Alquran merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan pedoman hidup bagi umat Islam. Alquran tersusun dari kata-kata yang indah dan penuh makna. Tentunya kata-kata tersebut merupakan firman Allah yang sangat jelas.

Umat Islam dianjurkan untuk beriman kepada kitab Allah, salah satunya adalah Alquran. Wujud yang dapat ditunjukkan bahwa kita beriman kepada Alquran adalah dengan membaca dan memahami maknanya serta melaksanakan tuntunan kehidupan sehari-hari sesuai pedomannya. Tetapi, membaca Alquran juga hendaknya dilakukan dengan baik dan benar, bukan hanya sekadar membaca. Berikut adalah beberapa cara membaca Alquran yang sesuai dengan cara Rasulullah SAW membacanya.

1. Membaca Alquran dengan jelas.

Kita dianjurkan untuk membaca Alquran dengan jelas, baik, dan benar secara pengucapan bacaan agar tidak terjadi kesalahan dalam menyebutkan kata dalam ayat Alquran. Apabila kita melakukan kesalahan dalam menyebutkan kata dalam ayat Alquran, maka arti dan makna dari bacaan tersebut akan berubah. Oleh sebab itu hendaklah kita mengikuti cara Rasulullah membaca Alquran dengan jelas dan perlahan agar tidak terdapat kesalahan pada bacaan. Hal ini sesuai dengan hadis yang artinya:

"Ya`la bin Mamlak RA bertanya kepada Ummu Salamah tentang cara Rasulullah SAW membaca Alquran. Lalu, Ummu Salamah menjelaskan bahwa 'Rasulullah membaca Alquran dengan jelas, perkataan demi perkataan'."(Diriwayatkan Abu Dawud, at-Turmudzi, dan Nasai).

2. Membaca Alquran sesuai dengan hukum tajwid.

Tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Alquran. Jika kita ingin membaca Alquran maka hal pertama yang harus kita pelajari dan ketahui adalah ilmu tajwid. Karena ilmu tajwid adalah ilmu yang akan membimbing kita dalam membaca Alquran dengan baik dan benar. Rasulullah juga membaca Alquran dengan mengikuti hukum ilmu tajwid, yaitu membunyikan dan mengucapkan huruf dengan baik dan benar. Hal ini termaktub dalam hadis yang artinya:

"Seorang sahabat Nabi SAW, Qatadah bin Nu'man berkata, 'Aku bertanya kepada Anas bin Malik: Bagaimanakah cara Rasulullah SAW membaca AlQuran? Anas menjawab: 'Rasulullah memanjangkan bacaan (sesuai dengan hukum tajwid)'. (Diriwayatkan Bukhari, Abu Daud, at-Turmudzi, Ibnu Majah, Nasai, dan Ahmad).

3. Membaca Alquran dengan suara pelan dan keras.

Jika kita ingin tahu bagaimana cara Rasulullah membaca Alquran, apakah dengan suara yang pelan, atau lantang, maka jawabannya adalah keduanya pernah dilakukan Rasulullah saat membaca Alquran, baik dengan suara keras ataupun pelan tidak masalah. Yang terpenting bacaannya baik, benar, dan sesuai dengan hukum tajwid seperti yang telah disebutkan di atas. Hal ini sesuai dengan hadis yang artinya:

"Abdullah bin Abi Qais RA suatu ketika bertanya kepada Sayyidah Aisyah tentang bagaimana caraRasulullahmembaca Alquran. Lalu Sayyidah Aisyah menjawab bahwa terkadang Rasulullah membacaAlqurandengan suara lantang dan terkadang dengan suara lirih.

Pada saat Fathu Makkah misalnya, sambil menunggangi untanyaRasulullahmembaca Surat Al-Fath dengan suara yang lantang dan menggema sampai orang-orang yang ada di sekitarnya mendengar bacaan Rasulullah itu. Hal ini disaksikan Abdullah bin Mughaffal." (Diriwayatkan Tirmidzi, Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Ahmad.)

4. Membaca Alquran dengan memotong ayat.

Memotong ayat bukan berarti melewatkan ayat. Tetapi yang dimaksudkan di sini adalah membaca per ayat dengan jeda dan tidak terburu-buru. Hal ini dilakukan agar bacaan menjadi baik dan jelas pengucapannya serta tentunya disesuaikan dengan tanda baca atau tajwidnya. Hal ini sesuai dengan hadis yang artinya:

"Rasulullah memotong bacaannya ayat per ayat. 'Beliau membaca ayat Alhamdulillah raabil alamin, lalu berhenti. Kemudian beliau membaca Arrahmanirrahim, lalu berhenti lagi'. ( Diriwayatkan Ummu Salamah RA )