Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, mengonfirmasi bahwa Masjid Negara di IKN sudah siap untuk digunakan dalam ibadah tarawih pada Ramadan 2025. Hal ini berdasarkan laporan dari Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti.
"Jadi tadi dilaporkan Bu Wamen PU, Insyaallah akan bisa dipakai tarawih," ungkap Basuki di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (21/1).
Selain itu, Basuki juga menambahkan bahwa hunian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) akan selesai sepenuhnya pada Maret 2025. Namun, dia tidak bisa memastikan kapan tepatnya ASN akan pindah ke IKN, karena itu adalah kewenangan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
"Dari kami, Insyaallah sarana prasarananya sudah disiapkan semuanya. Sampai Maret selesai semua (hunian ASN)," kata Basuki.
Sebelumnya, Menteri Agama, Nasaruddin Umar, berharap Masjid Negara di IKN bisa digunakan untuk pelaksanaan salat Idul Fitri tahun 2025. Menurutnya, hal ini akan menjadi kebanggaan tersendiri.
"Kita berharap seperti itu. Salah satu masjid kebanggaan kita nanti kan," kata Nasaruddin di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin 9 Desember 2024.
Dia menegaskan bahwa nantinya akan ada dua masjid yang dikelola negara, satu di Jakarta dan satu di IKN. Istiqlal, yang sudah terkenal di mancanegara, akan memiliki pendamping di IKN.
"Di sana ada, di sini juga ada," tambah Nasaruddin.
Nasaruddin juga mengungkapkan bahwa masjid IKN yang akan menjadi masjid negara akan dipimpin oleh seorang imam besar, mirip dengan yang ada di Masjid Istiqlal, Jakarta.
"Ada. Ada (imam besarnya seperti di Istiqlal)," ucapnya.
Masjid Dapat Menampung 5.580 Jemaah
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Wibawa Satria, mengatakan bahwa masjid negara di IKN akan dapat digunakan pada Salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah atau tahun 2025. Masjid ini juga dapat menampung 5.580 jemaah, dengan kapasitas maksimal direncanakan mencapai 60.000 jemaah.
"Masjid ini akan berdampingan di area pusat peribadatan dengan tempat ibadah lainnya, seperti gereja, pura, vihara, klenteng, dan Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius, yang merupakan basilika pertama di Indonesia. Tahun 2022, Kementerian Agama telah mendapatkan izin prinsip dari Vatikan," kata Hariqo Wibawa Satria dalam keterangan resmi, Sabtu 7 Desember 2024.
Hariqo menambahkan bahwa bagi Presiden RI, Prabowo Subianto, masjid ini diharapkan dapat meningkatkan toleransi antarumat beragama dan menjaga kerukunan antarwarga, serta memperkuat moderasi beragama dan meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan yang toleran dan berciri khas Indonesia.
Hal ini sejalan dengan Asta Cita kedelapan, yaitu memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Saat ini, Masjid Negara IKN sedang dalam proses pembangunan tahap I, yang terdiri dari bangunan utama dengan 4 lantai, 2 lantai mezzanine, dan pelataran 2 lantai untuk serbaguna dan parkir, yang nantinya dapat menampung 29.000 jemaah.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintahan Prabowo untuk melanjutkan pembangunan IKN sekaligus menyediakan fasilitas ibadah yang memadai dan representatif bagi seluruh masyarakat Indonesia, sesuai dengan Visi Indonesia Maju.
Masjid Negara
Masjid Negara adalah masjid yang berada di Ibu Kota Negara Indonesia, menjadi pusat kegiatan keagamaan tingkat kenegaraan. Saat ini, Masjid Istiqlal adalah Masjid Negara, dan dengan dipindahkannya Ibu Kota Negara ke Nusantara, masjid di IKN akan menjadi Masjid Negara.
Hal ini sejalan dengan Visi Indonesia Maju Pemerintahan Prabowo yang selalu menekankan kerukunan dan saling menghormati antar sesama anak bangsa, serta selaras dengan salah satu misi utama Kabinet Merah-Putih, yaitu meningkatkan layanan keagamaan yang adil, mudah, dan merata bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 32.125 m2 dengan luas bangunan masjid dan plaza seluas 60.173 m2 serta Minaret seluas 427 m2. Selain itu, terdapat juga bangunan komersial seluas 2.212 m2 (2 lantai) dan bangunan penunjang seluas 727 m2 (1 lantai).
Masjid Negara dilengkapi dengan fasilitas parkir yang mendukung kebutuhan pengunjung, termasuk 4 lot khusus VVIP dan 1 lot untuk difabel. Terdapat juga 5 lot parkir yang diperuntukkan bagi bus, serta pada lantai LG di area pelataran dengan kapasitas 64 lot parkir. Bangunan masjid terdiri dari tiga bagian yaitu kubah utama, plaza terbuka, dan minaret.
Bentuk kubah masjid mengambil konsep simbol sorban dan bentuk galaksi sebagai penafsiran semesta alam raya yang tanpa batas. Area Plaza Terbuka memberikan ketegasan akses arah Kiblat.
Sementara itu, menara masjid atau minaret memiliki tinggi 99 meter yang melambangkan asmaul husna serta menghadirkan bentuk melingkar ke atas yang menyiratkan doa yang dipanjatkan dan untuk melambangkan nilai keilahian atau ketuhanan.
Masjid IKN akan berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan spiritual yang inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia.
Recommended By Editor
- Presiden Prabowo targetkan IKN aktif jadi ibu kota pada 2029, pembangunan infrastruktur dikebut
- Viral potret Istana Presiden di IKN malam hari usai hujan, suasananya disebut seram bak di Gotham City
- Dari depan tampak bangunan megah, penampakan bagian belakang istana IKN ini kondisinya tak terurus
- Momen wanita belanja di satu-satunya minimarket IKN ini wajib lepas alas kaki, sandal rawan tertukar
- Dituding terima job dari pemerintah karena kunjungan ke IKN, ini bantahan Zaskia Sungkar