Sejarah mencatat, pelukis-pelukis kenamaan kebanyakan berasal dari kaum Adam. Sedangkan pelukis wanita, atau kaum hawa yang berani terjun ke dunia seni rupa, seperti terpinggirkan, dan kurang diakui oleh masyarakat. Padahal semakin kesini, para wanita semakin terampil dalam unjuk gigi. Tak hanya cekatan di dapur dan seni feminin seperti menjahit atau menyulam saja, namun juga sudah 'berani kotor' berlumuran cat dan juga vernish, serta menjajaki dunia seni lukis.

Beberapa pelaku seni rupa di Semarang, yang notabene adalah wanita-wanita matang berusia lebih dari 30 tahun, akhirnya terpikir untuk merapatkan barisan. Bukan buat mendobrak tatanan, tapi lebih untuk menguatkan jaringan sehingga keterampilan makin terasah dengan cara berbagi dan secara bersama-sama saling dukung untuk memasarkan karya.

Beberapa wanita ini sepakat membentuk Woman Painter Community atau Wopanco, tepat di penghujung tahun 2018 lalu.

Pameran pertama.

Woman Painter Community makin menyemarakkan dunia seni

Wopanco yang lahir di Kota Semarang ini memang masih balita, masih belajar merangkak. Namun selepas terbentuk, komunitas ini langsung menggelar pameran perdananya di Rumah Popo, Kota Lama Semarang, pada tanggal 7 hingga 9 Desember 2018.Komunitas yang beranggotakan sekitar 20 wanita ini menggelar exhibition sekaligus workshop lukis yang dibuka untuk umum.

Ratri Cipto Hening, sang ketua, mengatakan bahwa dengan Wopanco para wanita yang tergabung di dalamnya ingin menunjukan bahwa peran wanita tak hanya bisa di dapur saja, namun juga bisa menyemarakkan dunia seni dan bersaing dengan para laki-laki.

Workshop.

Woman Painter Community makin menyemarakkan dunia seni

Kedepannya komunitas yang sebagian besar anggotanya adalah ibu rumah tangga dan memiliki karya lukis di atas kerudung, tas, kanvas, kertas, dan sepatu serta gerabah ini akan terus menyampaikan visi misinya, yaitu berkembang dan berbagi untuk sesama.

Kalian yang hobi lukis atau tengah ingin 'nyemplung' di dunia oret-oret, bisa terus memantau komunitas ini. Karena mulai Bulan Januari ini Wopanco akan rutin menggelar kelas-kelas workshop.

"Ada kelas lukis celengan, sketsa cat air, kelas lukis kain, lukis sepatu, batik malam dingin, lukis jaket, dan masih banyak lagi," begitu papar Ratri.

Workshop yang dibuka untuk umum ini akan dilaksanakan di tempat yang berbeda-beda. Wopanco sendiri sudah meniti kerjasama dengan berbagai pelaku dan galeri seni di dalam Kota Semarang.