Dengan menuanya usia Bumi, banyak perubahan yang terjadi di sekitar kita. Tuntutan kebutuhan manusia yang semakin meroket akhirnya mengorbankan kelangsungan mahluk hidup lainnya. Ledakan populasi manusia tak pelak mengakibatkan kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan juga naik. Hutan yang sedianya menjadi tempat hidup hewan dan tumbuhan akhirnya harus hilang ditelan ambisi manusia.

Banyak spesies dari mamalia diprediksi akan punah dalam 50 tahun ke depan karena aktivitas manusia. Menurut International Union for the Conservation of Nature (IUCN) setidaknya 67% spesies dari hewan dan tumbuhan akan hilang dalam 100 tahun ke depan. Pemanasan global (Global Warming) agaknya turut membantu proses kepunahan menjadi lebih cepat, kenaikan permukaan air laut dan mencairnya es di Arktik dan Antartika menjadi bukti dari pemanasan global yang makin tak terbendung.

Alam Indonesia sendiri yang begitu melimpah flora dan faunanya juga terindikasi mengalami kepunahan di beberapa spesies yang ada di dalamnya. Perluasan lahan perkebunan, perburuan, pembangunan perumahan dan hal lainnya menjadi pemicu dari kepunahan yang terjadi.

Berikut ini akandibahasmengenaiHarimau Bali (Panthera tigris balica) yang pernah ada di bumi Nusantara dan belahan dunia lainnya. Ini tak lainagar kita dapat mentafakuri keberadaan kita sebagai khalifah di bumi agar dapat menjaga keseimbangan ekosistem dengan bijak.

1. Bentuk fisik.

Mengenal Harimau Bali, fauna karismatik yang telah punah

Gambar:Gambaran Harimau Bali (Panthera tigris balica). Sumber : itsnature.org

Apabila masih ada hingga saat ini, harimau bali merupakan sub-spesies terkecil dari Harimau. Harimau jantan memiliki panjang 7 kaki (2,13 meter) dan berat sekitar 220 pound (99,7 kg), sedangkan untuk harimau betinanya memiliki panjang 6 kaki (1,8 meter) dan berat 175 pound (79,3 kg). Perawakan harimau bali dapat dibandingkan dengan macan tutul ataupun puma. Perbedaan antara harimau ini dengan harimau yang masih ada sekarang adalah bentukan lorengnya yang sangat tipis sehingga warna oranye lebih dominan.

2. Persebaran.

Mengenal Harimau Bali, fauna karismatik yang telah punah

Gambar: Persebaran harimau bali di area Bali Barat, sekarang masuk TN Bali Barat.Sumber : bali.com

Persebaran harimau bali terkonsentrasi di area Bali bagian barat, di mana area yang tertutup hutan masih luas dibandingkan area yang lain di Bali. Dikarenakan ukuran tubuhnya kecil, jangkauan jelajah harimau bali juga tidak seluas harimau lainnya. Diperkirakan area jelajahnya sekitar 20-30 mil persegi. Harimau bali dapat hidup di alam liar 8-10 tahun.

3.Penyebab kepunahan.

Mengenal Harimau Bali, fauna karismatik yang telah punah

Gambar: Perburuan harimau bali oleh kolonial Belanda.Sumber : wikipedia

Sebelum kedatangan penjajah Belanda, harimau sangat dihormati dan ditakuti oleh penduduk lokal. Setidaknya hingga akhir abad ke-17 diperkirakan ada 300 ekor yang masih hidup. Area Bali yang sempit sehingga tidak mendukung kapasitas hidup harimau, serta ditambah adanya perburuan oleh kolonial Belanda yang menanggap perburuan hewan liar seperti harimau sebagai prestise, secara langsung dan pasti mendorong harimau bali ke dalam jurang kepunahan.

Selain itu, tidak seperti saudara jauhnya yakni kucing, kemampuan reproduksi harimau berjalan lambat. Setelah mengandung selama 90-105 hari anak harimau setidaknya harus diasuh oleh induknya selama 2-3 tahun hingga mereka mampu hidup mandiri dan apabila induknya mati maka kelangsungan hidup sang anak akan menurun drastis.

4. Terkahir kali terdokumentasi.

Mengenal Harimau Bali, fauna karismatik yang telah punah

Gambar: Awetan harimau bali di Museum Zoologi Bogor.Sumber : http://tedbudiyansyah.tumblr.com

Harimau bali terakhir yang diburu di alam liar tertembak di daerah Sumber Kima, Bali Barat pada 27 September 1937. Apabila kamu ingin melihat spesimen harimau bali yang telah diawetkan maka dapat melihat satwa kharismatik tersebut di Museum Zoologi Bogor.