Felix Kjellberg atau yang akrab disapa Pewdiepie sudah cukup dikenal sebagai YouTuber paling populer dengan total subscribermencapai 104 miliar. YouTuber asal Swedia tersebut pada mulanya menyiarkan konten bermain video game dan kini kanalnya diisi segmen yang lebih beragam, seperti YLYW (You Laugh You lose), Meme Review, dan LWIAY (Last Week I Asked You).

Pada awal 2018 lalu, Pewdiepie pun membuat segmen Book Review yang dimulai dari resolusi tahun barunya untuk membaca banyak buku dan keinginannya mengajak para penontonnya, yang kebanyakan masih muda, untuk mengikuti resolusi tersebut. Isi dari segmen ini berupa ulasan personalnya mengenai buku-buku yang dikurasi dari rekomendasi penontonnya.

Seperti videonya yang lain, Pewdiepie terbilang santai dalam memberikan komentarnya dan tak jarang memberi pandangannya tentang isi buku yang ia baca. Pria berusia 30 tahun tersebut juga pernah menjelaskan bahwa dulunya ia sering mendiskusikan buku bersama kakeknya dan betapa bersamangatnya ia sampai akhirnya dapat menyelesaikan 72 buku dalam tahun 2018 itu.

Ia juga mengungkapkan betapa terkesannya dia ketika tahu kumpulan buku yang telah diulasnya dijadikan rekomendasi di salah satu toko buku terkemuka di Inggris. Lalu, apa saja buku yang disukai Pewdiepie dalam segmen Book Review? Simak yuk daftar buku dan pendapatPewdiepie di sini.

1. 1984, oleh George Orwell.

17 Rekomendasi buku terbaik versi Pewdiepie yang patut kamu baca

"Ini merupakan salah satu buku terfavorit yang benar-benar berkesan buatku."

1984 menceritakan kisah Winston yang berusaha menjadi warga negara yang baik dengan mematuhi setiap aturan Partai meski jauh di dalam hati dan pikirannya bersemayam antipati terhadap kediktatoran yang ada di negaranya. Walaupun begitu, Winston tidak berani melakukan perlawanan secara terbuka.

Tidak mengherankan, karena Polisi Pikiran, teleskrin, dan mikrofon tersembunyi membuat privasi hanya serupa fantasi. Bahkan, sejarah ditulis ulang sesuai kehendak Partai. Negara berkuasa mutlak atas rakyatnya. Yang berbeda atau bertentangan akan segera diuapkan.

1984 merupakan satir tajam, menyajikan gambaran tentang luluhnya kehidupan masyarakat totalitarian masa depan yang di dalamnya setiap gerak warga dipelajari, setiap kata yang terucap disadap, dan setiap pemikiran dikendalikan. Hingga kini, 1984 merupakan karya penting Orwell yang mengantarkannya ke puncak kemasyhuran. (Gramedia)

2. Brave New World, oleh Aldous Huxley.

17 Rekomendasi buku terbaik versi Pewdiepie yang patut kamu baca 17 Rekomendasi buku terbaik versi Pewdiepie yang patut kamu baca

Keduanya [1984 dan Brave New World] mengangkat isu yang sama tapi dengan perspektif berbeda.

Akhirannyaseperti halnya 1984meninggalkan kesan mendalam. Tak jarang aku memikirkannya setelah tamat membacanya. Aku sangat menyukai buku ini. Buku ini adalah mahakarya.

Brave New World mengangkat cerita tentang sebuah peradaban distopia di masa depan yang damai dengan sistem hierarki dan kemajuan pesat di berbagai sektor ilmu pengetahuannya. Masyarakat di dalamnya pula terlahir secara kloning tanpa perantara orang tua.

Meski sistem hierarki diterapkan, tiap lapisan masyarakatnya dapat hidup bahagia dan terhindar dari berbagai masalah maupun penyakit. Lalu keadaan berubah ketika mereka dihadapkan dengan tokoh protagonis yang datang dari luar peradaban, manusia yang sebenarnya. Ia pun dikenal dengan sebutan Savage.

3. I Am Legend, oleh Richard Matheson.

17 Rekomendasi buku terbaik versi Pewdiepie yang patut kamu baca

Mungkin kalian familiar dengan film I Am Legend yang dibintangi Will Smith dan ia hampir mengikuti [plot buku] iniTapi di film mereka [musuhnya] zombie, zombie aneh, sedangkan di sini mereka VAMPIR. Itulah inti dari buku ini.

