Brilio.net - Ziarah kubur adalah salah satu amalan dalam Islam. Ziarah kubur dijadikan momentum untuk mengingat kematian. Melalui ziarah kubur kamu juga bisa rehat dari urusan duniawi, lalu mengingat kehidupan akhirat. Ziarah kubur termasuk ibadah yang mulia, apalagi ziarah ke makam kedua orang tua.

Terkait waktunya, ziarah kubur boleh dilakukan kapan saja. Sebelum disyariatkan, Nabi Muhammad SAW sempat melarang sahabatnya untuk berziarah.

Rasulullah pernah bersabda, yang artinya: "Sesungguhnya aku dahulu telah melarang kalian untuk berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah karena akan bisa mengingatkan kalian kepada akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian." (HR Muslim)

Kini Rasulullah pun membolehkan umat Islam untuk berziarah. Namun ada beberapa hal terkait ziarah kubur yang perlu kamu ketahui. Berikut penjelasannya seperti brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Rabu (29/4).

Tata cara ziarah kubur.

1. Berwudhu.
Umat Islam diminta untuk senantiasa menjaga wudhu. Terlebih lagi bagi yang ingin menjalankan sunah dan amalan baik.

2. Mengucapkan salam.
Rasulullah mengajarkan kaum muslimin agar tetap menghormati mereka yang telah tiada. Hendaknya menyapa dengan salam yang baik.

"Assalamu'alaìkum dara qaumìn mu'mìnîn wa atakum ma tu'adun ghadan mu'ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun."

Artinya:
"Assalamuallaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian."

Atau bisa juga menggunakan salam berikut ini.

"Assalamu'alaikum ahlad-diyaar minal mu'miina wal muslimiin. Yarhamullahul mustaqdimiina minnaa wal musta'khiriin. Wa inna insyaaallahu bikum la-laahiquun. Wa as allullooha lanaa walakumul 'aafiyah."

Artinya:
"Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian."

3. Menghadap ke kiblat.
Saat akan berdoa, hendaknya menghadap kiblat.

4. Membaca istighfar.
"Astaghfirullah Hal Adzim Alladzi La ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu Ilaihi."

Artinya:
"Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."

5. Membaca tasbih, takbir, tahmid, dan tahlil.
- Bacaan taasbih: "Subhanalloh"
Artinya: "Maha Suci Allah"

- Bacaan takbir: "Allohu Akbar"
Artinya: "Maha Besar Allah"

- Bacaan tahmid: "Alhamdulillah"
Artinya: "Segala puji bagi Allah"

- Bacaan tahlil: "Laailaaha Illallah"
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah"

6. Doa untuk mayit.

Doa ziarah kubur liputan6

foto: Liputan6.com

Kemudian adab dan tata cara ziarah selanjutnya ialah membaca doa untuk mayit. Berikut bacaan doa ziarah kubur sesuai Islam:

"A'udzubillahi minasyaithoonir rojim. Bismillahirrohmannirrohim.
Alhamdullilahi robbil 'alamin, hamdan syakiriin, hamdannaa'imiin, hamdan yuwaafiini'amahu wayukaafii mazidah, yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghi lijalali wajhika wa'adzimi sultonik, allohumma shoolli wasalim 'ala sayyidina muhammad wa'ala alii sayyidina muhammad."

"Alloh humma taqobal wa ausil sawaaaba maa qoro, nahu minal qur'anil 'adzim, wa maa halalna wa maa sabahna wamastaghfarnaa wamaa sholaina 'atsayyidina muhammad sollallohu'alaihi wasallam, hadiyatan wasilatan, warohmatan najilatan wa barokatan samilatan ilaa hadoroti habibina wasafi'ina waquroti a'ayuninaa sayyidina wamaulanaa muhammadin sollallohu 'alaihi wa sallam, wa ila jami'ii ikhwanihi minal anbiyaai walmursaliina wal auliyaai, wassuhadai, wassolihina, wassohabati wattabi'ina wal'ulamail 'alimina wal mushonnafiinal mukhlisiina wa jami'il mujaa-hidiina fi sabilillahi robbil 'alaminn, wal malaikatil muqorrobina khusushan ila sayyidina syaih abdul qodir zailanii."

"Summa ilaa jami'i ahlil qubur, minal muslimiina wal muslimati, wal mu miniina wal mu minaati, min masaarikil ardhi ila magooribiha barriha wabahriha khusushan ila aabaaina wa ummahaa tiinaa, wa ajdaadina, wanakhussu khusushan manijtam'anaa hahunaa bisababihi waliajlihi."

