Apakah kamu sudah bijak dalam mengelola sampah yang kamu hasilkan sendiri setiap harinya? Tentu kamu juga berkontribusi dalam menghasilkan sampah setiap harinya. Jadi sudah terbayang kan berapa banyaknya sampah yang sudah kita hasilkan dan sumbang ke bumi ini? Nah, karena itulah pentingnya buat kita generasi millennial melakukan pengelolaan sampah di rumah atau di lingkungan kita.

Adapun tujuan pengelolaan sampah adalah membuat sampah memiliki nilai ekonomi atau mengubahnya menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan. Dengan pengelolaan sampah rumah tangga yang benar, kamu telah berkontribusi dalam mencegah kerusakan lingkungan akibat sampah yang kita hasilkan.

Untuk itu ada 5 langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mengelola sampah dengan bijak. Simak langkah berikut ini.

1. Lakukanpemilahan sampah sesuai dengan jenisnya.

Selamatkan lingkungan, ini 5 langkah sederhana mengelola sampah

Langkah pertama yang dapat kamu lakukan dalam pengelolaan sampah di rumah adalah memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Secara garis besar kamu dapat memisahkan sampah menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik.

Kamu harus menyiapkan dua tempat sampah yang berbeda di rumah yang dikhususkan untuk setiap jenis sampah. Kamu pasti sudah tahu, sampah organik adalah sampah yang berasal dari alam, seperti sisa makanan, kulit buah, atau daun. Dengan kata lain semua sampah yang dapat terurai dengan mudah adalah sampah organik. Sementara sampah plastik, karet, kaca dan kaleng masuk ke dalam kategori sampah anorganik. Dengan memisahkan sampah organik dan anorganik, akan memudahkan langkah berikutnya dalam pengelolaan sampah di rumah atau lingkunganmu.

2. Pengelolaan sampah anorganik.

Selamatkan lingkungan, ini 5 langkah sederhana mengelola sampah

Langkah berikutnya setelah pemilahan, sampah anorganik yang dapat didaur ulang seperti kertas, kardus, botol kaca, botol plastik, kaleng dan lainnya dapat kamu kumpulkan untuk nanti digunakan sebagai wadah media tanam. Jika kamu tidak yakin apakah sebuah kemasan makanan dapat didaur ulang atau tidak, kamu dapat memeriksa logo daur ulang pada kemasan makanan tersebut. Jika terdapat logo daur ulang, maka kemasan makanan tersebut dapat didaur ulang. Berikutnya kamu bisa bawa sampah-sampah anorganik tersebut ke pusat daur ulang sampah terdekat atau bank sampah.

3. Pengelolaan sampah organik.

Selamatkan lingkungan, ini 5 langkah sederhana mengelola sampah

Untuk sampah organik, pengelolaannya sangat mudah. Kamu dapat membuatnya menjadi pupuk kompos yang boleh digunakan untuk berkebun atau media tanam ditaman rumah. Namun jika kamu tidak suka berkebun atau tidak suka dengan aroma yang ditimbulkan selama pembuatan pupuk kompos, kamu dapat mendonasikan sampah organik ke sahabat yang memiliki hobi berkebun atau penjual tanaman. Karena mereka pasti dengan senang hati menerimanya untuk dibuat menjadi pupuk kompos.

4. Pengelolaan sampah berbahaya.

Selamatkan lingkungan, ini 5 langkah sederhana mengelola sampah

Untuk sampah-sampah berbahaya, kamu bisa bawa langsung ke pusat daur ulang. Petugas pusat daur ulang pasti tahu cara untuk mendaur ulang sampah berbahaya agar tidak merusak lingkungan. Untuk barang-barang elektronik yang sudah rusak alias menjadi sampah, kamu dapat mengembalikannya ke perusahaan yang memproduksinya. Beberapa perusahaan elektronik menerima barang elektronik bekas untuk mereka daur ulang kembali menjadi produk elektronik baru.

5. Reduce, reuse and recycle.

Selamatkan lingkungan, ini 5 langkah sederhana mengelola sampah

Sebagai generasi millennial kamu harusnya lebih peduli akan kebersihan lingkungan. Untuk itu kamu dapat memulai dengan langkah membudayakan gaya hidup Reduce, Reuse and Recycle atau biasa dikenal dengan 3R. Biasakan untuk mengurangi pemakaian plastik atau bahan-bahan lain yang sulit terurai. Untuk menghemat penggunaan plastik, kamu bisa menggunakan stainless strawuntuk menggantikan sedotan plastik dan menggunakan totebag untuk berbelanja. Kemudian jangan lupa memanfaatkan barang bekas agar bisa digunakan kembali. Seperti memanfaatkan botol plastik bekas untuk dijadikan pot tanaman. Itu hanya salah satu contoh saja. Masih banyak lagi barang bekas yang bisa digunakan kembali dengan ide kreatifmu!

Terakhir, jangan lupa untuk selalu mendaur ulang sampah-sampah yang dapat didaur ulang dengan membawa sampah tersebut ke pusat daur ulang, seperti yang telah dibahas mengenai pengelolaan sampah anogarnik di atas.

Nah sebagaigenerasi millennial, apakah kamu sudah melakukan lima langkah sederhana tersebut dalam pengelolaan sampah di rumah? Semoga kita semakin bijak dalam mengelola sampah yang kita hasilkan dan mengurangi penggunaan sampah plastik demi menjaga kebersihan lingkungan dan menyelamatkan bumi.