Brilio.net - Pancasila merupakan ideologi bangsa dan juga dasar negara Republik Indonesia. Di dalamnya terdapat sila-sila yang digunakan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Sila-sila yang terdapat dalam Pancasila memiliki makna masing-masing yang perlu diterapkan dan menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia.

Pancasila juga menjadi bagian terpenting bagi bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan Pancasila menjadi satu-satunya landasan paling utama bagi bangsa Indonesia untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Di dalam pembukaan Undang-Undang atau UUD 1945, arti Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah berperan mengatur aparatur negara. Hal inilah yang menjadi alasan bahwa peraturan perundang-undang tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila.

Lebih lanjut, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Kamis (28/7), arti Pancasila, fungsi, dan maknanya.

Arti Pancasila.

Arti Pancasila sebagai dasar negara © 2022 berbagai sumber foto: freepik.com

Secara etimologi, Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yaitu "Panca" yang berarti lima dan "sila" yang berarti dasar. Sila juga memiliki arti sebagai aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa; kelakuan atau perbuatan yang menurut adab; akhlak dan moral. Sedangkan, Pancasila secara istilah dimaknai sebagai lima prinsip dasar negara.

Pancasila telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit pada abad XIV. Dalam buku Sutasoma karangan Empu Tantular, Pancasila memiliki arti "berbatu sendi yang lima". Kemudian, istilah Pancasila kembali diangkat oleh Soekarno saat merumuskan dasar negara Indonesia pascakemerdekaan.

Pascakemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang sebagai saran untuk melengkapi alat-alat kelengkapan negara yang telah merdeka. Dalam sidang tersebut telah berhasil mengesahkan Undang-Undang Negara Republik Indonesia yang selanjutnya dikenal dengan nama UUD 1945.

Untuk meningkatkan pemahaman tentang arti Pancasila, berikut pengertian Pancasila menurut para tokoh pendiri bangsa Indonesia, dinukil dalam buku berjudul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN di Perguruan Tinggi) ditulis Sarinah, dkk.

1. Muhammad Yamin.

Menurut Muhammad Yamin, Pancasila adalah berasal dari kata 'panca' yang berarti lima dan 'sila' yang berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Demikian, apa arti Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.

2. Ir. Soekarno.

Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-menurun berabad-abad lamanya terpendam bisu kebudayaan barat. Demikian, apa arti Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah bukan hanya sebagai falsafah negara, namun lebih luas lagi, yaitu falsafah bagi bangsa Indonesia.

3. Notonegoro.

Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

4. Ruslan Abdul Ghani.

Pancasila adalah sebagai sebuah filsafat negara yang tercipta untuk menjadi ideologi kolektif demi kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia.

5. Prof. Dr. Nurcholish Majdid.

Pancasila adalah sebagai modal untuk mewujudkan demokrasi Indonesia, Pancasila memberi dasar dan prasyarat asasi bagi demokrasi dan tatanan politik Indonesia, Pancasila menyumbang beberapa hal penting.

 

 

Arti Pancasila sebagai dasar negara © 2022 berbagai sumber foto: freepik.com

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pada sila pertama, fungsi Pancasila memberi pandangan bahwa sebagai warga negara Indonesia terdapat nilai untuk mempercayai dan bertakwa pada Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Fungsi ini memberi makna bahwa setiap warga negara Indonesia harus saling menghormati supaya tercipta kehidupan yang rukun dan damai.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Fungsi sila kedua, memberi makan bahwa sebagai warga negara diminta untuk memahami bahwa setiap manusia memiliki derajat yang sama, sehingga harus saling bersimpati satu sama lain. Hal itu bisa tercapai dengan cara menjaga dan membantu sesama, membela kebenaran dan keadilan, serta bekerja sama untuk kedamaian negara.

Contoh penerapan sila kedua ini adalah dengan mampu bersikap adil ke semua orang, tidak peduli gendernya baik perempuan maupun laki-laki.

3. Persatuan Indonesia.

Fungsi dari sila ketiga, yaitu memberi pandangan hidup bahwa yang harus diutamakan adalah kesatuan, persatuan, dan kepentingan negara. Setiap warga negara perlu memiliki kepribadian yang rela berkorban, mencintai bangsa Indonesia tanah air, serta bangga pada negara.

