Seperti diketahui Indonesia merupakan negara multikultural yang terdiri dari beragam suku, agama, dan ras. Tentu hal ini menjadi kekayaan tersendiri bagi negara Indonesia dibanding dengan negara lain. Kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia ini wajib dijaga agar tetap bertahan di masa depan dan diwariskan kepada penerus bangsa.

Dalam menjaga keberagaman ini masyarakat harus merepresentasikan semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara agar terbentuk hubungan harmonis dalam balutan toleransi.Dalam menjalankan toleransi diharapkan tidak hanya sekadar sebuah narasi yang dibangun di tengah masyarakat Indonesia.

Berdasarkan data dari Wahid Foundation tahun 2019, dari jumlah 1.520 responden sebanyak 59,9 persen mempunyai kelompok atau golongan yang tidak disukai. Golongan yang tidak disukai ini meliputi mereka yang memiliki latar belakang kepercayaannya adalah non muslim, kelompok komunis, Tionghoa, dan lainnya. Dari total 59,9 persen itu, sebanyak 92,2 persen tidak setuju jikalau anggota golongan yang mereka tidak sukai menjadi pimpinan pemerintahan di Indonesia. Sejumlah 82,4 persennya mereka tak rela anggota golongan yang tidak disukai itu menjadi tetangga di lingkungan tempat tinggal mereka. Data toleransi dari tahun-ketahun mengalami penurunan, tentu hal ini dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi bom waktu bagi Indonesia apabila tidak segera diatasi.

Berdasarkan data tersebut hal ini bukan menjadi suatu prestasi yang membanggakan bangsa Indonesia, melainkan akan menjadi pemicu segregasi atau pemisahan secara paksa terhadap suatu golongan suku, agama, dan ras yang ada di Indonesia. Data tersebut tidak bisa dianggap remeh karena akan mengancam keberagaman dari bangsa yang kaya ini. Sehingga menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia dalam merawat keberagaman yang tidak hanya melibatkan dari salah satu pihak saja.

Seluruh komponen yang ada baik pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat harus terus bersinergi dalam mengimplementasikan narasi-narasi yang dibangun dalam balutan toleransi. Narasi-narasi kedamaian dan kerukunanlah yang perlu digaungkan di ranah publik yang menjadi suatu gerakan dalam menjaga keberagaman di Indonesia. Sehingga kekayaan keberagaman Bangsa Indonesia ini akan tetap terjaga dan menjadikan contoh bagi negara lain. Karena perbedaan itulah yang membuat Bangsa Indonesia menjadibangsa yang kaya.