Dari berbagai eksperimen yang dilakukan oleh para peneliti di University of York pada awal Januari 2018 lalu, dengan lebih dari 3,000 partisipan, seperti dilansir dari sciencedaily.com, Sabtu (12/5), kelompok peneliti kini membuktikan bahwa konsep-konsep videogames tidak berperan banyak dalam mempengaruhi tingkah laku para pemainnya dan tidak ada bukti bahwa videogame mampu meningkatkan tingkat realism videogames sehingga membuat para pemainnya juga ikut menjadi kasar.

Konsep yang banyak dibuat dalam belajar dari videogames dibangun dari gagasan yang mengekspos para pemain-pemainnya ke konsep-konsep seperti kekerasan di sebuah videogames, hal ini membuat konsep-konsep tersebut lebih gampang diaplikasikan di dunia nyata.

Studi baru buktikan kekerasan di games tak pengaruhi perilaku manusia Gambar olehpanuwat / Fotolia

Hal ini disebut sebagai priming dan diasumsikan sebagai aspek yang paling berperan dalam berubahnya tingkah laku seorang pemain videogame kekerasan. Penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya menghasilkan hasil akhir yang berbeda-beda.

Para peneliti dari Univeristy of York kali ini meneliti dengan jumlah partisipan yang lebih banyak dibandingkan penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya dan membandingkan berbagai tipe-tipe realism dari pengalaman memainkan videogames untuk mendalami lebih lanjut bukti dari peran videogames terhadap prilaku seseorang.

Pada satu penelitian, para partisipan memainkan sebuah videogame dimana mereka harus mengendalikan sebuah mobil yang sedang menghindari tabrakan dengan truck atau mengendalikan seekor tikus yang menghindari ditangkap oleh seekor kucing. Setelah memainkan videogames tersebut, para pemain lalu ditunjukkan berbagai macam gambar seperti gambar bus atau seekor anjing dan diminta untuk mengklasifikasikan gambar-gambar tersebut apakah gambar tersebut adalah gambar kendaraan atau hewan.

Dr David Zendle dari Department of Computer Science di University of York mengatakan "Para pemain didorong melalui pendalaman pemahaman mereka terhadap konsep-konsep yang ada pada videogames yang seharusnya mereka dapat mengkategorikan obyek-obyek yang ditunjukkan oleh videogames tersebut lebih cepat setelah mereka selesai memainkan videogames tersebut.

"Setelah memainkan dua videogames kami ternyata tidak membuktikan hal tersebut. Para partisipan yang memainkan videogame bertema mobil tidak juga menjadi lebih cepat dalam mengkategorikan gambar-gambar kendaraan malahan beberapa dari mereka mengkategorikan gambar-gambar tersebut lebih lamban." pungkasnya.