Contoh penerapan sila ketiga adalah mampu menjaga ketentraman serta kerukunan antar masyarakat Indonesia dengan saling menghargai antar suku, budaya, agama, maupun bahasa.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Penerapan sila keempat dengan cara melakukan segala hal dengan bermusyawarah dan berdiskusi untuk mencapai kesepakatan bersama. Apabila dalam penyampaian tidak disetujui, maka bicarakan dengan baik sehingga tidak ada pihak yang terluka pada akhir diskusi dan mencapai mufakat dengan baik.

Contoh penerapan sila keempat, jika dalam lingkungan masyarakat, sekolah, kerja, maupun lainnya, dimana ketika dalam mengambil keputusan harus mendengarkan pendapat setiap orang yang menunjukkan musyawarah.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Fungsi dalam menerapkan sila kelima ini, dengan cara membantu seseorang tanpa membeda-bedakan dan memandang status sosial yang dimiliki oleh orang tersebut. Selain itu, dengan cara saling menghormati setiap masyarakat yang memiliki hak serta kewajiban dan memperjuangkan keadilan yang dimiliki oleh setiap orang tak peduli status sosialnya.

Arti Pancasila sebagai dasar negara © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Selain memahami arti dan fungsi Pancasila, kita juga perlu mengetahui makna dari setiap lambang dalam Pancasila. Berikut ini penjelasannya.

1. Sila pertama Pancasila.

Sila pertama yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa" digambarkan dengan lambang bintang yang diberi warna emas yang berada di dalam perisai hitam. Hal ini menggambarkan bahwa setiap masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang beriman dan juga bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

Warna emas melambangkan arti cahaya kerohanian yang dimiliki oleh setiap manusia. Sedangkan warna hitam yang ada di perisai memiliki arti warna asli atau warna alam yang menunjukkan Tuhan yang merupakan sebuah sumber dari segala sumber yang ada di dunia ini.

2. Sila kedua Pancasila.

Sila kedua yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" digambarkan dengan lambang rantai yang berjumlah tujuh belas dan tidak putus. Serta pada rantai yang ada, terdapat dua bentuk yaitu lingkaran dan juga segi empat. Bentuk lingkaran pada rantai tersebut melambangkan perempuan, dan bentuk segi empat pada rantai melambangkan laki-laki.

Dengan lambang rantai tidak terputus ini, memberikan gambaran bahwa setiap masyarakat Indonesia merupakan generasi turun temurun yang menjadi penerus kemerdekaan Indonesia serta saling berkaitan dan membutuhkan satu sama lain.

3. Sila ketiga Pancasila.

Sila ketiga yaitu "Persatuan Indonesia", sila ini dilambangkan dengan pohon beringin. Artinya menjadi tempat berteduh ataupun berlindung bagi setiap masyarakat. Selain itu, pohon beringin juga digambarkan sebagai simbol kesatuan dan persatuan rakyat Indonesia, dikarenakan pohon beringin memiliki akar tunggal panjang yang menjadi penunjang pohon tersebut dapat tumbuh dan berkembang.

Pohon beringin tersebut menjadi sebuah gambaran atau filosofi bahwa setiap masyarakat Indonesia dapat berlindung serta berteduh di bawah naungan bangsa Indonesia karena setiap masyarakat memiliki derajat yang sama dan saling dihargai.

4. Sila keempat Pancasila.

Sila keempat yaitu "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan", lambang dari sila ini adalah kepala banteng. Kepala banteng juga dapat diartikan sebagai hewan sosial yang sering berkumpul seperti masyarakat Indonesia yang melakukan segala hal dengan bermusyawarah.

Selain itu, kepala banteng juga diartikan sebagai pedoman yang membentuk masyarakat Indonesia dalam berdiskusi dan juga bergotong royong dalam menyelesaikan suatu masalah ataupun mencari sebuah solusi untuk kepentingan bersama.

5. Sila kelima Pancasila.

Sila kelima yaitu "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia" sila ini digambarkan dengan padi dan kapas yang memiliki makna kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Padi juga dapat dijadikan sebagai lambang pakan, dan kapas dijadikan sebagai lambang sandang. Kedua hal tersebut merupakan hal pokok atau kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap masyarakat Indonesia.

Selain itu, lambang ini juga diartikan bahwa Indonesia sebagai negara yang memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk dapat memberikan kemakmuran dan mengedepankan kepentingan bersama khususnya masyarakat Indonesia.