Brilio.net - Sebagian orang mungkin menganggap aktivitas yoga tidak termasuk olahraga karena tidak membuat badan aktif bergerak. Namun pada kenyataannya, yoga bisa membuat seluruh badan mengeluarkan banyak keringat. Bahkan, yoga merupakan salah satu olahraga yang bisa membuat semua bagian tubuh, hingga saraf dan kardiovaskular bekerja dengan maksimal.

Nah, yoga sendiri bahkan jadi salah satu tren dan kegemaran baru di kala pandemi Covid-19 menyerang. Nggak hanya disukai para publik figur, masyarakat awam pun memilih yoga untuk menyehatkan badan dan menghilangkan stres.

Salah satu dari sekian banyak sebab, yoga bisa dilakukan di mana saja, baik di rumah bagi mereka yang diwajibkan karantina diri dan melakukan work from home (WFH) saat corona maupun di tempat studio. Yoga juga tidak membutuhkan banyak ruang seperti olahraga lari, serta tidak terlalu memerlukan banyak alat seperti gym.

Prima Andhikawati yang bekerja di Balai Pemasyarakatan Kelas I Yogyakarta menuturkan bahwa dirinya mulai aktif yoga sejak dua bulan lalu. Prima bercerita jika semula ia begitu aktif ikut olahraga gym.

Sayangnya selama pandemi, walau ada tempat gym yang buka, ia mengaku belum berani. Mau tidak mau karena badan sudah terasa pegal dan tidak ada kegiatan fisik sama sekali, ditambah wabah corona yang jadi momok, Prima pun berpikir mencoba olahraga lain.

"Kebetulan ada temen di sini yang menawarkan ikut yoga mau nggak. Sudah lama juga ingin coba yoga sebenarnya," kata Prima mengawali obrolan, ketika ditemui brilio.net di kantornya, Kamis (19/11).

Selama ini Prima mencoba yoga di Yakob Studio. Meski tidak di rumah, dirinya merasa tetap tenang dan merasa protokol kesehatan tetap terjaga.

"Tambah lagi semi privat, jadi satu kelas maksimal cuma tiga orang, jadi secara kesehatan keamanan tenang protokolnya. Memang dibatasi jumlah orang yang mengikuti dalam satu sesi untuk protokol kesehatan itu," jelas Prima.

Pertama-tama, Prima diajarkan meditasi yang bisa dilakukan di mana saja. Dia merasakan efek positif pada tubuhnya. Selain itu ada pula gerakan yang berfungsi untuk stretching atau pemanasan tubuh. Kendati biasa datang ke studio, tak menampik kalau Prima termasuk wanita aktif yang tetap yoga meski di rumah.

gaya hidup sehat pandemi dengan yoga © 2020 brilio.net

foto: Prima Andhikawati



"Antara meditasi dan stretching, itu yang bisa kita dipraktikkan di rumah. Kan nggak pakai alat apa pun tuh, jadi bisa di mana saja sebenarnya," lanjutnya.

Yoga di rumah memang tidak dilakukan Prima setiap hari. Setidaknya ia perlu mengatur kapan ada waktu luang atau ketika ia sedang WFH. Dalam seminggu ia bisa yoga tiga hingga empat kali di rumah. Yoga biasa ia lakukan selama 15 hingga 30 menit di pagi hari.

Diawali dengan meditasi, dilanjutkan gerakan inti seperti Prima Surya Namaskara, yang terdiri beberapa gerakan, lalu relaksasi.

-

Gaya hidup berubah akibat corona


Prima pun sempat berbagi cerita gaya hidupnya sangat berubah akibat pandemi. Semua kebiasaan sampai aktivitasnya berubah total. Sebelumnya ia biasa aktif gym empat hingga lima kali dalam seminggu, tapi kini berhenti total.

"Saya juga aktivitas keluar juga terbatas. Fisik dan psikis ngefek semua ke saya," katanya.

Adaptasi kebiasaan baru ini, peran yoga terutama pada psikis Prima merasa jauh lebih tenang. Tempo dua bulan ini ia sudah bisa mendeteksi apa kekurangan dirinya. Juga, sedikit demi sedikit yoga bisa memperbaiki postur tubuhnya.

gaya hidup sehat pandemi dengan yoga © 2020 brilio.net

foto: Prima Andhikawati



"Mendiagnosa diri sendiri, saya ini orangnya grubak-grubuk. Dengan yoga ternyata kita bisa mengetahui ada yang salah dalam postur tubuh kita sehari-hari yang di luar kesadaran kita. Misalnya saya ini terlalu banyak begini, membungkuk di depan meja," jelasnya.

