Tidur dengan mulut diplester atau yang diketahui tidur dengan bernapas dari hidung belum lama ini dijadikan tren baru oleh kalangan para artis, selebgram, selebtwit dan lainnya.

Mengutip dari laman Instagram @gobindvashdev banyak antibiotic yang masuk ke tubuh akibat dari bernapas lewat mulut atau mouth breathing karena tenggorokan yang infeksi. Tidak hanya itu, mulut kering sewaktu bangun, aroma mulut yang tidak sedap, energi yang drop, terbangun saat tidur malam, dan lainnya.

Lagi, mengutip dari Instagram @gobindvashdev tidur dengan mulut terbuka pada anak tidak hanya menimbulkan gangguan kesehatan tapi juga memengaruhi keteraturan gigi bahkan bentuk wajah.

Tren tidur dengan nose breathing, amankah?

Penyanyi Andien adalah salah satu yang sudah menerapkan tidur dengan mulut diplester dan membagikan pengalamannya di Instastory miliknya. Menurutnya, tidur dengan mulut diplester menjadikan tidur lebih berkualitas, badan lebih segar, dan napas yang lebih segar.

Tren tidur dengan nose breathing, amankah?

Namun lain halnya dengan yang disampaikan salah seorang dokter lewat Instastory @dewiboedhiyono mengenai tren nose breathing ini. Menurutnya, ada beberapa ketentuan yang tidak diperbolehkan untuk penderita SDB atau OSA karena akan menyebabkan sumbatan yang lebih parah dan menyebabkan penderita mengalami apneu atau henti napas.

Tren tidur dengan nose breathing, amankah?

Tidak hanya itu, ternyata ada juga yang sudah mencoba tidur dengan mulut diplester tapi kehilangan plesternya ketika bangun seperti yang satu ini.

Tren tidur dengan nose breathing, amankah?

Mungkin sebaiknya sebelum mencoba tren baru kamu harus mencari banyak informasi dan mengetahui sisi positif dan negatifnya dulu ya biar gak salah.

Atau kamu punya pendapat lain?