"Alloh hummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu anhu wa akrim nujulahu wawasi' madholahu, waghsilhu bilmai wassalji wal barodi wanaqihi minal khotooya, kama yunaqqo saubul abyadu minaddannasi wa abdilhu, darron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa jaujan khoiron min jauzihi wa adhilhul jannata wa 'aidhu min 'adzabil qobri wa fitnatihi wa min 'adzabinnar, allohhumaghfir lihayyina wa mayyitina wa sahhidiina wa ghoniina washogiirona wa kaabirona wadakirona wa ansana, allohumma man ahyaitahu minna fa ahyihi 'alal islami wa man tawafaitahu minna fatawafahu alal iiman allohumma la tuhrimna azrohu wa laa tudillanaa ba'dahu birohmatikayaa arhamarroohimiin, wal hamdu lillahi robbil 'aalamiin."

Artinya:
"Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah penguasa alam semesta, sebagaimana orang-orang yang bersyukur dan orang-orang yang mendapat banyak kenikmatan memuji-Nya. Dengan pujian yang sepadan dan nikmat-Nya dan memungkinkan pertambahannya. Wahai Tuhan kami, pujian hanyalah untuk-Mu, sebagaimana yang layak akan kemuliaan Dzat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad junjungan kami dan kepada keluarga beliau."

"Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala Alquran yang kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami dan shalawat kami kepada Nabi Muhammad SAW sebagai hadiah yang menjadi penyambung, sebagai rahmat yang turun dan sebagai berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami dan buah hati kami, pemuka dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad SAW, juga kepada seluruh kawan-kawan beliau dari kalangan para Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada', orang-orang shalih, para sahabat, para tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah Tuhan semesta alam, serta para malaikat yang selalu beribadah, khususnya ditujukan kepada Syekh Abdul Qadir Jailani."

"Kemudian kepada seluruh penghuni kubur dari kalangan orang-orang Islam laki-laki dan perempuan, orang mukmin laki-laki dan perempuan, dari belahan bumi timur dan barat, di laut dan di darat, terutama kepada bapak-bapak dan ibu-ibu kami, kakek dan nenek kami, lebih utamakan lagi kepada orang yang menyebabkan kami berkumpul di sini."

"Wahai Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta suami (istri) yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia kedalam surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnahnya, dan dari siksa api neraka. Wahai Allah berikanlah ampun, kami yang masih hidup dan kami yang telah meninggal dunia, kami yang hadir, kami yang ghoib, kami yang kecil-kecil kami yang dewasa, kami yang pria maupun wanita. Wahai Allah, siapapun yang Engkau hidupkan dari kami, maka hidupkanlah dalam keadaan iman. Wahai Allah janganlah Engkau menghalangi kami, akan pahala beramal kepadanya dan janganlah Engkau menyesatkan kami sepeninggal dia dengan mendapat rahmat-Mu wahai Tuhan lebih belas kasihan. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Adapun doa lain yang bisa kamu panjatkan untuk sang mayit, sebagai berikut.

"Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhìì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì."

"Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì."

Artinya:
"Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran."

"Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya." (HR Muslim).

7. Membaca Al Fatihah.
Setelah mendoakan mayit selesai, ditutup dengan membaca Al Fatihah.

"Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi rabbil 'alamin. Ar Rahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash-shirraatal musthaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghduubi 'alaihim waladh-dhaalliin"

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. (Yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

8. Membaca surat-surat pendek.
Kamu bisa membaca surat pendek seperti Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas, dan lainnya. Seperti riwayat al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, dia mengatakan: "Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah al-Fatihah, Surat Ikhlash dan al-Muawwidzatain (al-Falaq dan an-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayit-mayit kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka."

9. Jangan duduk atau menginjak bagian atas kuburan.
"Janganlah kalian sholat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya." (HR Muslim)

10. Jangan melakukan hal-hal yang berlebihan.
Jangan melakukan berlebihan, menggambarkan makam selayaknya masjid. Sesuai tuntutan Nabi, kamu tidak boleh meminta sesuatu pada mayit. Karena hal itu termasuk perbuatan syirik, yang amat dibenci Allah SWT.

Hal berlebihan lainnya seperti mencium dan menangisi batu nisan secara berlebihan. Cukup doakan saja mereka (mayit) agar segala amal dan perbuatan baik diterima di sisi Allah SWT.

"Waspadalah kalian pada sikap berlebihan. Sesungguhnya binasanya orang-orang sebelum kalian disebabkan berlebihan dalam urusan agama." (HR Ahmad)

Cara lain mendoakan mayit ketika tidak bisa ziarah kubur.

Apabila berhalangan ziarah karena beragam alasan, seperti tidak bisa datang ke makam, terjadi wabah, bencana, dan lain sebagainya, kamu bisa mendoakan mayit di rumah. Hal itu juga telah disampaikan oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi.

Sebagai gantinya, Wamenag meminta agar ziarah kubur diganti dengan memanjatkan doa bagi orang tua atau keluarga lainnya dari rumah saja.

Salah satu doa untuk orang tua yang sudah meninggal, seperti berikut ini.

Doa ziarah kubur liputan6

foto: Dream.com

"Rabbighfirli wa liwa lidayya warham huma kama rabbayani shaghira"

Artinya:
"Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil."