Brilio.net - Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa pola hubungan dalam kalimat dan paragraf. Pada pola tersebut dapat dipakai untuk menunjukkan hubungan tertentu. Hubungan sebab akibat adalah relasi ketergantungan antara dua hal atau lebih. Artinya, sebuah akibat hanya akan terjadi jika ada penyebab. Sebab datang terlebih dahulu kemudian disusul oleh akibat.

Pola kalimat dalam suatu paragraf dapat berbentuk hubungan sebab akibat. Hubungan itu bisa terjadi jika salah satu ide di dalam paragraf menunjukkan penyebab atau akibat dari kondisi tertentu.

Jenis kalimat sebab akibat
1. Sebab akibat 1 akibat2
Kalimat ini yang merupakan hasil dari alasan yang akan dijelaskan dalam kalimat sebelumnya. Tetapi, efek 1 akan menjadi alasan yang dapat menyebabkan banyak konsekuensi lain dari efek 2

2. Akibat sebab
Kalimat jenis ini dimulai dengan kalimat khusus yang menjadi penyebabnya dan kemudian pada akhir kalimat akan dilampirkan dalam kalimat umum yang hasilnya.

3. Sebab akibat
Didahului dengan presentasi kalimat khusus dalam bentuk konsekuensi dari suatu atau penjumlahannya dalam proposal, yang secara umum menjadi penyebab masalah.

Contoh kalimat sebab akibat sesuai konjungsinya
Konjungsi berupa syarat. Pada konjungsi ini menggunakan kata hubung jika, kalau, bila.

1. Kamu akan menggapai cita-citamu kalau kau berusaha lebih giat lagi.
2. Bila kamu jadi pergi ke pasar, aku ingin menitip dibelikan obat sakit kepala.
3. Aku akan berkunjung ke rumahmu, jika hujan sudah reda.
4. Bila kamu belum mandi jangan harap bisa ikut pergi dengan ku.
5. Orang akan memperlakukanmu dengan baik , kalau kau memperlakukannya dengan baik juga.
6. Aku akan tetap senang bila kamu tetap berada di sampingku.
7. Tidak akan terjadi masalah, jika kau bisa menjaga rahasia kita.
8. Bila tidak ada perkembangan dengan kemampuanmu, jangan harap kamu bisa berhasil.
9. Hatiku terasa sakit bila melihat ada kucing yang ditelantarkan.
10. Sasya akan terlihat cantik jika ia menguruskan badannya sedikit.
11. Tetaplah bersamaku jika kamu ingin selamat.
12. Bila memang jodoh, kita akan bertemu lagi lain waktu.

 

 

Konjungsi berupa simpulan. Dalam konjungsi ini kata hubung yang digunakan demikian, jadi.

1. Rasa kantuk ku semangkin berat, jadi aku memilih tidur daripada mengerjakan tugas.
2. Andi merasa kurang sehat pagi ini, jadi ia tak masuk sekolah.
3. Tadi pagi aku lupa sarapan, jadi saat jam istirahat aku buru-buru ke kantin.
4. Kamal terpilih menjadi ketua kelas, dengan demikian Kamal diharuskan menjadi orang yang adil.
5. Mulai hari ini ayah mengantarkanku ke sekolah, dengan demikian aku tidak perlu lelah berjalan kaki lagi.
6. Sudah genap dua tahun pandemi, dengan demikian Aku tidak pernah bertemu teman sekelasku lagi.
7. Pimpinan perusahaan telah memasuki ruangan, dengan demikian rapat dapat dimulai sekarang.
8. Kasus covid-19 meningkat, dengan demikian kita harus lebih berhati-hati dengan kesehatan.
9. Lelaki itu mencukur rambut kepalanya, dengan demikian sekarang kepala menjadi botak.
10. Banyak yang membuang sampah sembarangan, dengan demikian danau tersumbat oleh tumpukan sampah.
11. Aku setahun lebih tua darimu, jadi lebih sopanlah kepadaku.

Konjungsi berupa alasan. Pada kalimat ini konjungsi menggunakan kata hubung karena.

1. Rina tidak memakai seragamnya saat ke sekolah karena ibunya lupa mencucinya.
2. Akbar terserang penyakit karena tidak memperhatikan makanan yang dimakannya.
3. Ibu merasa bangga karena anaknya memenangkan lomba lari.
4. Ayah pulang telat hari ini karena di perjalanan terjadi macet.
5. Gaun ibu terlihat sangat mewah karen dibuat dari kain pilihan.
6. Karena hari ini ulang tahunku, aku mendapatkan banyak hadiah di meja belajarku.
7. Adel mengalami kecelakaan karena ia mengantuk saat mengendarai mobil.
8. Karena begadang, Toni mengantuk seharian di kelas.
9. Andi merasa bertanggung jawab karena ia seorang ketua kelas.
10. Kamu akan terus kepikiran kejadian itu karena kamu merasa bersalah.
11. Dita sering menganggap sepele Dimas karena tubuhnya lebih tinggi.

Konjungsi berupa akibat. Kalimat ini menggunakan kata hubung maka, sehingga, oleh karena itu.

1. Dimas mendapat prestasi semester ini maka guru memberikannya apresiasi.
2. Karina bermain hujan kemarin sehingga ia terkena demam.
3. Karin mendapat nilai yang lebih rendah dari semester lalu , oleh karena itu ia harus belajar giat agar mengejar nilai bagus semester ini.
4. Pada saat konser penonton terlihat sangat bersemangat maka konser yang dilaksanakan Tulus berhasil.
5. Indra ingin lebih unggul dari teman-temannya maka dia harus lebih giat lagi dalam belajar dibandingkan temannya yang lain.
6. Nenek mengalami sakit parah sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
7. Randa jatuh dari tangga sehingga berjalan pun harus memakai alat bantu.
8. Toko roti ini terkenal oleh karena itu setiap hari banyak yang mengunjungi.
9. Didi melanjutkan sekolahnya di Tokyo oleh karena itu Didi giat belajar bahasa.
10. Dina di suruh pilih antara pisang atau pepaya maka dia lebih memilih pisang.
11. Percaya saja padaku maka kau akan selamat.

Konjungsi berupa untuk. Kalimat ini menggunakan kata hubung supaya, agar, untuk itu.

1. Kakak memilih belajar di tengah malam agar lebih fokus.
2. Kiky berpura-pura tidak tahu supaya tidak terduga sebagai pencuri.
3. Adam lulus di akademik Kepolisian untuk itu dia lebih fokus pada keterampilan pada tubuhnya.
4. Karina mengantarkan anaknya ke rumah sakit agar segera diperiksa Dokter.
5. Jangan terlalu sering bermain agar kamu lebih memiliki waktu untuk belajar.
6. Widia selalu pamer dengan apa yang dia punya supaya dilihat kaya oleh teman-temannya.
7. Berhentilah bicara sambil menangis agar aku bisa memahami maksud perkataanmu.
8. Soal UTBK tahun ini sangat sulit untuk itu sering lah mengasah kemampuanmu.
9. Berhati-hatilah mengendarai motor agar kau tetap selamat.
10. Guru sering mengingatkan tugas berkali-kali agar murid tidak lupa.

Magang: Cut Raudhatus Syafiqah Alhamidy