Minggu (25/08) di Desa Sedayu Kecamatan Turen Kabupaten Malang Jawa Timur, ada acara di luar kebiasaan. Mereka mengadakan lomba Mural dalam rangka Dirgahayu Republik Indonesia. Uniknya, mural diaplikasikan ke tembok makam. Diluar kebiasaan bukan? Luar biasa" ujar Joko Adi, salah seorang peserta ketika penulis menanyai kesan menggambar mural di TPU. Hal senada juga dikatakan Widrik, salah seorang peserta yang menggambar model vinyet,"Warga mengikutinya dengan antusias. Banyak warga yang ikut, bahkan ada yang berasal dari daerah lain."

Disela-sela acara, Dian Siswanto Arief, selaku ketua panitia berkata, Pesertanya ada dari Desa Sepanjang, desa sebelah".Dian menambahkan, tujuannya simpel, hanya ingin tembok kelihatan bagus. Sebab selama ini tembok yang masih baru ini dibiarkan begitu saja. Selain itu juga mereka mengganti biaya beli cat dengan hadiah.Mereka ingin tembok tersebut menjadi sesuatu yang lebih bagus dibanding hanya dicat biasa. Pun tak ada tujuan agar lokasi tersebut dijadikan tempat wisata. Dian tidak menganjurkan TPU Sedayu jadi tempat wisata. Kalau untuk wisata dalam tanda kutip, atau wisata untuk mengingat mati ya silakan saja. Kalau untuk swafoto ya silakan juga. Ya, karena memang tak ada di tempat lain.

Tak biasa, festival Mural ini diadakan di Tempat Pemakaman Umum (TPU)

Mural-mural mereka sangat menarik. Ada yang menggambar pemandangan, burung garuda, hiu, vinyet, anime, menulis quotes Soekarno, kupu-kupu dan masih banyak lagi.

Tak biasa, festival Mural ini diadakan di Tempat Pemakaman Umum (TPU)

Dalam acara ini total hadiahnya 3 juta. Lumayan besar. Dan mengangkat tema seni dekoratif main-main di warna dan obyek. Ya biar dinding TPU terdekorasi ujar Dian yang juga aktif berorganisasi di Turen Sinkron ini.

Tak biasa, festival Mural ini diadakan di Tempat Pemakaman Umum (TPU)

Kalau tema bebas panitia khawatir malah digambari apa atau apa. Sebab, pesertanya kebanyakan adalah anak-anak muda. Meski faktanya, peserta menggambar tidak sesuai tema, tapi Dian memakluminya. Sebab semua hasil mural bagus-bagus.

Tak biasa, festival Mural ini diadakan di Tempat Pemakaman Umum (TPU)

Ketika ditanya soal dana untuk hadiah dan keperluan lomba lainnya, Kusdianto, juru kunci TPU Sedayu mengatakan Dana yang digunakan adalah hasil patungan.

Tak biasa, festival Mural ini diadakan di Tempat Pemakaman Umum (TPU)

Tidak ada dana dari pemerintah setempat. Tapi mereka sangat mendukung acara ini. Buktinya mereka hadir di hari pertama acara tersebut. Dan Mutiana Ulfa, S.Stp, Lurah Sedayu pun juga langsung datang sendiri. Bahkan penjurian dan keputusan juara diberikan pada Lurah, dengan panitia terlebih dulu memberikan rambu-rambunya.

Tak biasa, festival Mural ini diadakan di Tempat Pemakaman Umum (TPU)

Acara lomba mural TPU adalah rangkaian Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) di Kelurahan Sedayu.Acara lainnya adalah Pentas seni 3 hari 3 malam, lomba fotografi pelajar dan lomba sepak bola sarung. Dia berharap semoga acara berjalan sukses. (el)