Pada bagian awal film ditunjukkan bagaimana Sancaka ditinggal oleh kedua orang tuanya, bagaimana Sancaka hidup seorang diri sebagai anak jalanan, bagaimana Sancaka berusaha bertahan di tengah kerasnya kehidupan.

Spoiler! Review Gundala Putra Petir, superhero Bumilangit Universe

Saat terjadi kerusuhan di berbagai tempat membuat Sancaka berpikir apakah akan tetap di zona nyaman atau keluar dari zona nyaman dan membela orang-orang yang ditindas. Film ini yang dari awal menceritakan Sancaka saat kecil hingga dewasa berusaha untuk memunculkan plot cerita yang logis.

Joko Anwar sebagai sutradara memulai Gundala dengan sangat epik. Ini merupakan film supehero opening yang sangat epik dan keren dari Bumilangit Cinematic Universe. Babak pertama Gundala tidak berlebihan. Pada Gundala dilengkapi dengan kemunculan Awang yang nanti akan menjadi karakter Godam.

Gundala mengalami saat-saat terlemahnya saat elemen politik mengambil alih. Saat Tara Basro muncul diharapkan adanya love interest tetapi hal tersebut tidak dikembangkan dengan seksama. Dari segi jalan cerita film ini tidak tertebak. Sebagai villain yaitu Pengkor (Bront Palarae) dan Ghazul (Aryo Bayu) yang juga merupakan villain Gundala jangka panjang. Di film ini juga terdapat jokes yang meyegarkan suasana seperti film dari MCU. Saat menonton film ini seisi bioskop sering kali memberikan applause.

Terdapat beberapa catatan dan kekurangan untuk film Gundala ini yaitu untuk beberapa gerakan fight yang masih kaku dan seolah bingung sehingga terkadang ada bagian saat fight menjadi kurang greget. Tapi untuk Cecep Arif Rahman yang berperan sebagai anak asuh Pengkor tidak diragukan lagi aksinya saat melakukan fight.

Joko Anwar telah memberikan karya film superhero yang bikin bangga dengan pesan moral yang juga terdapat dalam film ini. Dengan Gundala ia membuktikan bahwa superhero Indonesia juga tidak kalah dengan superhero Hollywood.

Efek CGI-nya pun sudah cukup bagus untuk standar film Indonesia walau ada adegan yang agak sedikit mengganggu dari unsur CGI. Saat di bagian akhir credit scene film kita akan disuguhkan adegan Sancaka yang sedang berbincang dengan Ridwan Bahri (Lukman Sardi) tengah memperhatikan jalanan. Di bagian itu pula terdapat adegan Sri Asih (Pevita Pearce) juga menaruh perhatiannya kepada Sancaka yang berdiri di atas gedung yang seakan menunjukkan bahwa film berikutnya bakal menunjukkan film origin dari Sri Asih sendiri.

Ridawan Bahri yang memberikan kostum baru Gundala yang sangat keren tampak sangat modis menyamai kostum kostum karakter MCU dan DC. Juga untuk film selanjutnya seakan mengisyaratkan kalau kontrak main Ridwan Bahri bakalan panjang dan sama pentingnya dengan Nick Furry pada MCU.

Jadi mari kita dukung film superhero Indonesia biar gak kalah dengan film superhero Hollywood lainnya.