Dorothea Elizabeth Orem merupakan salah satu ahli dalam teori keperawatan terkemuka di Amerika. Ia lahir di Baltimore, Meryland, pada tahun 1914. Orem memulai karir keperawatan di Providence Hospital School of nursing di Washington DC. Orem menyatakan jika keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang diselenggarakan untuk memberikan perawatan langsung kepada orang-orang yang benar-benar memiliki kebutuhan perawatan langsung akibat gangguan kesehatan mereka atau secara alamiah mereka yang membutuhkan perawatan kesehatan.

Penerapan teori Orem untuk tingkatkan derajat kesehatan manusia

Orem menjelaskan syarat umum perawatan diri di antaranya asupan udara, makanan, minuman yang cukup, BAB, BAK, keseimbangan aktivitas, istirahat, interaksi sosial, pencegahan dari bahaya dan perkembangan manusia dalam kelompok-kelompok sosial.Konsep utama dari teori perawatan diri yaitu untuk sistem yang dibantu sepenuhnya, sistem yang dibantu sebagian, dan sistem yang mendukung edukatif (pendidikan kesehatan). Berikut penjelasannya.

1. Sistem dibantu sepenuhnya.

Sistem ini artinya perawatan diri seseorang dibantu oleh perawat di rumah sakit. Contohnya pasien di Intensive Care Unit (ICU) yang membutuhkan perawatan sepenuhnya oleh perawat, baik itu asupan makan minum, mandi, BAB, BAK, kebersihan diri, dan oksigen.Contoh lain di lingkungan keluarga adalah perawatan pada pasien stroke dengan kelumpuhan total yang merupakan keluarga sebagai pusat pemberi asuhan keperawatan bagi anggota keluarga yang sakit.

2. Sistem dibantu sebagian.

Maksudnya di sini yaitu perawatan diri pasien yang masih bisa terpenuhi secara mandiri, namun ada sebagian pasien tidak mampu melakukan secara mandiri dan yang harus dibantu oleh perawat maupun keluarga. Sebagai contohnya pada pasien Diabetes Mellitus di mana keluarga harus membantu anggota keluarga yang sakit untuk memenuhi perawatan diri, misalnya mandi, BAK, BAB berpakaian dan aktivitas pasien.

3. Sistem mendukung secara edukasi (pendidikan kesehatan).

Sedangkan sistem mendukung secara edukasi adalah mereka yang mampu memenuhi perawatan diri secara mandiri, namun kurangnya pengetahuan tentang hal itu atau kurangnya motivasi dalam memenuhi kebutuhannya. Peran perawat di sini adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya perawatan dan kebersihan diri. Sebagai contoh adalah lansia tanpa keterbatasan. Lansia tersebut harus tetap diberikan motivasi atau dukungan agar bisa memenuhi perawatan diri secara mandiri. Contoh lain adalah pasien rehabilitasi pada pasien jiwa, di mana pada pasien jiwa harus tetap diberikan dukungan untuk memenuhi perawatan diri secara mandiri.

Pentingnya penerapan teori Oremuntukmeningkatkan derajat kesehatan yang optimal.

Penilaian keterbatasan seseorang dapat diukur dari kategori pengkuran keterbatasan, misalnya indeks barthel atau indeks Katz. Pengukuran tersebut menjelaskan tentang kemampuan seseorang dapat melalukan aktifitas perawatan diri secara mandiri atau membutuhkan orang lain untuk membantunya. Penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penerapan teori Orem (Self Care) dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Leila Hashemlu, Masumeh H dan Farzaneh B, di Iran dilakukan penelitian eksperimen sebanyak 50 orang selama 1 bulan pada lanjut usia tentang pengaruh program pendidikan perawatan diri berdasarkan teori Orem terhadap kualitas hidup lanjut usia di Panti Jompo. Peneliti menemukan bahwa program pendidikan sangat efektif untuk meningkatkan kualitas hidup lansia.

Penelitian lain juga dilakukan oleh Felycia Ryandani. Sebanyak 31 kasus kelolaan pada fase pemulihan untuk mengatasi intolenransi aktivitas (gangguan aktivitas) pada pasien gangguan kardiovaskular (gagal jantung), menunjukkan bahwa teori model Self care (perawatan diri) Dorothea Orem efektif diterapkan dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kardiovaskular (gagal jantung).

Oleh karena itu, teori Orem ini sangat penting untuk diterapkan baik di lingkungan rumah sakit, rumah, maupun di pelayanan kesehatan lainnya untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.