Dalam pelajaran sejarah kita pasti tahu bahwa jauh sebelum merdeka, bangsa Indonesia pernah dijajah oleh beberapa bangsa Eropa. Salah satunya Belanda yang katanya menjajah selama 350 tahun atau 3,5 abad lamanya. Meski banyak sumber mengatakan bahwa sesungguhnya kita tidak dijajah selama 350 tahun, penjajahan Belanda membawa berbagai pengaruh bagi bangsa kita.

Kolonialisme Belanda ternyata tidak hanya dialami oleh bangsa Indoensia saja, tapi juga bangsa lainnya meskipun dalam waktu yang terbilang singkat. Berikut ini negara-negara yang pernah mengalami penjajahan Belanda.

1. Suriname.

Suriname merupakan negara yang terletak di Amerika bagian selatan. Negara beribukota Paramaribo inipunya luas wilayah 163.265 km2 dan penduduk berjumlah sekitar 534.000 jiwa.

Suriname mendapatkan namanya dari penduduk asli yang disebut orang-orang Surinen. Nama tersebut diberikan oleh bangsa Spanyol saat melakukan berbagai pelayaran ke daerah-daerah di benua Amerika.

Suriname berada di bawah kekuasaan Belanda sekitar tahun 1667 hingga kemerdekaannya pada tahun 1975. Banyak bahasa yang digunakan oleh orang Suriname, yaitu bahasa Belanda sebagai bahasa resmi, bahasa Inggris, Sranang Tongo, dan Hindi. Sebagian orang Suriname juga dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa, bahkan mengucapkannya dengan fasih. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang Indonesia terutama orang yang berasal dari Jawa dan suka travelling senang ketika berkunjung ke Suriname. Bahkan belakangan ini ada orang berasal dari Banyumas menjadi viral karena mencalonkan diri menjadi presiden Suriname.

2. Ghana.

Republik Ghana terletak di bagian barat benua Afrika. Diapit oleh Pantai Gading di sebelah barat dan Togo di sebelah timur. Negara dengan luas sebesar 238.533 km2 dan penduduk berjumlah sekitar 28,1 juta jiwa ini merupakan negara yang hidup dan mendapatkan pendapatan perkapita terbesar dari pertanian.69% tanah di Ghana merupakan lahan pertanian dan mayoritas lahan pertanian digunakan untuk menanam kakao.

Ghana pada awalnya menjadi tempat bagi pendatang dari Portugis untuk berdagang dan menguasai tambang emas, gading, dan kayu-kayuan sekitar tahun 1482 hingga sumber daya yang ada menipis dan terjadilah perdagangan budak. Portugis kemudian menyerahkan tanah Ghana yang waktu itu dikenal dengan Gold Coast pada tahun 1642 kepada orang-orang Belanda.

Setelah 100 tahun lebih berada di tanah Gold Coast, akhirnya Gold Coast dikuasai oleh Inggris pada tahun 1874 dan pada tahun 1957. Gold Coast yang berganti nama menjadi Ghana mendeklarasikan kemerdekaan dan menjadi negara koloni Afrika pertama yang merdeka.

3. Sri Lanka.

Sri Lanka adalah sebuah negara republik di Asia selatan dengan Colombo sebagai ibu kotanya. Sri Lanka pada awalnya merupakan wilayah yang menjadi daerah kekuasaan Portugisdi mana saat itu kapalnya dipimpin oleh Lourenco de Almeida sekitar tahun 1505.

Sekitar tahun 1658, Belanda dengan menggunakan nama VOC sebagai kongsi dagang datang ke Sri Lanka dan menguasai daerah-daerah penghasil kayu manis yang kala itu menjadi barang mewah di Eropa. Kekuasaan Belanda berakhir tahun 1796 dan digantikan oleh Inggris yang saat itu pergi dari Eropa untuk menghindari kekacauan akibat revolusi Prancis. Oleh British East India Company, Sri Lanka yang merupakan pulau terpencil dan belum memiliki nama diberi nama Ceylon.

Kolinialisme Inggris di Sri Lanka berakhir tahun 1900-an dan dilanjutkan dengan penataan-penataan oleh kaum nasional yang menjadikan Ceylon negara merdeka pada 1948. Nama Ceylon bertahan hingga 1971 dan berubah menjadi Republik Sri Lanka pada tahun 1972.

4. Taiwan.

Negara yang memiliki nama Republik Demokrasi Cina ini ternyata juga tak lepas dari kolinialisme Belanda. Taiwan pada awalnya dinamai Formosa yang berarti pulau yang indah oleh orang-orang Portugis yang berlayar ke mengelilingi Asia tahun 1507. Formosa kemudian menjadi istilah yang sering dipakai oleh orang-orang Eropa untuk menyebut Taiwan kala itu.

Taiwan kemudian diduduki oleh Belanda pada tahun 1622 setelah Portugis meninggalkan Taiwan. Tahun berikutnya, pemerintah Cina memberikan hak perdagangan untuk Belanda di Taiwan. Saat kolonialisme Belanda, orang-orang Cina yang menjadi imigran di Taiwan menjadi lebih cerdas dibandingkan orang-orang Aborigin yang kala itu menghuni pulau Penghui yang berada tidak jauh dari Taiwan.

Setelah berakhirnya masa Dinasti Ming di Cina dan tergantikan oleh Manchu, beberapa kali penyerangan dilakukan terhadap Belanda hingga akhirnya Belanda menyerah pada tahun 1662 dan pergi meninggalkan Taiwan. Taiwan merupakan salah satu negara yang sangat sulit mendapatkan kemerdekaan akibat tekanan dari pemerintah Cina yang menganggap Taiwan masih bagian dari Cina. Namun pada tanggal 1 Januari 1912, Taiwan berhasil memproklamirkan kemerdekaannya.

5. Guyana.

Guyana merupakan negara yang terletak di barat laut Amerika bagian selatan dengan jumlah penduduk sebanyak 746.500 jiwa pada tahun 2018. Luas wilayah sebesar 214.999 km persegi. Nama Guyana sesungguhnya ditulis guiana yang artinya daratan di antara air. Nama ini diberikan saat pendudukan bangsa Eropa di tanah tersebut.

Guyana merupakan negara yang diduduki Belanda pada tahun 1580 dan menjai awal pendudukan bangsa barat di Guyana. Belanda yang kala itu berdagang di Guyana juga memperjualbelikan budak dari Afrika pada pertengahan abad 17 untuk menanam dan membudidayakan tanaman tebu.

Selama periode 1780-1813, pendudukan Eropa di Guyana berpindah tangan dari Belanda ke Prancis, dan Inggris yang pada akhirnya resmi menguasai Guyana saat perang Napoleon lalu membentuk Koloni Britania Guiana.Dalam pendudukan Inggris, Guyana banyak mengalami konflik termasuk daengan Venezuela yang menguasai sebagian daerah Guyana.

Setelah lebih dari 1,5 abad dikuasai Inggris, Guyana akhirnya dapat merdeka tahun 1966. Lamanya Inggris menguasai Guyana membuat Guyana hingga kini menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi dan menjadi satu-satunya negara di Amerika Selatan yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi.