Studio seni menjadi wadah para seniman untuk menunjukkan proses kreatifnya. Studio seni di suatu tempat bahkan dianggap sebagai representasi dari hidupnya kesenian di daerah tersebut. Yogyakarta menjadi kota yang tak pernah sepi dari kesenian, apalagi kini mengunjungi galeri seni bisa dilakukan siapa saja dari berbagai kalangan hingga latar belakang. Seperti halnya studio satu ini yang memproduksi karya-karya dari bahan dasar logam yang justru terus eksis di dunia seni Indonesia.

Nursih Basuki Art Studio yang sudah aktif semenjak tahun 2000-an ini telah membuat puluhan mahakarya dan ratusan karya berbagai ukuran di mana hingga saat ini karya-karya tersebut masih bisa kita temui di berbagai pelosok daerah di Indonesia, seperti Garuda Pancasila di Istana Negara, Keris Raksasa Siginjai, dan masih banyak lagi lainnya.

Orang-orang yang bergelut di bidang seni kriya logam mempunyai spektrum yang luas dan tidak selalu sama dalam memandang pertumbuhan seni, khususnya seni kriya logam. Uniknya di Nursih Basuki Art Studio yang berisikan berbagai pengrajin kriya dalam satu atap studio ini punya tujuan bersama.Mereka membuat arena yang membawa semua pihak dari spektrum yang luas untuk bersama merefleksikan dan membagikan pengalamannya sehingga karya-karya yang dihasilkan studio memang melalui kurasi seni yang ketat dari berbagai pandangan perajin tersebut.

Paguyuban sanggar seni Uri-Uri kriya logam Yogyakarta satu ini sudah tidak perlu lagi diragukan kemampuannya. Setiap hasil karya yang dibuatnya selalu khas dan berkarakter. Menjadi identitas tersendiri bagi Paguyuban Seniman yang berada di Nursih Basuki Art Studio bahwa setiap karya pesanan yang dibuat digarap dengan serius. Seni kriya logam sudah melekat dengan para perajin logam di dalamnya. Bahkan beberapa Pejabat Daerah pun pernah diajak bercengkrama di studio kecil yang berada di Jalan Purbayan Kotagede, Dusun Mutihan RT.03, Wirokerten, Banguntapan Yogyakarta ini untuk melihat proses kreatifnya langsung.

Dalam prosesnya, para perajin seni kriya logam di sini sering kali menerima pesanan dengan ragam tingkat kesulitan. Selain itu juga berbagai macam jenis logam juga dipilih tergantung karya yang akan dibuat dan dipesan dengan bahan logam jenis apa. Di tahun 2020 ini Nursih Basuki Art Studio sedang mengerjakan proyek kolaborasinya yang akan dipasang di Bandara Baru Yogyakarta berupa relief dengan tema kehidupan masyarakat Kulonprogo, Yogyakarta.

Kemampuannya menyulap lembaran logam menjadi karya-karya yang lebih banyak sebagai pengindah interior gedung ini selalu unik dan membuat pangling. Sebagai studio seni yang memiliki jam terbang cukup tinggi, Nursih Basuki Art Studio pun juga bertransformasi dengan mencoba membuka diri bagi generasi muda yang belajar khusus seni kriya logam untuk ikut berproses dalam dinamika perkembangan seni kriya logam di Indonesia.