Buku ini benar-benar disajikan secara cerdas dengan akhir yang menarik, aku sungguh tercengang dibuatnya dan aku sangat menyukainya. Aku pikir buku ini menarik sejak bagian awal sampai akhir

Buku ini mengisahkan seorang pria bernama Robert Neville sebagai manusia terakhir di bumi. Sedangkan manusia lainnya di seluruh penjuru dunia telah berubah menjadi vampir dan mereka sangat haus darah.

Di siang hari Neville keluar sebagai pemburu, mengintai vampir-vampir di balik sisa reruntuhan peradaban. Malam harinya, ia membarikade dirinya di rumah hingga fajar menjelang. Lalu, akankah ia dapat bertahan dengan teror seperti itu tiap harinya?

4. American Psycho, oleh Bret Easton Ellis.

17 Rekomendasi buku terbaik versi Pewdiepie yang patut kamu baca

Meskipun dia [tokoh utamanya] seorang pembunuh psikopat, kita masih bisa menyukainya dan kita bertanya-tanya kenapa kita dapat menyukai orang mengerikan ini. Apa karena kita peduli dengan sisi positif miliknyaatau karena kita hanya tertarik sebab sudah mengikuti kisahnya dari awal?

Aku tidak tahu, tapi meski begitu, pertanyaan itu cukup menarik dan buku ini benar karya satir yang bagus, aku benar-benar menyukainya. Aku merekomendasikan ini kalau kalian ingin bacaan komedi.

Patrick Bateman adalah pria berusia 26 tahun yang bekerja di Wall Street. Dia tampan, mahir, memesona, dan cerdas. Namun, di lain sisi ia juga seorang psikopat. Dirinya merupakan penggambaran ide mimpi Amerika yangberbenturan dengan mimpi terburuknya.

American Psycho adalah komedi suram, getir, dan gelap akan potret dunia yang sebenarnya kita ketahui tapi tak ingin dihadapi.

5. Life 3.0: Being Human in the Age of Artificial Intelligence, oleh Max Tegmark.

17 Rekomendasi buku terbaik versi Pewdiepie yang patut kamu baca

Max menggambarkan dengan jelas permasalahan di mana media memutarbalikkan pemahaman kita seputar kecerdasan buatan (AI) lewat film dan sebagainya.

Mengikuti semua bagian dari buku ini sangatlah menyenangkan dan memikat. Aku seakan-akan sedang membaca fiksi ilmiah.

Bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat memengaruhi kejahatan, perang, keadilan, pekerjaan, masyarakat, dan kesadaran kita sebagai manusia? Kemajuan AI punya potensi mentransformasi masa depan kita jauh dibanding dengan teknologi lainnyadan hal ini dijelaskan secara andal oleh Max Tegmark, seorang profesor dari Institut Teknologi Massachusetts yang mengembangkan riset umum seputar bagaimana membuat AI tetap bisa bermanfaat.

6. Flowers for Algernon, oleh Daniel Keyes.

17 Rekomendasi buku terbaik versi Pewdiepie yang patut kamu baca

Buku ini benar-benar sedih dan tragis. Meski begitu, buku ini sangat menyenangkan untuk dibaca, mulai dari awal hingga akhir, dan aku sungguh, sungguh menikmatinya. Ini buku rekomendasi banget.

Buku ini mengisahkan seorang bernama Charlie Gordon yang hanya ber-IQ 68, namun hidupnya senang dan ia sering menghabiskan waktu dengan teman-temannya. Di sisi lain, ia tahu kalau dirinya tidaklah pintar dan ia ingin sekali menjadi pintar. Sampai akhirnya Gordon terlibat dalam sebuah eksperimen yang membuatnya menjadi cerdas.

Lewat diari yang ditulisnya, Gordon mulai paham bahwa hal-hal yang dulu dianggapnya positif kini tak lagi sama. Dirinya pun dipaksa dewasa dalam waktu yang singkat.

7. The Metamorphosis, oleh Franz Kafka.

17 Rekomendasi buku terbaik versi Pewdiepie yang patut kamu baca

Cerita ini sangatlah menyedihkan dan aku tak bisa menahan rasa simpati terhadap Gregor dan ketika tahu kehidupan Franz Kafka setelahnya, aku jadi semakin paham kalau kisah ini begitu personal.

