Tahun ini selama Mei hingga Juni, gelombang panas telah menyapu berbagai belahan bumi, termasuk dataran Eropa. Fenomena gelombang panas yang tak disukai manusia ini berakibat ke burung flamingo Andes.Spesies langka itu nampak bersemangat dengan fenomena ini. Buktinya, enam burung flamingo Andes yang tinggal di cagar alam Wildfowl & Wetlands Trust (WWT) Slimbridge, Inggris barat daya, bertelur untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir.

Burung cantik yang bercorak merah muda itu bisa bertelur lagi karena adanya gelombang panas. Hal itu dinyatakan dalam keterangan resmi suaka margasatwa. Fenomena seperti ini sepertinya mengingatkan akan habitat alami mereka yang panas dan lembab. Telur yang dikeluarkan burung merah muda cantik itu berjumlah sembilan, tapi sayangnya telur tersebut tak menetas karena tak ada satu pun dari telur itu yang dibuahi. Petugas setempat memberi telur dari kerabat dekat species mereka, flamingo Chili, untuk dierami disebabkan karena burung cantik itu tak bisa melihat telurnya sendiri menetas.

Mark Roberts, manajer avriculture di Slimbridge, dilansir Science Alert, Minggu (12/8/2018) menyatakan bahwa cara seperti ini dapat memicu burung-burung lain untuk bertelur lebih banyak dengan harapan bisa subur dan mau untuk mengerami telurnya di kemudian hari.

Bertelurnya enam Flamingo "si burung cantik" setelah hampir dua dekade adalah sesuatu yang patut disyukuri. Robert mengatakan bahwa sebelumnya sudah dibuatkan sarang khusus agar "si burung cantik" bisa berkembang biak, akan tetapi efek gelombang panas lebih banyak berpengaruh.

Flamingo Andes (Phoenicoparrus andinus) berasal dari dataran Andes, Argentima, Bolivia, Chili, dan Peru. Menurut International Union for Conversation of Nature (IUCN), saat ini spesies "si burung cantik" hanya tinggal 38.000 sampai 39.000 dan termasuk dalam kategori terancam punah. Hal ini dikarenakan adanya penurunan yang cepat selama tiga generasi terakhir karena eksploitasi dan penurunan habitat.

IUCN mencatat bahwa eksploitasi "si burung cantik" saat ini sudah menurun dan dari data survei terbaru menunjukkan populasi yang stabil. Akan tetapi jumlahnya jauh berkurang dibanding angka sebelumnya. Di lain pihak, Ornitologi Universitas Cornell mencatat, "si burung cantik" ini berkembang biak dengan laju konsisten rendah.

Inggris menghadapi gelombang panas sepanjang Mei hingga Juni, hal ini mengacu pada Pusat Informasi Iklim Nasional. Rata-rata panas di bulan tersebut bisa mencapai 72,5 derajat Fahrenheit. Sedangkan suhu terpanas ada di kota Faversham, Kent, bisa mencapai suhu 95 derajat Fahrenheit. Sejak 2015, suhu ini merupakan suhu tertinggi yang pernah terjadi di Inggris.