Gadget atau handphone merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia sekarang ini. Mulai dari remaja, orang tua, bahkan anak-anak sekalipun sudah dikenalkan gadget oleh orang tua mereka.

Banyak alasan mengapa orang tua zaman sekarang ini sudah mengenalkan gadget kepada anak mereka pada usia dini. Alasan yang paling sering adalah mereka sengaja memberikan gadget kepada sang anak agar anak berperilaku tenang dan diam. Orang tua beranggapan ketika anak diberikan permainan melalui gadget maka iaakan lebih tenang dan tidak rewel. Dengan adanya permainan di gadget tersebut orang tua menjadi sering memberikan gawai kepada anaknya ketimbang mengasuhnya dengan cara melakukan permainan yang sesungguhnya, dan anak pun menjadi kecanduan dengan permainan yang ada di gadget tersebut.

Saran dari The American Academy of Pediatrics (AAP) ini mungkin bisa jadi acuan. Anak usia di bawah dua tahun idealnya bebas dari segala jenis layar monitor. Baik itu gadget, komputer tablet, laptop, PC, bahkan televisi. Ekspos cahaya terlalu lama, termasuk cahaya dari layar komputer, berdampak negatif pada penglihatan mereka. Bahkan radiasi ponsel pun sebaiknya diminimalkan. APP menyarankan orang tua untuk tidak terlalu sering bermain gadget dan tablet PC di dekat anak-anak usia batita dan bayi.

Lalu bagaimana jalan keluarnya?

Berikut contoh permainan edukasi anak yang bisa orang tua berikan kepada anak untuk menggantikan gadget.

1. Bermain puzzle.

Orang tua perlu membeli puzzle dengan gambar yang disukai anak, lalu jelaskan pada anak cara bermainnya yaitu menyatukan kepingan sehingga menjadi sebuah bentuk gambar sempurna. Pilihlah puzzle dengan gambar yang familiar bagi anak, sehingga anak tidak kesulitan untuk menyusunnya, seperti gambar hewan, buah, atau karaktek kartun. Agar anak bisa mudah untuk merangkai puzzle sesuai dengan imajinasinya. Permainan ini bermanfaat untuk melatih fokus dan daya imajinasinya.

2. Bermain peran.

Orang tua dan anak bisa memerankan apa saja, misalnya dokter dan pasien, koki dan pembeli, guru dan murid. Sekarang ini banyak yang menjual permainan alat-alat yang bisa dipakai untuk berperang sebagai dokter, mulai dari stetoskop mainan, ada juga yang menjual permainan untuk memasak, atau semuanya bisa didukung oleh properti di rumah seperti alat tulis, buku untuk bermain guru dan murid. Permainan ini sangat sederhana namun meningkatkan banyak aspek perkembangan mulai dari bahasa, emosi, kognisi, dan sosialisasinya.

3. Bermain lilin mainan (clay).

Orang tua bisa membelikan lilin mainan atau yang biasa disebut clay, lalu ajarkan anak membuat sesuatu seperti hewan, bunga, hingga buah. Permainan ini menumbuhkan keterampilan dan merangsang kreativitas anak.

Permainan-permainan yang disebutkan di atas dapat membantu orang tua untuk menerapkannya kepada anak-anak mereka sehingga anak-anak dapat mengeksplorasi bakat dan kesukaannya, juga permainan tersebut dapat melatih fungsi motorik dan kognitif anak. Orang tua juga akhirnya tidak perlu khawatir akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh gadget. Anak-anak juga tentunya akan lebih terjaga kesehatan matanya dan lebih banyak bergerak aktif ketika melakukan permainan yang membuat tubuh anak sehat.

Artikel ini ditunjukkan kepada para orang tua dan para pengasuh serta praktisi untuk memberikan referensi serta ide mengenai permainan anak dan menghindari penggunaan gadget atau bahkan mengurangi intensitas menggunakan gadget.