Pada zaman dahulu, ada banyak pulau yang dilaporkan telah ditemukan oleh penemu. Penemu tersebut biasanya berasal dari pelaut zaman dulu yang menjelajahi dunia. Pulau yang ditemukan lalu ditambahkan dan muncul di peta untuk jangka waktu tertentu (kadang-kadang hingga berabad-abad). Lalu, banyak orang yang mengklaim telah melihat bahkan menginjakkan kaki ke pulau itu. Namun, setelah dilakukan ekspedisi khusus untuk menyelidikinya, ternyata pulau tersebut tak pernah ditemukan hingga akhirnya dihapuskan dari dalam peta setelah terbukti tidak ada.

Banyak faktor yang bisa memecahkan kemisteriusan pulau ini, misalnya daratan pulau itu tenggelam, murni mitos atau khayalan belaka, kebohongan yang disengaja atau hanya kekeliruan oleh sang penemu tentang identifikasi atau navigasi. Ada pula yang percaya kalau pulau tersebut benar-benar ada dan hanya muncul pada waktu-waktu tertentu.

Ada banyak pulau palsu yang sempat tergambar di peta, namun pulau tersebut dihapus dari peta setelah terbukti tidak ada. Tapi, ada ada sebuah pulau yang bahkan ada di dalam Google Earth, Google Maps, serta peta dunia namun setelah diselidiki ternyata keberadaannya terbukti tak ada, pulau tersebut bernama Sandy Island.

Terkuak, pulau ini tergambar di Google Maps tapi terbukti tak ada ! foto: gebco.net

Kepulauan Sandy pertama kali dicatat oleh kapal perburuan ikan paus Velocity pada tahun 1876 lalu muncul di peta kelautan Inggris pada 1908. Ia juga masuk ke dalam Google Earth, di mana letaknya yakni antara Australia dan Kaledonia Baru. Ia digambarkan sebagai Pulau panjang berbentuk lonjong.

Terkuak, pulau ini tergambar di Google Maps tapi terbukti tak ada !

Namun setelah diselidiki, banyak ekspedisi yang tak bisa menemukan pulau ini hingga akhirnya dihapuskan dari berbagai peta di tahun 1970.Hal ini membuat para ahli bingung, dan beberapa bertanya-tanya apakah Pulau Sandy hilang begitu saja atau telah terkikis oleh ombak?

Meskipun dihapuskan dari berbagai peta, tak semua peta menghapuskan kepulauan ini. Anehnya, pulau ini bahkan muncul di dalam Google Maps.

Para ilmuwan dari University of Sydney pun angkat kaki dengan menyelidiki pulau misterius ini. Ketika ekspedisi,mereka hanya menemukan samudra biru di Laut Koral. Mereka akhirnya mengkonfirmasi keberadaannya secara visual bahwa pulau tersebut memang tidak ada.

Maria Seton dari University of Sydneydan rekan-rekannya berspekulasi bahwa itu yang dilihat para awak Velocity pada saat itu adalah batu apung raksasa.

Saat ini Sandy tidak lagi tercantum di Google Maps.