Brilio.net - Eugene Tan, pria asal Singapura menderita Hereditary Spastic Paraparesis (HSP), yakni gangguan menurun yang langka yang menyebabkan kelemahan bertahap yang disertai dengan kejang otot pada daerah kaki. Namun siapa sangka, dia baru saja sukses melakukan pendakian ke Gunung Rinjani.

Gunung Rinjani yang menjulang tinggi di pulau Lombok dengan ketinggian 3.726 mdpl adalah gunung tertinggi kedua di Indonesia dan salah satu gunung berapi paling aktif kepulauan ini.

Perjalanan yang memakan waktu tiga hari dua malam ini menjadi prestasi dan kejadian yang tak akan bisa dilupakan olehnya dan pasangannya. Pasalnya di sana Eugene melamar kekasihnya di puncak gunung itu.

Eugene didiagnosis dengan herediter Spastic Paraplegia pada tahun 2014 lalu, kondisi neurologis yang menghambat mobilitasnya, sama seperti kakaknya. Ia dan kakaknya juga harus menjalani rehabilitasi untuk memperkuat otot-otot yang melemah.

Dilansir brilio.net dari health.asiaone.com, Rabu (21/12), Eugene sudah merencanakan pendakiannya ke Gunung Rinjani pada Oktober lalu.

Dua bulan kemudian, Eugene memenuhi janjinya dan menjadi orang yang didiagnosis HSP pertama di Singapura yang mendaki gunung. Tapi mendaki gunung berapi itu bukanlah misi utamanya.  

"Ini selalu menjadi tujuan saya untuk melamar pacar saya di puncak gunung yang menantang, dan ini benar-benar menantang," kata pria berusia 26 tahun itu.

lamar dipuncak rinjani © 2016 health.asiaone.com

Dia pertama kali bertemu pacarnya Tan Ci Hui, 24, di Nanyang Technological University dan keduanya telah berpacaran selama lima tahun.

Ia dan kelompoknya pun melakukan persiapan yang panjang sebelum akhirnya menjalankan niatnya itu. Ia setiap hari berlatih berjalan di area yang menanjak dengan alat bantu. Untuk mengurangi rasa sakitnya selama pendakian, kelompok mendakinya pun menyewa porter tambahan untuk membantu membawa ransel Eugene.

lamar dipuncak rinjani © 2016 health.asiaone.com

lamar dipuncak rinjani © 2016 health.asiaone.com

"Dia bisa saja menyerah meski kami dan pemandu membantunya selama pendakian, tapi karena kekuatan cinta dan tujuan untuk melamar pacarnya di sana, dia tidak mau menyerah," ujar salah seorang temannya.

lamar dipuncak rinjani © 2016 health.asiaone.com

Setelah menahan rasa sakit pada kaki selama proses pendakian, akhirnya 1 Desember lalu Eugene melamar pacarnya di puncak Gunung Rinjani. Dan untungnya sang pacar menerimanya.

lamar dipuncak rinjani © 2016 health.asiaone.com

Wah, selamat dan semoga bahagia selalu, Eugene dan kekasih!