Bersepeda memang menjadi tren yang berkembang akhir-akhir ini. Aktivitas yang bermanfaat ini benar-benar sedang naik daun di tengah masa pandemi Covid-19. Selain murah dan efisien, olahraga bersepeda ini pun dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang usia.

Di lain sisi harga sepeda pun turut meroket ketika tren bersepeda meningkat. Hal ini menjadi berkah tersendiri bagi para penjual dan pemilik bengkel sepeda setelah sekian lama tenggelam karena banyaknya keberadaan sepeda motor.

4 Perilaku menjengkelkan pesepeda yang baiknya tak dilakukan

Walaupun cukup menarik, ada sedikit kejengkelan melihat beberapa oknum pesepeda. Olahraga bersepeda bukanlah hal yang salah jika dilakukan dengan baik, akan tetapi akan sangat mengesalkan jika dilakukan dengan tidak menghargai pengendara lain.Berikut ini beberapa hal menjengkelkan dari para pesepeda yang baiknya tak kamu lakukan.

1. Bersepeda di tengah jalan raya.

Hal ini penulis temukan beberapa waktu yang lalu ketika seorangpesepedamengayuh sepeda yang berharga lumayan bersepeda dengan kecepatan 20-30 km/jam di batas garis cepat di tengah jalan. Hal ini tentu menghambat para pengendara di jalan.

Alhasil untuk memotongnya punpenulis harus dari kiri karena takut diserobot kendaraan cepat dari belakang. Kendaraan lain pun sepertinya harus melambatkan diri ketika hendak melewatinya karena takut akan keselamatanpesepeda tersebut.

2. Melanggarlampu merah.

Bersepeda memang tidak memerlukan SIM (Surat Ijin Mengemudi). Tapi hal ini pula sepertinya yang membuat para pesepeda merasa bebas dalam berkendara. Sudah berjalan di tengah, saat jumpa lampu merah pun langsung main terobos. Demi keselamatan bersama, pengendara sepeda pun tetap perlu mematuhi peraturan lalu lintas.

3. Bersepeda dengan bergerombol menutupi jalan.

Kasus ini pelaku yang sering ditemui adalah para remaja. Keinginan untuk bersepeda beramai-ramai membuat mereka sering bergerombol mengayuh sepeda dengan menutupi jalan.

Terkadang kita juga menemui pesepeda beriring berdua atau bertiga sambil ngobrol. Jika pun ingin bersepeda bersama tak ada salahnya jika berbaris satu memanjang saja. Jika memangingin mengobrol bisa nantidilakukan ketika di warkop (warung kopi) atau saat sudah berhenti.

4. Bersepedamelawan arah.

Para pesepeda sering kalijugaberkendaraan dengan melawan arah. Bagi mereka mungkin bukan masalah, tapi bagi para pengendara sepeda motor ataupun mobil cenderung sangat mengganggu dan cukup berbahaya, apalagi ketika bergerombol.

Memang tidak dibutuhkanSIMketika mengendarai sepeda. Akan tetapi demi kenyamanan dan keselamatan bersama sesama pengguna jalan, alangkah elok jika pesepeda turut mematuhi peraturan lalu lintas ketika mengendarai sepeda di jalan raya.