Kabar baik mulai datang. Pada Selasa (27/12), wisatawan mulai dikumpulkan. Pelni merencanakan penjemputan wisatawan yang terjebak di pulau tersebut. Meski proses penjemputan akhirnya mengalami kemunduran akibat cuaca buruk.

"Wisatawan masih ada yang belum mendapat tiket. Dan mobil taksi secara bulak balik menjemput wisatawan bergantian sampai nanti malam. Infonya kapalnya akan telat datang di jam 19.30 malam," katanya. Sayangnya, kapal datang pada pukul 21.00 WIB.

Dilansir dari Merdeka, penjemputan sebanyak 305 wisatawan yang terjebak di Karimunjawa akan dijemput dengan KM Kelimutu. Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni, Opik Taupik mengatakan KM Kelimutu berangkat dari Sampit, Kalimantan Tengah dan diarahkan ke Karimunjawa sebelum ke tujuan, yaitu Semarang.

"Jadi Pelni akan mendeviasikan KM Kelimutu untuk membantu evakuasi turis di Karimunjawa. Rencana kapal akan tiba dari Sampit ke Karimunjawa pada hari Selasa, 27 Desember 2022 pukul 17.00," kata Opik.

 

Kabar terakhir, Cesa bersama para wisatawan sudah menepi di Tanjung Emas Semarang, Rabu (28/12). Mereka dijemput menggunakan bus dari Pemerintah Kabupaten Jepara.

"Alhamdulillah sampai di luar kami sudah dijemput bus dari Pemkab Jepara. Dan lebih spesialnya lagi kami semua disambut oleh bapak @bupati_jepara yang pagi2 sekali sudah meluangkan waktunya untuk kami di Semarang. Pak Edy terima kasih banyak," pungkas Cesa.

Kisah Cesa yang ditulis di lini masa Twitter tersebut mendapatkan 4,7 ribu retweet dan 16,4 ribu likes. Cesa pun mengucapkan terima kasih kepada warganet Twitter yang membantu memviralkannya. Rupanya kasus terjebak di Karimunjawa juga pernah dialami beberapa warganet yang pernah berlibur ke pulau itu.

"Pernah tahun 2013 kejadian jg ombak tinggi, kapal penumpang gada yg jalan. akhirnya kami yang harus balik patungan sewa kapal nelayan untuk maks 25 orang 7.5jt. ditengah laut 6jam wkwkwkw rasanya mantab sekali," cerita akun @saripatilele.

"Pas 2014 pernah mau ketinggalan kapal bukan cuaca buruk, tapi pengecoran jalan pantura pemalang yang bikin lama nyampe jepara, alhasil dari kudus ke pelabuhan naek ojeg," kata akun @mhariles.

"Saya ngalamin hal yg sama di 2018. Kejadian kaya gini sudah predictable tp kenapa kok ga ada tindakan antisipasi ya biar ga keulang?? Heran saya tuh," ucap akun @immamtmnx.