Mereka bertiga mengaku bahwa mereka lah yang memaksakan diri untuk tinggal bersama meskipun mendapat penolakan dari warga. Pasalnya, mereka tak melakukan tindak kekerasan yang mencelakakan orang lain.

"Kita hanya memaksakan diri saja, warga tetap menolak sampai sekarang juga," ujar Pak Somad.

"Karena kata warga, nama kampung kita tercemar gara-gara saya. Kok tercemar, kan saya nggak ngelakuin apa-apa. Ya, karena punya suami dua," Pak Abdul menambahkan.

Praktik poliandri yang dilakukan Ibu Siti dan keduanya memang tak lazim, sehingga wajar bila ada warga yang merasa keberatan. Ki Bungsu Kawangi pun menambahkan, jika yang dilakukan pasangan suami istri ini tak masuk akal.

"Soalnya kan, kalau di kita-kita mah suami punya istri dua aja masih agak tabu agak aneh. Apalagi ini istri punya suami dua. Ini kalo dibilang nggak masuk akal, nggak masuk akal lah. Seorang pria aja, memiliki istri dua dan akur, itu susah. Lah susah kan satu aja udah ribet, lah ini suaminya dua, satu tempat tidur, akur," ujar Ki Bungsu Kawangi.

Ibu Siti dan kedua suaminya pun mengakui jika hubungan yang mereka lakukan menurut agama tak diperbolehkan. Namun, Pak Somad dan Pak Abdul tak merasa keberatan harus berbagi istri. Bahkan, Pak Somad menyebut jika tak ada rasa cemburu pada salah satu pasangan.

rahasia harmonis ibu situ punya dua suami © YouTube

foto: YouTube/Ki Bungsu Kawangi

"Saya juga ngerti menurut agama itukan nggak boleh kalau poliandri. Tapi entah kenapa, saya itu merasa biasa-biasa aja, nggak merasa terbebani. Nggak ada rasa cemburu. Nyaman aja, biasa," tambahnya.

Pak Somad menceritakan, jika selama tinggal serumah bertiga, mereka hidup harmonis dan rukun tanpa ada rasa iri. Pak Somad dan Pak Abdul pun menjelaskan terkadang ingin melepas hubungan tersebut. Namun anehnya, setiap bertemu dengan Ibu Siti perasaan itu hilang dan kembali timbul rasa cinta.

"Nggak tahu kenapa ya, kita nggak bisa lepas. Yang tadinya benci, malah tambah sayang. Kalau jauh dari istri, wah rasanya pengin kemana. Tapi kalau udah dekat, tambah sayang lagi," terang Pak Abdul yang ditambahkan Pak Somad.

Ibu Siti lalu menjelaskan rahasia bisa hidup harmonis meski memiliki dua orang suami dan tinggal serumah. Sesuai dengan penjelasan kedua suami, ternyata Ibu Siti kerap mandi kembang tengah malam dengan menggunakan air dingin dan campuran kembang.

"Saya mah aneh, istri saya kalau malam mandi kembang terus. Masa malem-malem mandi pakai air dingin, pakai kembang juga," tutur Pak Abdul terheran-heran.

"Itu mah buat wangi aja. Kan harus mandi dulu atuh, kalo mau begitu mah," ujar Ibu Siti membantah pertanyaan suaminya.

"Harus pakai kembang?," tanya Pak Abdul menegaskan.

"Iya, harus itu mah," pungkas Ibu Siti.

Dari penuturan ketiganya, diketahui jika dulunya Pak Abdul dan Pak Somad merupakan teman dekat. Saling mencintai wanita yang sama, diungkapkan Pak Abdul. jika dulunya sebelum menikah mereka kerap ngedate berdua.

"Soalnya pas waktu sebelum nikah, ibarat kalau pacaran ngapel, selalu berdua," ucapnya Pak Abdul.

"Dia mah berteman dua-duanya, jadi saya ambil dua-duanya," kata Ibu Siti.