Satu lagi moda transportasi baru di Jakarta yang kini sedang ramai diperbincangkan masyarakat. Setelah operasionalnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 24 Maret 2019 lalu, Mass Rapid Transit atau MRT menjadi salah satu moda transportasi yang ingin dicoba oleh hampir semua khalayak. Bagaimana tidak, dulu MRT hanya bisa ditemukan di luar negeri. Sekarang? Tentunya kita patut bangga, karena MRT kini sudah hadir di Jakarta. Mengingat perjalanan panjang pembangunan MRT yang diawali dengan merintis studi pembangunan MRT Jakarta pada tahun 1985 hingga peletakan batu pertama pada tahun 2013, di mana kita mulai menyaksikan secara langsung proses pembangunanya, masyarakat pastinya tidak mau ketinggalan mencoba moda transportasi yang satu ini setelah diresmikan. Bahkan hanya untuk sekadar mencoba seperti apa rasanya naik MRT, tidak sedikit masyarakat Jakarta yang rela meluangkan waktu dan uangnya loh.

MRT moda transportasi baru di Jakarta, ini bedanya dengan LRT dan KRL

Nah, selain MRT, Light Rail Transit atau LRT juga kini sudah di depan mata. Memang masih dalam proses pembangunan dan belum beroperasi, tapi tentunya juga sangat ditunggu-tunggu masyarakat. MRT dan LRT menjanjikan perjalanan yang cepat sampai di tujuan tanpa macet. Jika sepintas dilihat, MRT dan LRT ini sebenarnya sama saja, sama-sama kereta. Nah, jika demikian, kalau sudah ada MRT dan LRT, maka Kereta Rel Listrik atau KRL yang sudah lebih dahulu beroperasi di wilayah Jakarta sejak tahun 1952 untuk apa? Jangan khawatir, tentunya ketiganya akan tetap beroperasi namun dengan rute perjalanan yang berbeda.

Secara kasat mata, ketiga moda transportasi ini memang serupa, tapi sebenarnya tidak sama loh. Bedanya di mana sih?

1. Rangkaian kereta.

Perbedaan yang pertama dari ketiga moda transportasi yang serupa tapi tak sama ini terletak pada rangkaiannya. MRT memiliki 6 rangkaian kereta, LRT memiliki 24 rangkaian kereta, sedangkan KRL memiliki 810 rangkaian kereta. Jadi, KRL memiliki rangkaian terpanjang di antara ketiganya.

2. Kapasitas.

Jika panjang rangkaian kereta dari ketiganya berbeda-beda, maka tentunya kapasitasnya pun juga berbeda. MRT memiliki kapasitas sekitar 1.950 penumpang, LRT memiliki kapasitas sekitar 600 penumpang, sementara KRL memiliki kapasitas sekitar 2.000 penumpang untuk satu kali perjalanan.

3. Target penumpang per hari.

Ketiga moda transportasi ini sama-sama menjanjikan perjalanan cepat dan bebas macet. Hal ini tentunya menjadi daya tarik masyarakat untuk lebih memilih menggunakan transportasi umum. Jika semua masyarakat berpikiran demikian, maka kira-kira berapa ya jumlah penumpang yang ditargetkan oleh ketiga moda transportasi ini per harinya? MRT menargetkan sekitar 173.400 penumpang per harinya, sedangkan LRT menargetkan 360.000 penumpang per harinya. Bagaimana dengan KRL? Ternyata KRL menargetkan 1.200.000 penumpang per harinya. Wow! Bisa dibayangkan seberapa produktifnya KRL selama ini ya.

4. Perlintasan.

Nah, perbedaan yang terakhir dari ketiganya adalah perlintasannya. Dengan adanya MRT, maka sekarang kita bisa merasakan bagaimana melintas di ruang bawah tanah dengan kereta. Yap, MRT memiliki 2 perlintasan, yakni perlintasan layang (elevated) dan perlintasan bawah tanah (underground). Berbeda dengan LRT yang masih dalam proses pembangunan, hanya memiliki satu perlintasan saja, yaitu perlintasan layang. Untuk KRL yang sudah akrab dengan kita, tentunya sudah tahu dong, kalau KRL memiliki 2 perlintasan, yaitu layang dan atas tanah.

Meski MRT, LRT, dan KRL ini memiliki perbedaan, akan tetapi ketiga moda transportasi ini sama-sama digerakkan oleh aliran lisrik dari bagian atas.

Bagaimana? Sudah mencoba menggunakan MRT Jakarta belum?

MRT moda transportasi baru di Jakarta, ini bedanya dengan LRT dan KRL

Nah, bagi kamu yang belum, silahkan luangkan waktumu untuk mencobanya. Mumpung masih baru. Atau bahkan kamu sudah menggunakannnya sebagai transportasi sehari-seharimu untuk beraktivitas? Wow!

MRT moda transportasi baru di Jakarta, ini bedanya dengan LRT dan KRL

Sebersih ini loh bagian dalam MRT Jakarta. Masih tegah mengotorinya? Selalu diingat ya, yang terpenting adalah kita semua harus saling bekerja sama merawatnya dan mematuhi semua peraturannya. Jangan biarkan tangan-tangan jahil mengotori atau merusaknya.