17 Lokasi film Crazy Rich Asians ini bisa ditemukan di dunia nyata

Musim panas kemarin menjadi waktu bagi film Crazy Rich Asians untuk bersinar. Semua orang tampaknya sedang membaca novel laris Kevin Kwan sejak kemunculan film adaptasinya tersebut yang ditayangkan di bioskop serentak pada tanggal 15 Agustus 2018.

Sementara karakternya fiktif, sebagian besar tempat yang mereka kunjungi di buku itu nyata. Dari tempat-tempat populer Singapura hingga tempat liburan yang indah, ada banyak tujuan yang dapat Anda kunjungi secara langsung. (Sayangnya, Wendys di Orchard Road tempat Astrid melemparkan Frosty di wajah Charlie tampaknya telah ditutup).

Tanpa basa-basi lagi, berikut adalah 35 lokasi kehidupan nyata yang disebutkan dalam buku Kwan, termasuk beberapa yang akan muncul dalam film juga.

1. Marina Bay Sands, Singapura

Marina Bay Sands adalah pusat hiburan terpadu, menghadap ke Teluk Marina di Singapura. Dikembangkan oleh Las Vegas Sands, dan merupakan investasi tunggal paling mahal di dunia dengan biaya S$8 miliar (sekitar Rp56 triliun), termasuk biaya untuk lahannya.

2. Raffles Hotel, Singapura

Raffles Hotel adalah hotel mewah bergaya kolonial di Singapura. Ini didirikan oleh pengusaha hotel Armenia, Sarkies Brothers, pada tahun 1887. Hotel ini dinamai negarawan Inggris Sir Thomas Stamford Raffles, pendiri Singapura.

3. Lau Pa Sat, Singapura

Sebuah pasar tua yang megah di Singapura, Lau Pa Sat, memadukan sejarah, arsitektur yang menarik perhatian dan makanan khas setempat yang nikmat menjadikannya satu pengalaman yang hebat. Dibangun pada abad ke-19, Lau Pa Sat atau Telok Ayer Market telah lama mendominasi lanskap lokal dengan kehadirannya yang istimewa. Landmark Singapura sejati yang diresmikan sebagai monumen nasional pada tahun 1973.

4. Fort Canning Park, Singapura

Salah satu landmark bersejarah negara ini. Taman ini dahulu dikenal sebagai Bukit Larangan dalam bahasa Melayu. Saat ini, area seluas 18 hektar penuh sesak oleh atraksi dari artefak kuno untuk penikmat sejarah sampai halaman rumput di luar ruangan untuk konser, dan tentu saja, pepohonan hijau bagi pecinta alam. Hotel Fort Canning, hotel butik yang bersahaja, juga berada di sini.

5. Sentosa Cove, Singapura

Sentosa Cove adalah daerah kantong di bagian timur pulau Sentosa di Singapura, yang direncanakan akan mencakup sekitar 2.500 unit ketika sepenuhnya dikembangkan. Sebagian besar terdiri dari tanah reklamasi. Pengembang utama situs ini adalah Sentosa Cove Pte. Ltd, anak perusahaan Sentosa Development Corporation, yang membeli situs tersebut dari Singapore Land Authority dengan jumlah sekitar S$ 800 juta.

6. The Padang, Singapura

Padang adalah lapangan bermain terbuka yang terletak di dalam Downtown Core of Central Area di Singapura. Ini termasuk Padang Cricket Padang. Padang dikelilingi oleh beberapa landmark penting, yang meliputi Katedral Saint Andrew, Balai Kota, Gedung Mahkamah Agung Lama, dan Stasiun MRT City Hall.

7. Orchard Road, Singapura

Orchard Road adalah jalan utama sepanjang 2,2 kilometer di Central Area Singapura. Sering kali dikenal sebagai Orchard, daerah ini merupakan sabuk belanja utama dan objek wisata.

