Brilio.net - Semua orang ingin hidup sukses namun tak mudah untuk bisa mencapainya. Dibutuhkan ketelatenan, keuletan serta usaha yang kuat guna bisa mencapai target yang kita inginkan. Setidaknya hal tersebut yang dipelajari oleh Landi, petani lidah buaya.

Dari pertemuannya dengan Narji, Landi mengungkapkan jika kisah sukses sebagai petani tak didapatkan dengan mudah. Sebelumnya, ia sempat menjadi supir dan kenek metromini. Hingga akhirnya, ia dan sang ayah memutuskan untuk membudidayakan lidah buaya.

kisah inspiratif pria tak lulus sd jadi petani © YouTube

foto: YouTube/Abang Narji

"Berbagai macam usaha udah dicoba, sampai ketemulah di titik ini. Dari supir metromini, saya yang nyupir, almarhum (ayah) yang kenekin. Kadang ibu juga pernah. Pas kita di metromini, pas tenggelam, kita bekerja di perusahaan swasta dan ketemulah disini," tuturnya dilansir brilio.net pada Kamis (12/5).

Namun siapa sangka, jika usaha yang kini digeluti tidak diperoleh dari pendidikan di bangku kuliah pertanian. Bukan berasal dari keluarga berada, Landi menjelaskan jika ia dan sang ayah tak mampu menamatkan pendidikan dasarnya di masa lampau.

"Kita ini dikeluarga nol besar. Saya pun nol. Tidak ada pendidikan sama sekali. Ayah SD pun nggak lulus. Saya sama, kelas 5 SD saya udah berhenti sekolah. Adik pun sama," tambahnya.

 

 

Latarbelakang pendidikan yang tak seberapa, membuatnya harus bekerja keras untuk bisa hidup layak. Pantang menyerah dengan kondisinya, Landi pun terus berupaya dan belajar untuk membuat lahan kosong menjadi usaha yang menghasilkan.

kisah inspiratif pria tak lulus sd jadi petani © YouTube

foto: YouTube/Abang Narji

Awalnya, Landi membudidayakan lidah buaya 500 pohon dengan luas lahan sekitar 500 meter persegi. Dari situlah, usahanya terus berkembang. Perjuangan sebagai petani lidah buaya pun tak sia-sia. Nggak hanya sukses membudidayakan lidah buaya, Landi pun turut membuat produk olahan dari kebunnya. Mulai dari jelly, teh, hingga sabun cuci tangan.

"Ini pelepah kita udah sampai ke Timur Tengah. Biasanya kita kirim 2 ton perbulan. Kalau di sana untuk kosmetik biasanya, " jelas Landi.

kisah inspiratif pria tak lulus sd jadi petani © YouTube

foto: YouTube/Abang Narji

Tak jauh dari kebunnya, Landi juga memiliki home industri yang memproduksi berbagai olahan lidah buaya. Dari kulit hingga jel-nya pun dimanfaatkan oleh Landi untuk berbagai olahan. Disebutkan, jika berbagai produk olahan tersebut sudah diedarkan hingga seluruh Indonesia.

"Perjuangannya benar-benar luarbiasa. Tak pantang menyerah, banyak bertanya pada orang yang lebih tahu. Banyak yang lebih tahu. Alhamdulillah sampai sekarang terwujud produk yang siap edar. Kita udah punya legalitas siap edar," ucapnya.