Brilio.net - Ramadhan merupakan bulan yang mulia dan terdapat banyak keistimewaan. Ada banyak peristiwa bersejarah dalam Islam yang bertepatan dengan bulan Ramadhan. Di antaranya terdapat peristiwa Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar.

Tak sedikit yang menganggap kedua peristiwa tersebut adalah hal yang sama. Padahal jika dipelajari lebih dalam, Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar merupakan dua hal yang berbeda.

Kedua peristiwa bersejarah ini selalu diperingati dan ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam di berbagai penjuru dunia. Sebab Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar memiliki keutamaan yang luar biasa.

Nuzulul Quran.

Nuzulul Quran merupakan salah satu peristiwa penting dalam bulan Ramadhan, di mana pada bulan ini wahyu Alquran pertama kali diturunkan. Berbagai kegiatan kerap dilakukan untuk memperingati momen bersejarah ini, mulai dari pengajian, tabligh akbar, tahlil, istighotsah dan lain sebagainya.

Nuzulul Quran lazim diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan, umumnya pada malam hari. Hal tersebut sesuai dengan kisah diturunkannya kitab Alquran yang dijelaskan dalam Alquran maupun hadis. Saat Nabi mencapai usia 40 tahun, Allah mengutusnya untuk alam semesta, mengeluarkan mereka dari sesatnya kebodohan menuju terangnya pengetahuan. Tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan, 13 tahun sebelum hijrah, Nabi menerima wahyu Alquran surat Al Alaq ayat 1-5 untuk pertama kalinya. Pada saat itu, Nabi Muhammad berada di Gua Hira didatangi Malaikat Jibril.

Keutamaan Nuzulul Quran.

1. Lebih baik daripada 1000 bulan.

2. Dilipatgandakan pahalanya.

3. Ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT.

4. Memberi ketenangan jiwa.

Lailatul Qadar.

Malam Lailatul Qadar merupakan malam istimewa yang hanya datang saat bulan Ramadhan karena lebih baik dari seribu bulan. Pada malam ini, seorang muslim berkesempatan mendapatkan keberkahan dan pahala bernilai seribu bulan. Barang siapa yang berdoa dengan bersungguh-sungguh meminta pada Allah akan dikabulkan permintaannya.

Istilah kata Lailatul Qodar berasal dari kata "lailah" yang berarti malam dan dari kata "qadr" yang artinya kemuliaan. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Lailatul Qadar merupakan malam kemuliaan yang jatuh pada bulan Ramadhan. Malam Lailatul Qadar ini hanya diketahui oleh Allah SWT.

Dilansir laman NU Online, Lailatul Qadar terjadi di sepuluh akhir bulan Ramadhan. Seorang muslim dianjurkan oleh Nabi untuk tekun i’tikaf dan ibadah lainnya di waktu-waktu tersebut.

Rasulullah SAW pun menyatakan mengenai waktu datangnya malam Lailatul Qadar. Beliau bersabda:

“Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadis yang lain juga dijelaskan bahwa:

“Berusahalah untuk mencarinya pada sepuluh hari terakhir, apabila kalian lemah atau kurang fit, maka jangan sampai engkau lengah pada tujuh hari terakhir.”
(HR. Bukhori dan Muslim)

Keutamaan Lailatul Qadar.

Umat Islam yang beribadah dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh di malam ini, maka akan mendapatkan keutamaan dari malam Lailatul Qodar. Berikut keutamaan-keutamaan malam Lailatul Qodar.

1. Salah satu malam yang mulia.

2. Sebagai malam diturunkannya Alquran.

3. Penuh keberkahan.

4. Penuh kesejahteraan.

5. Malam ditetapkannya takdir satu tahun ke depan.

6. Malam penuh ampunan.

7. Dibukanya pintu langit.

Perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar.

Berdasarkan beberapa pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar merupakan dua peristiwa yang berbeda.

Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, yaitu pada malam-malam ganjilnya 21, 23, 25, 27 atau 29 Ramadhan. Pada malam ini diperingati sebagai malam di mana Alquran diturunkan langsung dari Allah SWT secara keseluruhan baitul izzah (semacam ruang ilahiyah) yang kemudian dibawa Jibril secara berangsur kepada Rasulullah SAW.

Sedangkan Nuzulul Quran diperingati pada malam tanggal 17 Ramadhan. Malaikat Jibril membawa surat iqra’ wa rabbukal akram yang selanjutnya Alquran diturunkan secara berangsur.

Dilansir dari laman NU Online, beberapa pakar tafsir menjelaskan bahwa Alquran diturunkan dua kali proses. Pertama, diturunkan secara keseluruhan (jumlatan wahidah). Kedua, diturunkan secara bertahap (najman najman).