Baru-baru ini, Ale Berawi, seorang Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia, mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital di Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). Dalam pernyataannya, Ale menyampaikan rasa bangganya pernah terlibat dalam proyek ambisius ini dan berharap semua program yang telah dirancang tetap dilanjutkan.
"Teman-teman direktur yang baik, hari ini mulai diprosesnya pengunduran diri saya sebagai Deputi THD OIKN. Semoga pengurusan Keppres saya berjalan dengan baik dan lancar," ungkap Ale dalam keterangannya pada Selasa (11/2).
Ale menegaskan bahwa semua master plan dan pedoman yang telah disusun untuk pembangunan IKN akan terus diimplementasikan. Ia mengedepankan lima prinsip utama: IKN sebagai kota hijau, tangguh, berkelanjutan, inklusif, dan cerdas.
"Kita akan terus membangun ekosistem yang lebih baik bagi Indonesia. IKN bukan sekadar proyek, melainkan masa depan yang lebih cerah," tambahnya.
Dalam surat pengunduran dirinya, Ale meminta untuk kembali mengajar di UI dan berharap permohonannya dapat diproses sesuai ketentuan yang berlaku.
Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani memblokir anggaran pembangunan IKN, yang menyebabkan stagnasi dalam proyek ini. Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa tanpa dana, progres pembangunan tidak dapat dilanjutkan.
"Realisasi anggaran IKN sepertinya belum ada. Anggaran kita diblokir semua, jadi untuk apa menanyakan progresnya, jika dananya tidak ada," kata Dody.
Meski begitu, Kementerian Investasi tetap berupaya menarik investor asing, termasuk dari Singapura, untuk berinvestasi di proyek IKN. Riyatno, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal, menyatakan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk mempromosikan IKN meskipun anggaran diblokir.
"Kami bekerjasama dengan Otorita di sana, bahwa kami tetap komit untuk tetap mempromosikan apa-apa saja yang ada di IKN tersebut," jelas Riyatno.
Dengan adanya pemblokiran anggaran ini, Dody pun berkelakar bahwa anggaran IKN hanya cukup untuk membeli makan siang. "Progresnya hanya untuk membeli makan siangnya Pak Menteri, itu saja," ujarnya dengan nada bercanda.
Ke depan, Kementerian PU berencana untuk menghadap Sri Mulyani agar alokasi anggaran pembangunan IKN bisa dicairkan kembali. "Setelah itu, saya berdasarkan persetujuan menghadap lagi ke Bu Menteri Keuangan. Bu Menteri Keuangan, sudah disetujui ya. Tolong dibuka anggaran kami," ungkapnya.
Secara keseluruhan, meskipun ada tantangan dalam hal anggaran, komitmen untuk melanjutkan pembangunan IKN tetap ada, dan diharapkan akan ada perkembangan positif dalam waktu dekat.
Recommended By Editor
- Viral pungli di IKN, pengunjung mengaku kena Rp250 ribu untuk parkir
- ASN sempat direncanakan pindah IKN pada Januari 2025, kini ditunda, Kemenpan RB beri penjelasan
- Siap dipakai salat tarawih Ramadan 2025, intip 7 potret masjid di IKN masih di tahap pembangunan
- Prabowo targetkan IKN jadi ibu kota politik di 2028, minta desain gedung IKN ditinjau ulang, mengapa?
- Kepala Otorita IKN ungkap kabar terbaru pembangunan IKN, masjid bisa digunakan tarawih Ramadan 2025