Novel ini membuka beragam interpretasi. Banyak yang mendiskusikannya.

Baca ini, sangat bagus.

Metamorphosis diawali dengan pembuka yang terbilang mengejutkan namun lucu di saat bersamaan dan berangsur-angsur menjadi menakutkan.

Buku ini menceritakan seorang pemuda bernama Gregor Samsa yang dalam semalam berubah menjadi semacam kumbang raksasa. Keluarganya yang tidak tahu bagaimana cara mengatasi permasalah tersebut pun mengurung Gregor di kamarnya dan merahasiakannya dari orang luar.

Gregor yang awalnya merupakan tulang punggung surut seketika menjadi aib bagi keluarganya sendiri. Meski dengan gaya cerita komikal absurd, Metamorphosis membawakan pembacanya perasaan lemah, bersalah, dan terisolasi dan karya ini adalah salah satu fiksi yang masih memberi pengaruh hingga zaman modern ini.

8. The Sailor Who Fell from Grace with The Sea, oleh Yukio Mishima.

17 Rekomendasi buku terbaik versi Pewdiepie yang patut kamu baca

Saat aku membaca The Sailor Who Fell from Grace with the Sea aku serasa melebur dalam pikiran karakter utama, yang mana belum pernah aku rasakan sebelumnya dalam sastra. Bahkan karakter tersebut, bocah laki-laki itu, terasa sangat spesial. Aku terbenam dan melihat lewat jendela ke masa di mana buku ini ditulis dan aku merasa masuk ke dalam karyanya [Yukio Mishima].

Noboru bersama teman laki-laki sepantarannya membuat sebuah geng yang menolak pandangan konvensional khususnya manusia dewasa yang dipenuhi ilusi, kemunafikan, dan sentimen.

Mereka pun bertemu dengan seorang pelaut bernama Ryuuji dan mereka langsung mengidolakannya sebagai sosok pria ideal. Pemujaan mereka terhadap Ryuuji seketika sirna ketika ia memutuskan ingin menikahi ibu Noboru.

Tentu saja Noboru kecewa bukan saja karena ibunya ingin dinikahi, tapi karena Ryuuji tidak seperti yang mereka pikirkan selama ini. Dari kekecewaan itulah Noboru dan gengnya mengambil tindakan.

9. The Book of Five Rings, oleh Miyamoto Musashi.

17 Rekomendasi buku terbaik versi Pewdiepie yang patut kamu baca

Setelah membaca The Book of Five Rings, aku merasa seperti anak kecil kegirangan. Buku ini keren banget.

Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari buku ini dan orang-orang masih dapat menggunakan ilmu di dalamnya untuk bidang profesi lainnya. Tentu kalian tidak perlu jadi samurai sekarang ini, tapi orang-orang bisa menggunakannya di bisnis mereka...

The Book of Five Rings merupakan manifesto seni pedang, strategi, kejayaan untuk murid-muridnya dan generasi samurai setelahnya. Lewat buku ini, Miyamoto Musashi membuat tulisan paling jeli dan tajam tentang pemikiran strategisnya.

Musashi menawarkan cara yang tak lekang zaman seputar mengalahkan lawan, membuatnya lengah, menciptakan kebingungan, dan teknik lainnya yang dapat menjatuhkan musuh. Hal ini selaras dengan ilmu bela diri dan bagi mereka yang ingin mahir menghadapi konflik apa pun. Bagi Musashi, seni bela diri lebih kepada cara mengontrol pikiran ketimbang kecapakan teknik.

10. Bushido: The Soul of Japan, oleh Inazo Nitobe.

17 Rekomendasi buku terbaik versi Pewdiepie yang patut kamu baca

Buku ini dinamakan Bushido: The Soul of Japan sebab kode etik samurai telah membawa pengaruh besar dalam kultur masyarakat Jepang hingga saat ini.

Aku pikir hal ini sangat menarik untuk dibahas dan aku sangat menikmatinya. Aku sangat menganjurkan bacaan ini apalagi kalau kalian tertarik dengan budaya Jepang. Ya, aku suka Jepang.

Buku yang menjelaskan kode etik samurai ini pertama kali ditulis Inazo Nitobe dalam bahasa Inggris dan ditujukan bagi pembaca barat.