8. MacRitchie Reservoir, Singapura

MacRitchie Reservoir adalah waduk tertua di Singapura. Reservoir selesai pada tahun 1868 dengan menyiramkan air dari tanggul bumi, dan kemudian dikenal sebagai Waduk Penampungan atau Waduk Thomson.

9. Smith Street, Singapura

Smith Street adalah sebuah jalan kecil yang melintasi jantung distrik Chinatown di Singapura. Satu-satunya jalan di daerah yang diberi nama setelah Eropa, ini memperingati Sir Cecil Clementi Smith yang sangat populer, Gubernur dari Pemukiman Selat dan Komisaris Tinggi pada tahun 1887 hingga 1893, yang adalah seorang sarjana Tiongkok dan bertanggung jawab atas sebagian besar pekerjaan untuk memerangi masalah-masalah perkumpulan rahasia.

10. Uluru, Australia

Uluru, dikenal juga sebagai Ayers Rock, adalah sebuah formasi batu berukuran besar di Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta, sekitar 350 km di barat daya kota Alice Springs, Northern Territory, Australia. Uluru adalah benda keramat bagi para Aborigin dengan banyak mata air, gua, dan lukisan primitif.

11. Watsons Bay, Australia

Watsons Bay adalah sebuah pelabuhan di pinggiran timur Sydney, di negara bagian New South Wales, Australia. Watsons Bay terletak 11 km timur laut distrik bisnis utama Sydney, di wilayah pemerintah lokal Kota Woollahra.

12. Hvar, Kroasia

Hvar, pulau Kroasia di Laut Adriatik, paling dikenal sebagai resor musim panas. Sorotan kota pelabuhan Hvar meliputi dinding abad ke-13, sebuah benteng di puncak bukit dan alun-alun utama yang ditambatkan oleh Katedral Hvar era Renaissance.

13. Cameron Highlands, Malaysia

The Cameron Highlands adalah sebuah distrik di Pahang, Malaysia yang menempati area seluas 712,18 kilometer persegi (274,97 sq mi). Di utara, perbatasannya menyentuh Kelantan. Ke barat, ia berbagi bagian perbatasannya dengan Perak.

14. Lantau Island, Hongkong

Pulau Lantau, pulau terbesar di Hongkong, terletak di mulut Sungai Pearl. Lanskapnya yang bergunung-gunung mencakup Lantau Peak setinggi 934 meter, yang dikenal karena matahari terbitnya, dan kawasan ini dapat dilalui oleh pejalan kaki di Lantau Trail sepanjang 70 km dari Mui Wo (Silver Mine Bay). Biara Po Lin adalah situs dari patung Buddha Tian Tan perunggu, sebuah patung setinggi 34 meter di puncak bukit yang dicapai oleh tangga panjang.

15. Aberdeen Harbour, Hongkong

Aberdeen adalah daerah dan kota di barat daya Pulau Hongkong di Hongkong. Aberdeen terkenal tidak hanya untuk wisatawan, tetapi juga untuk penduduk Hongkong untuk desa apung dan restoran apung nya yang terletak di Pelabuhan Aberdeen.

16. Mariage Frres, Prancis

Mariage Frres, yang didirikan oleh Henri dan Edouard Mariage di Paris pada 1854, dikreditkan dengan menciptakan tradisi teh Perancis yang unik yang mereka sebut sebagai Seni Teh Perancis. Terinspirasi oleh tradisi kuliner dan anggur Prancis, Mariage Frres berusaha memadukan teh kualitas dan keindahan yang akan membangkitkan dan memuaskan selera.

17. Le Grand Vfour

Le Grand Vfour, restoran besar pertama di Paris, Prancis, dibuka di arcade Palais-Royal pada tahun 1784 oleh Antoine Aubertot, sebagai Caf de Chartres, dan dibeli pada tahun 1820 oleh Jean Vfour, yang dapat pensiun dalam waktu tiga tahun, lalu menjual restoran ke Jean Boissier.