan Tutul dan anak-anak yang dilahirkannya pun bisa bercorak tutul sebagaimana Macan Tutul pada umumnya ataupun bercorak hitam sebagai Macan Kumbang.

5. Salah satu subspesies Macan Tutul hidup di Indonesia.

5 Fakta Macan Tutul, kucing besar yang mampu hidup di berbagai habitat

Macan Tutul Jawa yang masih remaja di Taman Nasional Baluran / Foto: Chandra Firmansyah/wikimedia.org / Link: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Macan_tutul_jawa.jpg

Salah satuSubspesiesMacan Tutul ada dan hidup di Indonesia. Subspesies Macan Tutul itu bernama Macan Tutul Jawa yang memiliki nama latinPanthera pardus melas. Macan Tutul Jawa menjadi satwa endemik atau hanya hidup di Pulau Jawa, Pulau Kangean dan Pulau Nusa Kambangan. Setelah Harimau loreng Jawa(Panthera tigris sondaica)dinyatakan punah oleh otoritas yang berwenang, Macan Tutul Jawa menjadi satu-satunya kucing besar dan predator puncak di hutan belantara Pulau Jawa yang masih tersisa dan bertahan hingga saat ini.

Keberadaan Macan Tutul Jawa berhasil dibuktikan dengan kamera trap yang dipasang di berbagai hutan dan Taman Nasional Pulau Jawa dari ujung barat hingga ujung timur Tanah Jawa seperti: Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dan lain sebagainya.

Namun dalam beberapa tahun belakangan ini banyak pemberitaan media nasional kita yang menyebutkan Macan Tutul Jawa sering kali masuk ke daerah pemukiman penduduk dan berkonflik dengan manusia, bahkan ada Macan Tutul yang diketahui keluar sangat jauh dari habitatnya dan masuk ke pemukiman penduduk. Diyakini hal tersebut terjadi karena habitat mereka mulai rusak, salah satunya diakibatkan oleh adanya pembukaan lahan ilegal maupun berkurangnya mangsa buruan mereka.

Sebagai informasi,International Union for Conservation of Nature and Natural Resources(IUCN) juga telah memasukkan Macan Tutul Jawa ke dalam spesies yang terancam punah dan telah didaftarkan dalam CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) Appendix I. Status Macan Tutul Jawa sudah sangat kritis dan sangat rentan terhadap kepunahan di alam liar apabila tidak ada program-program nyata yang ditujukan untuk menjaga kelestariannya.

Menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaga kelestarian satwa-satwa tersebut. Semoga otoritas berwenang membuat program-program nyata untuk melestarikan Macan Tutul dan menghindarkannya dari kepunahan, sehingga kelak generasi penerus masih bisa melihat satwa eksotik ini, tidak hanya dari gambar-gambar atau foto saja yang menceritakan kalau pada masanya mereka pernah hidup dan sekarang telah punah. Demikian lima fakta Macan Tutul, kucing besar yang sangat adaptif dan mampu hidup di berbagai habitat.