Nitobe menemukan bahwa Bushido, jalan hidup prajurit menjadi sumber kebaikan yang disegani orang-orangnya, dari kejujuran, keberanian, kebajikan, kesopanan, ketulusan, harga diri, kesetiaan, hingga pengendalian diri, dan ia menggunakan pengetahuannya akan budaya barat untuk menarik perbandingan antara ilmu tersebut dengan keksatriaan abad pertengahan, filosofi, dan Kekristenan.

11. Stoner, oleh John Williams.

17 Rekomendasi buku terbaik versi Pewdiepie yang patut kamu baca

Cara mengetahui apakah seorang penulis itu hebat ialah dari caranya menggugah pembaca dengan kisah yang tidak menarik. Itu cara yang layak dicoba dan kurasa Stoner jadi salah satu contohnya.

Stoner jatuh dengan cara yang elegan dan bagaimana ia menanggung semua beban hidup membuatnya lebih dihargai. Dirinya adalah pejuang dan kupikir itu cara penulisnya menggambarkannya, pada akhirnya sebagai sosok malaikat.

Terlahir dari keluarga petani miskin di akhir abad ke-19, William Stoner masuk universitas negeri untuk belajar Agronomi dan pada akhirnya memutuskan pindah ke Sastra Inggris.

Tahun-tahun berlalu, Stoner yang memutuskan tidak melanjutkan usaha orang tuanya dan lebih memilih menjadi guru mendapati dirinya dalam rangkaian kekecewaan: pernikahannya dengan keluarga mumpuni menjauhkannya dari keluarganya; kariernya buntu; istri dan anaknya menjadi dingin. Stoner yang tersungkur pada akhirnya menemukan ketabahan dan menghadapkan dirinya pada intisari kesendirian.

12. No longer Human, oleh Osamu Dazai.

17 Rekomendasi buku terbaik versi Pewdiepie yang patut kamu baca

Aku sangat suka sastra Jepang. Aku sangat menikmati bacaan Murakami, tapi aku juga suka Yukio Mishima dan sekarang Dazai. Mereka sangat mahir menceritakan monolog internal di mana protagonisnya sangat sadar diri dengan hubungan serta gagasan yang mereka miliki.

Kisah ini sangatlah personal. Membacanya seperti dalam retrospeksi, mirip seperti sebuah perpisahan.

Aku betul-betul suka buku ini. Dazai tak diragukan lagi seorang penulis fenomenal dan segala yang aku mau ada di novel ini.

No Longer Human membawakan cerita pedih sekaligus memesona dari kehidupan seorang laki-laki di masa pergeseran tradisi aristokrat Jepang dan pengaruh barat.

Oba Yozo menjalani hidupnya yang terlihat baik-baik saja namun dia merasa dirinya tidak dapat memahami manusia lainnya. Oba yang berusaha keras berdamai dengan dunianya dimulai dari saat ia kecil, berlanjut ke masa SMA di mana ia terpaksa menjadi badut sebagai topeng dari perasaannya teralienasi, dan berujung ke beberapa usaha bunuh diri saat dewasa. Oba merekam kekejian hidup serta kelembutan dan hubungan manusia yang singkat berlalu, tanpa adanya sentimental.

Karya Dazai yang satu ini juga kerap menjadi bahan diskusi karena banyak yang menganggapnya lebih sebagai autobiografi. Sebab setelah publikasinya, Dazai mengakhiri hidupnya sendiri.

13. Runaway Horses, oleh Yukio Mishima.

17 Rekomendasi buku terbaik versi Pewdiepie yang patut kamu baca '

Runaway Horses berbeda jauh dengan Spring Snow (prekuelnya), tapi masih punya tema sama yaitu sucinya kaum muda melawan korupsi orang dewasa.

Puisi kematiannya [Yukio Mishima] dan kematiannya sendiri terngaung jelas di Runaway Horses.

Aku beri buku ini nilai 5 dari 5, 10 dari 10, 100 dari 100.

Isao merupakan seorang pemuda, patriot, dan penganut fanatik akan etos samurai kuno. Ia kemudian menjadi teroris, menyusun rencana kejam melawan para industrialis yang ia percayai dapat mengancam integritas Jepang sekaligus menjatuhkan kekuasaan kaisar.

Berbarengan dengan konspirasi yang mulai terkuak, Yukio Mishima berhasil meramu konflik satu dekade yang menjadi saksi runtuhnya struktur kehidupan Jepang.

14. The Master and Margarita, oleh Mikhail Bulgakov.

Mikhail, pengarang The Master and Margarita, pernah menjadi dramawan. Hal ini membuat tulisannya sangat visual. Aku dapat melihat langsung semua karakter dan perangainya dan juga humornya.

