Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tetap berjalan selama bulan Ramadan 1446 H/2025 M, meskipun ada beberapa penyesuaian. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi seimbang, baik yang berpuasa maupun tidak. Namun, perlu dicatat bahwa selama libur Lebaran, dari 21 Maret hingga 8 April 2025, program MBG akan diliburkan.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan jarak antara rumah siswa dan sekolah. "Jadi, makan bergizi untuk anak sekolah mengikuti hari anak sekolah. Jadi kalau sekolah libur, ya libur. Kenapa? Karena kalau kita memberikan makan bergizi, itu effortnya kan besar ya," ungkap Dadan dalam konferensi pers di Hotel Bidakara, Jakarta.
Keputusan ini diambil karena tidak semua siswa tinggal dekat dengan sekolah. Banyak siswa yang harus menempuh perjalanan jauh, bahkan melewati medan sulit untuk sampai ke sekolah. Dengan diliburnya MBG selama libur Lebaran, diharapkan siswa tidak perlu repot mengambil makanan ke sekolah saat libur panjang.
Selama Ramadan, MBG akan menyediakan makanan yang tahan lama dan mudah dibawa pulang. Berbeda dengan biasanya yang menyediakan makanan segar, kini menu akan terdiri dari susu, telur, kurma, buah-buahan, kue kering fortifikasi, dan sesekali bubur kacang hijau atau kolak. Makanan tersebut dirancang dengan memperhatikan komposisi gizi seimbang, mengandung protein, karbohidrat, dan serat yang cukup.
Pembagian MBG disesuaikan dengan jam pulang sekolah agar siswa dapat langsung membawanya pulang untuk berbuka puasa. Untuk siswa yang tidak berpuasa, makanan dapat dikonsumsi di sekolah atau di rumah. BGN menggunakan kantong sebagai kemasan baru untuk memastikan makanan tetap segar dan mudah dibawa pulang.
Program ini menjangkau seluruh siswa, baik Muslim maupun non-Muslim. Meskipun awalnya seragam, penyesuaian akan dilakukan di daerah dengan mayoritas non-Muslim untuk menyesuaikan dengan kebutuhan mereka. Kementerian Pendidikan dan BGN telah berkoordinasi untuk memastikan kelancaran program MBG selama Ramadan, termasuk penyesuaian menu dan waktu pendistribusian.
Meskipun MBG untuk siswa sekolah diliburkan selama Lebaran, pelayanan tetap diberikan kepada ibu hamil, menyusui, dan anak balita. "Kecuali untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita. Karena itu kan rangenya di sekitar radius 4 km. Jadi pelayanan masih tetap akan diberikan kepada ibu hamil, menyusui, dan anak balita," tambah Dadan.
Hal ini dikarenakan jangkauan pelayanan untuk kelompok ini lebih terbatas dan lebih mudah dijangkau. Program MBG merupakan program unggulan pemerintah yang bertujuan untuk mendukung gizi anak-anak, terutama di sekolah. Program ini dimulai sejak Januari 2025 dengan anggaran awal Rp71 triliun.
Setelah libur Lebaran, MBG akan kembali dilaksanakan dengan persiapan yang lebih matang. "Karena ada waktu di mana persiapan untuk menyiapkan menu, menyiapkan infrastruktur, dan hal lain-lain. Sehingga anak sekolah masuk, makannya sudah siap," pungkas Dadan.
Recommended By Editor
- Rumah Ridwan Kamil digeledah KPK, Atalia Praratya sempat singgung anggaran MBG
- Menu makan bergizi gratis berubah jadi takjil selama Ramadan, begini pembelaan Badan Gizi Nasional
- Wow, BGN butuh tambahan Rp100 Triliun untuk makan bergizi gratis hingga 2025
- Program Makan Bergizi Gratis tetap berjalan selama Ramadan, akan ada kurma
- Wapres Gibran bagikan skincare gratis ke sekolah, tujuannya biar tidak jerawatan