Dampak negatif dan cara menghindari sifat tamak.

Tamak adalah sikap tidak pernah puas © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

a. Dampak negatif sifat tamak.

1. Tidak pernah bersyukur.

Sifat tamak merupakan perilaku yang kufur nikmat, dalam mencari harta di dunia ia tidak pernah merasa puas dan bersyukur, bahkan selalu kurang atas apa yang telah ia peroleh. Seperti sabda Rasulullah berikut ini:

“Seandainya anak keturunan Adam diberi satu lembah penuh dengan emas niscaya dia masih akan menginginkan yang kedua. Jika diberi lembah emas yang kedua maka dia menginginkan lembah emas ketiga. Tidak akan pernah menyumbat rongga anak Adam selain tanah, dan Allah menerima taubat bagi siapa pun mau bertaubat.” (HR. Bukhari)

2. Menimbulkan penyesalan diri.

Seseorang yang melanggar ajaran agama, maka suatu saat ia akan mengalami penyesalan. Karena mereka memahami bahwa perbuatan yang dilakukannya selama ini salah dan tidak baik. Seperti firman Allah yang artinya;

"Hai orang-orang beriman, janganlah harta dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi." (Q.S. Al Munafiqun: 9)

3. Terlalu mencintai dunia.

Sifat tamak sangat membahayakan manusia, karena akan membawakan mereka tak mengenal puas dengan harta. Bahkan seseorang yang terlalu mencintai dunia akan lalai dengan ketaatan kepada Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW;

Al-Tirmidzi meriwayatkan daripada Ka'ab ibnu Malik al-Ansari r.a. beliau berkata, "Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud, "Tidaklah dua ekor serigala yang lapar dikirimkan pada seekor kambing itu lebih berbahaya daripada tamaknya seseorang pada harta dan kedudukan dalam membahayakan agamanya." (Hadis bertaraf hasan sahih)

b. Cara menghindari sifat tamak.

Agar kamu terhindar dari sifat tamak, maka perlu melakukan tindakan sebagai berikut.

1. Berusaha dengan maksimal untuk mendapatkan sesuatu hal yang dicita-citakan.

2. Meyakinkan diri bahwa seberapa hasil yang didapatkan adalah pilihan Allah dan harus disyukuri.

3. Tidak mempersoalkan segala sesuatu yang telah Allah tetapkan bagi orang lain.

4. Memagari hati dengan bersandar dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah, agar diberi keberkahan dari apa yang dimiliki.

5. Mengobati sifat tamak dengan dasar kekuatan, yaitu kesabaran, ilmu, dan amal.