Aku serasa ada di sana ketika membaca buku ini dan ini sangat pas dengan komedi buku ini. Aku banyak tertawa saat membacanya dan ini menjadikannya karya yang sangat bagus.

Suatu hari di musim semi yang panas, kota Moskow didatangi sesosok iblis yang ditemani penyihir cantik dan kucing hitam yang bisa bicara. Rombongan ini serta-merta membuat kekacauan di kota yang tak percaya Tuhan ataupun setan itu (saat itu ateisme dipaksakan rezim Uni Soviet).

Namun di sisi lain, mereka membawa kedamaian pada dua orang penduduk yang tidak bahagia. Satunya adalah the Master, seorang penulis yang dihina karena berani menulis novel tentang Kristus dan Pontius Pilatus. Satunya lagi adalah Margarita, yang sangat menyukai the Master ia bahkan rela pergi ke neraka untuknya.

15. Don Quixote, oleh Miguel De Cervantes.

Buku ini sangat lucu, tapi setelah membacanya aku sadar ini lebih dari itu dan aku senang karena sudah membacanya. Ini merupakan karya sastra klasik favoritku.

Buku ini sangat tebal dan juga buku paling panjang yang pernah kubaca, tapi juga buku terlama yang pernah aku nikmati.

Setelah terpikat dengan bacaan romansa ksatria, Don Quixote memutuskan untuk menjadi ksatria pengembara. Dengan ditemani kawan setianya, Sancho Panza, berbagai perangainya berkembang menjadi sesuatu yang tak terduga.

Ketika imajinasi menyesatkan Don Quixoteseperti saat ia menganggap kincir angin sebagai monster raksasaSancho malah mendapati dirinya semakin bijaksana dan cerdas. Si gila waras dan si pandir bijak, keduanya menjelajah dunia dan keduanya telah membayangi imajinasi pembacanya selama empat abad lamanya.

16. The Woman in the Dunes, oleh Kobo Abe.

Buku ini pernah diadaptasi film dan menang. Di bagian belakang [buku ini] tertulis, filmnya menang Festival Film Cannes tahun 1973.

Aku sangat merekomendasikan buku ini karena buku ini sangat menghibur.

Kobo Abe, yang sering dijuluki Franz Kafka-nya Jepang, meramu The Woman in the Dunes dengan unsur mitos, ketegangan, dan novel eksistensial.

Kisah ini dimulai setelah seorang pakar entomologi tak sempat naik bus terakhirnya ketika menghabiskan waktu di pantai. Setelahnya ia ditawari tempat menginap oleh penduduk sekitar, di dasar lubang pasir yang luas.

Saat ingin pergi keesokan paginya, ia baru sadar bahwa dirinya ditawan dan tak bisa lari. Ia pun ditugasi menggaruk bukit pasir yang terus menumpuk dan dapat menghancurkan seisi desa.

Dirinya yang ingin kabur pun akhirnya mendapati rekanan, seorang perempuan aneh dan mereka bekerja sama untuk keluar dari desa tersebut serta tugas menggaruk pasir yang tiada henti.

17. The Republic, oleh Plato.

Buku ini mendiskusikan pemikiran yang bahkan masih relevan hingga hari ini, dengan cara yang memikat dan menarik dan aku sangat suka membaca ini. Kalau tidak, aku tak akan menghabiskan banyak waktu dengan ini.

Disajikan lewat dialog antara Socrates dan tiga orang lainnya, bacaan klasik ini merupakan pertanyaan akan gagasan peradaban sempurna dan individu ideal di dalamnya. Selama dialog tersebut, pertanyaan lainnya dimunculkan: Apa itu kebaikan? Apa itu realita? Dan apa itu ilmu pengetahuan?

Buku ini juga mendiskusikan tujuan edukasi dan peran pria serta wanita sebagai pelindung bagi orang-orangnya. Dengan penjelasan yang ringan dan penggunaan alegori yang cerdas, Plato sampai pada suatu gambaran akan negara yang harmonis dan dipimpin oleh filsuf raja (philosopher king).

Itu dia rekomendasi buku dari Pewdiepie. Jika kamu ingin tahu rekomedasi lain darinya, bisa cek daftar lengkapnya di Listopia Goodreads dengan judul Pewdiepie's Literature Club". Selamat membaca!