Prima sebenarnya lebih konsen pada psikis dibanding fisik. Secara fisik terlihat tidak terlalu ada gangguan. Tapi akibat pandemi ini ia jadi terbatas, hampir setahun ia tidak pergi ke mana-mana. Hal itulah yang membuat ia stres tak bisa dihindari.

Menurutnya, gerakan yoga itu tenang tapi bisa bikin berkeringat. Postur tubuh juga bisa jadi lebih baik. Poin utama dari yoga lainnya adalah dapat membantu sistem pernapasan.

Jika pandemi sudah selesai, Prima berharap bisa meneruskan yoga karena olahraga ini telah membawa dampak positif baginya. Di sisi lain, ia juga akan tetap aktif untuk berolahraga di gym seperti sedia kala.

Hal itu dibenarkan pula oleh instruktur yoga, Yakobus Ary. Pria yang telah mengajar yoga selama sembilan tahun ini berujar kalau yoga memang tidak sebatas workout tapi lebih pada pemahaman pada tubuh, antara tubuh, jiwa, dan pikiran.

"Mungkin member baru menganggap yoga itu workout sebatas fisik. Di level berikutnya, pada saat ia sudah menemukan habis yoga 'Aku lebih happy lebih tenang'. Karena saya selalu ada sesi meditasi di setiap season dan relaksasi tentunya. Itu yang membuat tiga unsur dalam diri seseorang seimbang," jelas Yakobus Ary saat ditemui di kediamannya pada Sabtu (21/11).

gaya hidup sehat pandemi dengan yoga © 2020 brilio.net

foto: Brilio.net/Nur Luthfiana



Yakobus juga membuat orang sadar kalau 'ia ternyata bisa melakukan hal-hal baru di luar nalar'. Seiring berjalannya waktu mengikuti yoga, ternyata mereka bisa melakukan gerakan yang kalau dilihat begitu sulit.

Misalnya saat melakukan handstand, tangan di bawah dan kepala di atas. Tak sedikit orang berpikir itu sangat sulit, terutama bagi pemula. Faktanya, seiring berjalannya waktu tanpa mereka sadari mereka bisa melakukan handstand. Begitu pula dengan gerakan yoga yang dianggap sulit lainnya.

-

Yoga bisa dipraktikkan untuk penderita skoliosis


Veronica Hanny Saputri seorang guru TK Sleman mengikuti yoga sejak Februari lalu. Akibat dari skoliosis atau penyakit tulang, Hanny kemudian memilih yoga sebagai olahraga aman untuknya. Yoga diakui Hanny bisa membuatnya lebih tenang terutama saat stres melanda akibat pandemi.

Yoga mengajari napas supaya tidak terburu-buru, semua itu berpengaruh di keseharian Hanny. Mengelola emosi jadi lebih mudah.

"Saya malah semakin bagus. Saya orangnya lebih nggak kemrungsung. Saya mengajar, di masa Covid-19 ini kan begitu beratnya beban, begitu banyaknya pekerjaan justru. Tapi karena saya ikut yoga, mudah sekali mengatur semuanya. Lebih kalem," kata Hanny.

Tak hanya di studio, di rumah Hanny juga mempraktikkan yoga dengan gerakan ringan dan sebisanya. Dia diajarkan untuk mengetahui tubuhnya sendiri seberapa kuat ia bisa melakukan banyak gerakan.

Jika di studio Hanny bisa yoga selama satu setengah jam, saat di rumah ia lakukan selama lima belas menit seminggu tiga kali sembari ia kombinasikan dengan olahraga sepeda. Saat di rumah terkadang ia lakukan berdasarkan hafalan yang telah diajarkan dan juga menonton tutorial yoga di YouTube.

"Efeknya sangat bagus buat saya. Saat tutup karena pandemi saya merasa kehilangan waktu olahraga benerin badan. Kalau ada waktu tak sempetin pasti ikut terus. Pikiran lebih fresh badan lebih enak, terutama kalau sudah berusia lebih dari empat puluh tahun," papar Hanny.

