Sebagian besar dari kita mungkin belum menyadari jika urutan kelahiran bisa memengaruhi siapa diri kita. Beberapa peristiwa yang kita temui dalam lingkungan sosial mampu membuktikan bahwa setiap individu punya sifat dan karakter yang cenderung sama berdasarkan statusnya dalam keluarga.

Nah, ketika berinteraksi di lingkungan sosial seperti di dalam keluarga, sekolah, dan kelompok bermain kita cenderung mendapatkan pandangan dan perspektif orang lain tentang bagaimana orang lain memandang kita. Secara tidak sadar, akhirnya kita memasukkan banyak pandangan itu menjadi bagian dari diri kita sehingga buat kita mampu mengenal diri sendiri. Iya, kan?

Nah, itulah yang disebut dengan penilaian langsung atau sebuah pola komunikasi dari orang lain yang menjelaskan siapa kita dengan cara memberikan label langsung terhadap perilaku kita serta memberikan penilaian terhadap diri kita yangmenimbulkan dampak terhadap perilaku kita atau seseorang di lingkungan kita.

Lalu, bagaimana kita bisa tahu konsep diri kita dari urutan kelahiran? Sejak lama para ahli di bidang Psikologi membagi jenis konsep diri manusia dari urutan kelahirannya. Berikut ini adalah hasil pengamatan mereka.

1. Frank Sulloway (1996).

Ia mendapatkan jawaban dari hasil pengamatannya kalau anak yang lahir pertama cenderung berorientasi pada pencapaian dan inovatif. Sehingga tidak dapat dipungkiri kalau anak yang lahir pertama cenderung memiliki jiwa kepemimpinan yang jauh lebih dominan.Anak yang lahir pertama umumnya akan diberikan tanggung jawab lebih oleh orang tua karena dipandang atau diberikan label sebagai sosok yang mampu bertanggung jawab dan dapat mencapai tujuan tertentu melalui cara-cara kreatif yang dibuatnya sendiri.

2. Paulhus, Trapnell dan Chen (1999).

Ia mengungkapkan jika anak yang lahir pertama dianggap sebagai anak dengan pencapaian tinggi dan bersungguh-sungguh. Sementara anak yang lahir setelah anak pertama dilihat sebagai anak yang paling suka melawan serta bebas dan menyenangkan. Konsep diri itu yang cenderung melekat dalam diri kita dan memengaruhi kita dalam berinteraksi di lingkungan sosial.

3. Eckstein (2010).

Ia menegaskan jika anak yang lahir pertama dan anak tunggal dipandang sebagai anak yang memiliki pencapaian tinggi. Serta anak yang lahir setelah anak pertama dipandang sebagai anak yang suka melawan dan menyenangkan secara sosial.

Nah, karena kita hidup di dalam lingkungan sosial dari yang paling kecil sampai yang paling besar, yuk sama-sama pahami kalau tiap individu yang kita temui memiliki ragam karakteristik. Termasuk memiliki konsep diri berdasarkan urutan kelahirannya, tujuannya agar memudahkan kita berinteraksi di tengah-tengah lingkungan sosial.