×
Sign in

Hello There

Sign In to Brilio

Welcome to our Community Page, a place where you can create and share your content with rest of the world

  Connect with Facebook   Connect with Google
Pemanfaatan teknologi digital guna meningkatkan kunjungan ke museum

0

Gadget

Pemanfaatan teknologi digital guna meningkatkan kunjungan ke museum

Di era yang semakin berkembang seperti sekarang, beberapa tempat wisata perlu berinovasi untuk menarik pengunjung. Salah satunya pada museum.

Disclaimer

Artikel ini merupakan tulisan pembaca Brilio.net. Penggunaan konten milik pihak lain sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Silakan klik link ini untuk membaca syarat dan ketentuan creator.brilio.net. Jika keberatan dengan tulisan yang dimuat di Brilio Creator, silakan kontak redaksi melalui e-mail redaksi@brilio.net

Fildzah Aprilia

25 / 06 / 2021 12:05

Salah satu tujuan wisata yang menarik untuk kamu kunjungi adalah museum. Di Indonesia ada banyak museum. Mulai dari museum arkeologi, biografi, seni, sejarah, anak, dan museum militer/perang.

Museum merupakan sebuah tempat untuk menyimpan benda bersejarah, benda berharga, sampai benda langka. Hal tersebut penting untuk menjaga eksistensinya. Selain berfungsi mengenalkan sejarah kepada generasi muda, juga untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang asal-usul suatu peristiwa, tempat, atau benda.

Teknologi AR dan VR pada Museum Gedung Sate

VR dalam Museum Gedung Sate / Foto: Kumparan.com

 

Loading...

Perkembangan teknologi yang semakin maju seperti saat ini membuat generasi muda kurang tertarik untuk mengunjungi museum. Alasannya adalah mereka lebih tertarik pada teknologi digital. Hal tersebut membuat jumlah pengunjung menurun. Oleh karena itu, mulai ada digitalisasi dalam penerapannya.

Saat ini ada juga museum digital. Museum digital adalah museum yang memanfaatkan teknologi komputer untuk menyajikan informasi. Selain menyajikan informasi juga berfungsi untuk menyimpan, menggabungkan, dan mengambil informasi dari berbagai media.

Selain museum digital, beberapa museum lain yang memanfaatkan teknologi digital adalah Museum Nasional, Museum Gedung Sate, Museum Wayang, serta museum lainnya. Beberapa teknologi yang digunakan antara lain sebagi berikut.

1. QR Code (quick response code).

Teknologi ini salah satunya digunakan oleh Museum Wayang. Tujuannya adalah memudahkan akses informasi bagi pengunjung. Akses tersebut dapat didapatkan dengan mengunduh aplikasi Museum Wayang secara gratis pada ponsel masing-masing.

Museum yang terletak di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat ini, menyajikan aplikasi yang dibuat oleh pihak Bank Indonesia (BI) yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) DKI Jakarta.

Teknologi tersebut bisa memudahkan para wisatawan yang ingin mempelajari cerita wayang di Indonesia. Ada 12 cerita pewayangan yang bisa diakses. Mulai dari jenis Wayang Klitik hingga Wayang Golek Cepak Cirebon. Inovasi tersebut merupakan bagian dari dukungan pada era digital.

Tombol QR Code ada di bagian kanan bawah lembar wayang. Lembar tersebut dibagikan kepada wisatawan yang hadir.

2. Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR).

Museum Gedung Sate di Bandung yang baru diresmikan pada tahun 2017 silam memanfaatkan teknologi ini. Teknologi tersebut dipakai untuk keperluan eksibisi. Tujuan lainnya adalah agar pengunjung dapat dengan mudah memahami sejarah.

Di sini, wisatawan bisa menikmati naik balon udara dengan menggunakan VR. Balon udara tersebut dipakai untuk melihat lingkungan Gedung Sate dan sekitarnya.

Teknologi AR nya digunakan untuk memberikan pengalaman kepada wisatawan tentang pembangunan Gedung Sate pada masa kolonial dulu. Syarat menggunakan teknologi ini adalah wisatawan hanya perlu mengeluarkan ponsel mereka.





Pilih Reaksi Kamu
  • Senang

    0%

  • Ngakak!

    0%

  • Wow!

    0%

  • Sedih

    0%

  • Marah

    0%

  • Love

    0%

Loading...

RECOMMENDED VIDEO

Wave white

Subscribe ke akun YouTube Brilio untuk tetap ter-update dengan konten kegemaran Milenial lainnya

-->
MORE
Wave red