-

Teknik yoga untuk pemula


Rusdiana yang aktif mengajar di Gita Studio menuturkan kalau yoga itu adalah menyelaraskan napas dan gerakan tubuh. Wanita yang sudah mengajar yoga sejak 2016 ini memberikan teknik untuk yoga pemula supaya bisa memahami keadaan tubuhnya.

"Kalau pemula ada masalah misalnya pinggang, stres, bahu. Nanti kita terapi, terapinya tidak murni yoga terapi, tapi melalui gerakan dan napas. Gerakannya simpel tapi bagaimana mereka merasakan tubuh mereka masing-masing," tutur Rusdiana.

gaya hidup sehat pandemi dengan yoga © 2020 brilio.net

foto: Brilio.net/Nur Luthfiana



Rusdiana mengampu aliran yoga Hatha, gerakan terstruktur disertai napas yang dipercaya ideal buat pemula. Tak lupa Rusdiana memberikan gerakan apa saja yang bisa dilakukan pemula yoga khususnya saat di rumah.

Adapun gerakan yang bisa dilakukan pemula di antaranya adalah tadasana, uttanasana, virabhadrasana I, vrikshasana, balasana, bhujangasana, marjariasana. Rusdiana lantas memberikan contoh kenapa marjariasana bisa dipakai pemula.

"Dia (marjariasana) kan akan membungkukkan releasing bagian tubuh atas, area perut, dan juga lengan. Dia lebih stretching punggung. Sisi satunya lengkungin pinggang ke bawah, dagu angkat ke atas. Sepelan mungkin sesuai dengan napas," jelas Rusdiana.

Ketika melakukan suatu gerakan rasakan dengan napas. Setiap gerakan bisa lima sampai sepuluh kali, disesuaikan diri sendiri. Secara perlahan kamu bisa merasakan otot mana yang bekerja dengan baik.

Menurut Rusdiana, dalam gerakan yoga sendiri sebenarnya ada patennya, tapi ia mengambil yoga modern. Dia variasi beberapa gerakan berbeda-beda. Setiap guru yoga pun beda, sedangkan Rusdiana sendiri memulai yoga dengan centering untuk membuat anak didiknya lebih fokus. Selanjutnya ke pemanasan, lalu ke latihan inti (pose yang dituju), selanjutnya cooling down sekitar 15 menit, dan diakhiri relaksasi 10 menit.

-

Yoga untuk ibu hamil selama pandemi corona


Yoga juga bagus dilakukan oleh ibu hamil. Seperti halnya dengan Sekar yang kini sedang hamil memasuki usia 23 minggu, mantap ikut yoga supaya lahirannya kelak lebih nyaman. Dia memang dianjurkan menjalani yoga oleh dokter kandungannya sendiri.

Instruktur Rana Senja, Febrina Erma Putri, menjelaskan bahwa gerakan yoga hamil dengan biasa atau umum sebenarnya hampir sama. Tapi ada yang membedakan yakni jika yoga hamil tidak boleh menekan perut dan memberikan ruang gerak untuk bayi.

Jika yoga biasa bisa memperbaiki postur tubuh, begitu pula dengan yoga hamil. Janin dalam kandungan diharapkan bisa berada pada posisi yang benar.

gaya hidup sehat pandemi dengan yoga © 2020 brilio.net

foto: Brilio.net/Nur Luthfiana



"Optimalisasi posisi si janin. Presentasi bayi yang benar adalah kepala di bawah. Yang tadinya posisi mungkin belum optimal, dengan yoga kita bisa mengembalikan tubuh yang benar," jelas Febrina Erma Putri.

Febrina mempersilakan ibu hamil 20 minggu bisa memulai yoga. Sampai nantinya mendekati waktu kelahiran pun yoga masih bisa dilakukan.

Srirahayu, Sekar, dan Grace adalah percontohan tiga ibu hamil yang sedang rutin yoga. Mereka menuturkan merasakan efek positif selama mengikuti yoga hamil. Terlebih supaya calon ibu bisa makin lebih nyenyak tidur.

Seperti diketahui, selama pandemi, ibu hamil lebih rentan karena daya tahan tubuhnya lebih rendah. Melalui yoga diharapkan ibu hamil lebih tenang dan terhindar dari stres. Sehingga daya tahan tubuhnya makin kuat, selalu merasakan perasaan bahagia dan tenang.