Bagi masyarakat Indonesia, daging merupakan jenis lauk yang termasuk dalam kategori mewah. Golongan ekonomi menengah sangat jarang mengonsumsi lauk ini kecuali dalam peristiwa-peristiwa tertentu misalnya adalah ritual budaya dan perayaan lainnya. Sementara itu, bagi golongan menengah ke atas cenderung lebih sering memakan daging baik dalam bentuk masakan dapur (memasak sendiri), masakan restoran, dan produk olahan lainnya.

Secara umum ada dua pilihan daging yang untuk dikonsumsi oleh masyarakat, yang pertama merupakan daging merah dan yang kedua merupakan daging putih. Pilihan ini adalah berdasarkan warna daging sebelum dimasak. Daging merah terdiri dari daging sapi, kambing, kerbau, unta atau domba.

Sementara itu daging putih terdiri dari daging ayam, bebek, dan binatang unggas lain. Di antara keduanya, daging merah umumnya dipandang lebih berbahaya bagi kesehatan walau ia juga mempunyai kandungan protein, sumber zat logam, dan beberapa vitamin yang dibutuhkan tubuh.

Beberapa penelitian yang dilakukan tentang bahayanya mengonsumsi daging merah secara berlebihan akan terus menguatkan anggapan tersebut jadi beberapa rekomendasi untuk mengurangi konsumsi daging merah bahkan menghentikannya sama sekali bermunculan. Program-program diet pun turut ikut mempromosikan temuan ini dan jumlah vegetarian terus bertambah dari hari ke hari.

Keadaan yang demikian menjadi wajar dan masuk akal mengingat ada banyak kegunaaan yang bisa didapatkan dengan mengurangi konsumsi alias menghentikan hobi dan kebiasaan konsumsi daging merah. Beberapa di antaranya merupakan sebagai berikut.

1. Menurunkantekanan darah.

Kandungan lemak jenuh dalam daging bisa menambah tekanan darah sehingga rentan menyebabkan hipertensi. Oleh sebab itu, mengurangi atau menghentikan konsumsi daging bisa menjaga tekanan darah menjadi normal.

2. Memperkecilrisiko diabetes.

Temuan baru bahwa memakan daging merah dapat meningkatkan risiko diabetes didapat melalui berbagai penelitian yang absah dengan cara akademik. Tetapi demikian, belum dipastikan bagaimana konsumsi daging merah bisa menyebabkan diabetes. Beberapa penelitian tersebut menunjukkan bahwa para vegetarian mempunyai kadar gula darah serta trigliserida yang lebih rendah. Sebaliknya, ditemukan beberapa kasus diabetes pada sampel yang meningkatkan apabila memakan daging merah.

3. Memperkecilrisiko kanker.

Lembaga Penyandang Dana Kanker Dunia pada tahun 2007 yang lalu secara resmi memgabarkan bahwa daging merah adalah penyebab kanker usus besar. Asam amino dalam daging merah diketahui berperan signifikan dalam menyebabkan berbagai jenis kanker tertentu. Ini pasti berseberangan dengan golongan vegetarian yang sering mengonsumsi sayur serta buah. Kandungan antioksidan dalam sayur dan buah bisa menangkal radikal bebas yang merupakan salah satu penyebab kanker.

4. Memperkecilrisiko gangguan jantung.

Daging merah mempunyai senyawa karnitin yang apabila dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh kita bakal secara otomatis dihancurkan oleh bakteri dalam sistem pencernaan. Penghancuran tersebut akan mengakibatkan meningkatnya kolestrol dalam darah. Tidak hanya menciptakan kolestrol, senyawa karnitin yang sudah hancur juga bakal berubah menjadi gas yang melewati proses konversi dalam hati akan menimbulkan apa yang disebut TMAO.

TMAO inilah yang kemudian sangat berperan dalam penumpukan lemak di pembuluh darah. Dua faktor inilah yang bisa menambah risiko gangguan jantung bahkan stroke. Jadi mengurangi dan menghentikan memakan daging merah akan memperkecil risikonya terkena gangguan jantung dan stroke.

5. Menghindarkanbau badan tak sedap.

Sebuah penelitian melansirkan bahwa mereka yang jarang atau tidak sama sekali mengonsumsi daging mempunyai aroma badan yang jauh lebih wangi dibandingkan dengan mereka yang selalu mengonsumsi daging.

6. Menurunkanberat badan.

Konsumsi daging memang bisa lebih cepat dan lebih efektif menambahkan berat badan kita. Namun dengan demikian, tidak hanya untuk kesehatan, menghentikan memakan daging merah juga akan sangat bagus bagi kalian yang sedang diet.

7. Memperlancar pencernaan.

Daging merupakan makanan yang miskin serat jadi apabila kalian mengonsumsinya berlebihan serta tak ada tempat di perut untuk makanan lain yang berserat, kemungkinan besar kalian akan mempunyai mesalah pada pencernaan. Ini pasti berbeda dengan sayuran atau buah-buahan yang kaya dengan serat dan dapat menunjang lancarnya pencernaan sekaligus proses pembuangan.

8. Memberikan energi tambahan.

Mengurangi atau berhenti memakan daging merah kemudian menggantikannya dengan memakan sayuran bisa memberi kita energi tambahan. Sayuran bisa membuka pembuluh darah jadi oksigen lebih bebas masuk dan mengalir di seluruh jaringan tubuh kita dan juga memberi kita tenaga tambahan.

9. Melawan penuaan kulit.

Mengganti porsi memakan daging merah dan menggantikannya dengan sayurar dan buah-buahan bisa meningkatkan antioksidan dan menetralisir radikal bebas jadi akan berefek langsung pada kulit kita. Ini utamanya berlaku dalam menghindarkan beberapa macam gangguan kulit karena penuaan, misalnya kerut-kerut atau keriput.

10. Memperbaiki mood.

Manfaat ini bisakamu dapatkan dengan cara mengurangi dan berhenti memakan daging dan menggantinya dengan sayuran dan buah-buahan. Memakan sayuran dan buah-buahan diketahui bisa memperbaiki mood berdasarkan hasil yang dilansir suatu penelitian.

11. Lebih ekonomis dan ramah lingkungan.

Seperti yang kita bahas sebelumnya, harga daging tergolong tidak murah bagi sebagian masyarakat. Jadi beralihlah pada sayuran atau buah-buahan yang juga lebih ekonomis. Selain itu, memakan sayuran atau buah-buahan juga lebih ramah lingkungan sebab keduanya hampir tak berperan meningkatkan gas rumah kaca. Ini tak sama dengan industri peternakan yang dinilai menyumbang sedikitnya seperlima dari keseluruhan gas rumah kaca serta menghabiskan 30% lahan di seluruh dunia.

Ternyatatak memakan daging merah sangat banyak khasiatnya, apalagi jika tahu bahwa daging merah juga diketahui bisa menimbulkan potensi penyakit-penyakit yang mematikan.