Brilio.net - Kabar Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi yang dinyatakan positif masih menjadi perhatian. Menindaklanjuti hal tersebut, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju pun melakukan pemeriksaan. Salah satunya Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional Sofyan Djalil.

Sebelumnya, kondisi Menteri Sofyan Djalil dipertanyakan setelah Menteri Budi Karya dinyatakan positif Corona. Seperti diketahui, kegiatan terakhir Menhub Budi Karya adalah menghadiri rapat terbatas (ratas) di Istana Negara Jakarta pada 11 Maret 2020. Posisi duduk Budi Karya pada saat ratas tersebut diapit oleh Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

"Dengan telah dirilisnya berita Menhub positif Covid-19 di televisi, maka beberapa wartawan dan teman-teman Jajaran ATR/BPN bertanya bagaimana dengan Pak Menteri ATR/BPN karena di ratas duduknya bersebelahan dengan Pak Budi Karya?" tulis Yulia, Kepala Biro Humas Kementerian ATR/BPN seperti dikutip Antara.

Setelah diumumkan kabar tersebut, Menteri Sofyan Djalil langsung melakukan tes Covid-19 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto pada Sabtu (14/3). Berdasarkan hasil pemeriksaan di RSPAD Gatot Soebroto, Sofyan Djalil dinyatakan negatif Covid-19.

"Kami informasikan bahwa Pak Menteri sudah cek di RSPAD dan hasilnya negatif," kata Yulia melalui keterangan tertulis di Jakarta seperti dikutip brilio.net dari liputan6.com, Minggu (15/3).

Sementara itu, kondisi Menteri Budi Karya Sumadi yang tengah menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto sudah membaik. Hal tersebut diumumkan Mensesneg, Pratikno. Budi Karya diidentifikasi sebagai pasien 76 yang positif Covid-19 di Indonesia.

Oleh karena Budi Karya yang sedang dirawat, Presiden Joko Widodo telah menunjuk Menko Kemaritiman, dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menteri Perhubungan Ad-Interim.

Sebelumnya Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebagai menteri yang selalu berada di garis depan dalam penanganan dampak virus corona jenis baru atau Covid-19.