Brilio.net - Semua makhluk hidup di dunia ini memiliki hawa nafsu. Seperti halnya manusia, dengan bekal nafsu menusia dapat menjalankan kehidupannya secara wajar sebagai makhluk hidup di dunia ini.

Hawa nafsu jika dapat dikendalikan maka akan menjadi hal yang positif untuk kehidupan manusia. Namun, jika nafsu dibiarkan begitu saja, tak sedikit orang tersesat di dalamnya.

Di antara hawa nafsu adalah nafsu syahwat. Dalam kamus bahasa Indonesia, syahwat diartikan sebagai nafsu untuk bersetubuh atau keberahian.

Allah menciptakan manusia dengan disertai syahwat. Adanya syahwat pada diri manusia tidak sia-sia, akan tetapi terdapat faidah dan manfaat di dalamnya. Jika manusia tidak memiliki syahwat terhadap lawan jenis, maka keturunan dapat menjadi terputus.

Tapi syahwat harus dikendalikan. Nabi SAW pernah mengajarkan doa untuk mengendalikan nafsu.

Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah telah menuliskan bagi anak-anak Adam bagiannya dari zina, ia pasti akan mendapatkanya. Zinanya mata memandang yang diharamkan, zinanya lisan membicarakannya, zinanya jiwa mengharap dan membayangkannya sedangkan kemaluannya akan membenarkan hal tersebut atau mendustakannya." (HR Tirmidzy).

Doa menahan nafsu syahwat

"Allohumma inni a'udzu bika min munkarootil akhlaaqi wal a'maali wal ahwaa."

Artinya:
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari akhlak, amal, dan hawa nafsu yang jelek)." (HR Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hasan) (HR Tirmidzi, no. 3591. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih)

Jika kamu pernah mendengar kisah Nabi Yusuf yang dianugrahi paras rupawan. Di dalam Alquran surah Yusuf ayat 31 dikatakan, "Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundanglah wanita-wanita itu dan disediakan bagi mereka tempat duduk dan diberikan kepada masing-masing dari mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan). Kemudian dia (Zulaikha) berkata (kepada Nabi Yusuf), 'Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka.' Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan wajah)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata, "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia."

Meski dirinya begitu dicintai wanita, namun Nabi Yusuf tak serta merta mengikuti nafsu syahwatnya. Berkat ketaatannya kepada Allah SWT, ia pun memohon agar dijauhkan dari segala perbuatan buruk karena nafsunya.

"Qaala rabbis-sijnu ahabbu ilayya mimmaa yad'uunanii ilaiih, wa illaa tasrif 'annii kaidahunna asbu ilaihinna wa akum minal-jaahiliin."

Artinya:
"Yusuf berkata, 'Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan aku dari tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh" (surah Yusuf ayat 33).

Selain membaca doa, lalu apa saja yang bisa dilakukan agar terhindar dari nafsu syahwat? Lakukan ibadah secara khusyuk, mulai dari menjalankan ibadah salat lima waktu, berpuasa, zikir, memperbanyak baca Alquran, berkumpul dengan orang-orang sholeh, kemudian jika kamu sudah merasa siap, maka manikahlah.