Brilio.net - Diantara banyak momen Pemilu 2024 yang sedang berlangsung di berbagai penjuru Indonesia, ada penampakan nggak biasa nih di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat.

Pasalnya, warga Kampung Gunung Karikil, Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, harus mencoblos di salah satu TPS yang bentuknya nyeleneh sehingga mengundang banyak sorotan warganet.

TPS 36 yang berada di kampung tersebut punya bentuk yang berbeda dari TPS pada umumnya. TPS ini dibangun di lokasi WC umum. Para petugas KPPS standby di depan pelataran toilet umum, sementara para pemilih akan menggunakan ruangan WC sebagai bilik suara untuk mencoblos capres-cawapres, dan juga calon anggota legislatif, dan DPD.

WC umum jadi TPS di Tasikmalaya YouTube

foto: YouTube/Liputan6

 

 

Dilansir brilio.net dari video YouTube liputan.com pada Selasa (14/2), keputusan menjadikan WC umum sebagai lokasi TPS ini diambil lantaran keterbatasan tempat. Diketahui, ada empat ruangan WC yang difungsikan para DPT untuk mencoblos selama pemungutan suara dilakukan.

"Itu kendala kami karena nggak ada tempat lagi, jadi TPS-nya ya pakai MCK (WC) umum," kata Hendriyana selaku ketua TPS 36 dikutip dari liputan6.com, Rabu (14/2).

WC umum jadi TPS di Tasikmalaya YouTube

foto: YouTube/Liputan6

Meski lokasinya di WC, para anggota KPPS menghias lokasi TPS tersebut dengan berbagai ornamen. Seperti tenda ala hajatan, kain renda, serta tanaman hias. Tak cuma itu, di dalam ruang WC yang jadi bilik suara juga diberikan pengharum ruangan seperti kamper, dan juga tanaman hias untuk mempercantik bilik suara tersebut.

WC umum jadi TPS di Tasikmalaya YouTube

foto: YouTube/Liputan6

Perlengkapan untuk mencoblos pun tak ketinggalan tersedia di dalamnya. Selain itu, untuk memastikan aroma tak sedap, WC umum ini kabarnya diliburkan beberapa hari menjelang pemilihan. Pada saat proses pemungutan suara, ruangan WC juga disemprot parfum ruangan 2 jam sekali.

WC umum jadi TPS di Tasikmalaya YouTube

foto: YouTube/Liputan6

"Jadi MCK ini sudah tiga hari nggak dipake, WCnya kita urug pasir untuk semntara, dan dikasih hiasan dan pewangi rutin setiap dua jam sekali," terang Hendriyana.