Brilio.net - Rutinitas harian yang tidak terselesaikan pada hari tersebut membuat sebagian orang terpaksa untuk bergadang. Nah, bergadang ini sudah menjadi kebiasaan bagi sejumlah orang tidak hanya bagi orang yang bekerja saja, namun kegiatan sekolah ataupun kuliah terkadang menuntut kita untuk bergadang. Bahkan orang yang tidak melakukan kegiatan apapun terkadang bergadang karena mata seolah susah untuk dipejamkan hingga melewati jam 12 malam.

Rutinitas bergadang ini pun terjadi pada seorang wanita berusia 21 tahun bernama Olsza. Di usianya yang kini menginjak 21 tahun, Olsza sudah pernah terkena penyakit strok. Penyakit yang diidapnya pada usia peralihan 19 ke 20 tahun itu disebabkan oleh kebiasaan sering bergadang.

Kisah wanita terkena stroke diusia 21 Tiktok

foto: TikTok/@Olszalau

 

Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial TikTok @Olszalau pada beberapa hari yang lalu. Olza menceritakan mengenai penyebab dirinya bisa mengalami koma. Olza bisa koma dan terdiagnosis strok karena gaya hidup yang tidak sehat.

"Ini foto aku pas umur 20 tahun dan di rumah sakit. Posisi habis koma. Kenapa koma? karena pembuluh darah di otak itu ada pendarahan jadi ada stroke. Penyebabnya adalah begadang," jelas Olza dikutip brilio.net dari TikTok @Olszalau, Selasa (7/6).

 

 

Gaya hidup tidak sehat yang menjadi kebiasaan Olsza adalah bergadang pada setiap harinya. Bahkan ia bisa tidak tidur dan baru tertidur pada siang harinya. Hal ini dia lakukan karena pada malam hari Olsza merasa dirinya lebih produktif di malam hari dari pada siang hari.

"Aku itu sering banget begadang. Udah subuh itu aku baru tidur atau bahkan besok siangnya aku baru tidur. Cuma merasa kalau malam itu aku baru produktif,"

Kejadian yang menimpa pada Olsza ini terjadi pada awal pandemi hingga pada tahun 2021 Olsza terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit dan masuk ruang ICU karena drop. Melalui video yang diunggahnya itu, Olsza berpesan bahwa kebiasaan bergadang ini jangan ditiru. Jika bergadang sudah menjadi rutinitas, hal ini sebisa mungkin harus dihentikan.

Strok yang disebabkan oleh bergadang ini terjadi hampir pada 32.000 orang dewasa dengan rata-rata usia 62 tahun. Dilansir brilio.net dari Health Harvard, Selasa (7/6) menjelaskan bahwa penelitian bahwa orang yang tidur selama 9 jam atau lebih memiliki risiko 23% lebih tinggi terkena strok jika dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki jam tidur kurang.

Sementara itu berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh Neurology pada edisi 11 Desember 2019 menjelaskan terjadinya risiko strok sebesar 25% lebih tinggi di antara orang-orang yang tidur siang selama 90 menit. Hal ini dibandingkan dengan orang-orang yang tidur siang kurang 30 menit.

Penelitian lain yang dilakukan oleh University of Alabama di Birmingham menganalisis data sebanyak 5.666 orang pada usia 45 tahun dengan berat badan normal memiliki keterkaitan antara kurang tidur dan penyakit strok. Sementara itu, menurut Lancaster General Health, Selasa (7/6) menjelaskan bahwa risiko gejala strok karena kurang tidur terjadi empat kali lebih besar di antara orang-orang yang kurang tidur pada enam jam. Jika dibandingkan dengan orang yang tidur 7 sampai 8 jam per hari.