Bola yang digunakan di pesta akbar sepak bola mengalami transformasi dari masa ke masa. Mulai terbuat dari kulit babi yang terikat hingga saat ini memiliki teknologi tingkat tinggi yang kita kenal dengan bola sintetis.
Bola resmi Piala Dunia sudah diterapkan dari pertama kali Piala Dunia bergulir di Uruguay pada 1930. Namun, kali ini akan membahas bola resmi Piala Dunia tahun 2000an. Mulai dari Piala Dunia tahun 2002 sampai saat ini, tahun 2018. Yang dibahas kali ini mulai dari Piala Dunia tahun 2002 karena desain bola resmi Piala Dunia mulai memiliki desain unik semenjak pergantian Tango menjadi Adidas kembali sebagai yang bertanggung jawab membuat bola resmi Piala Dunia.
Ini berbagai jenis bola resmi Piala Dunia seperti dilansir dari goal.com.
1. Fevernova (2002).
Fevernova adalah nama dari bola resmi Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang. Di sini Adidas untuk pertama kalinya meninggalkan desain tradisional dan membuat perombakan baru di mana meliputi warna hijau, emas dan merah.
Bola ini menjadi kenangan para pemain saat itu karena terkenal dengan ringan dari model bola sebelumnya. Bahkan Gianluigi Buffon memberi label "bola dengan pantulan yang gila" untuk Fevernova.
Fevernova juga menjadi bola yang paling diingat anak zaman old di game winning eleven zamannya Playstation 1.
2. Teamgeist (2006).
Teamgeist berarti spirit tim. Nama tersebut melabeli permainan kolektif dari tiap individu Jerman yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006. Teamgeist merupakan bola dengan kemajuan pesat dengan desain 14 panel dalam jahitan yang sedikit. Hal itu dimaksudkan agar bola terlihat lebih bulat dan konsisten.
Meskipun begitu, banyak pula pemain saat itu komplain dengan bola resmi ini, terutama saat momen tendangan 'knuckleball' yang terlihat tidak terkendali. Kejadian ini terlihat saat Philipp Lahm dan Torsten Frings mencetak gol yang tampak bola berbelok arah saat di udara.
3. Jabulani (2010).
Bola resmi untuk Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan ini menjadi bahan pembicaraan pemain pada saat fase grup. Bukan karena kemajuan kreasi dari Adidas yang membuat 14 panel menjadi 8 panel untuk terlihat lebih bulat, tetapi tanggapan buruk akan bola ini bagi para kiper.
Julio cesar dan Iker Casillas sama-sama menkomplain bola ini di mana Cesar menganggap Jabulani sebagai bola murahan yang dijual di pasar. Sedangkan Casillas menganggap Jabulani sebagai bola yang mengerikan.
Ini disebabkan tidak beraturannya Jabulani saat di udara dengan kecepatan tinggi sehingga sangat sulit menebak arah bola apalagi ketika dilakukannya tendangan bebas.
4. Brazuca (2014).
Tidak ingin seperti Jabulani yang menjadi mimpi buruk bagi Adidas, untuk perhelatan Piala Dunia 2014 di Brazil, mereka mengklaim bola kali ini lebih teruji dari sebelumnya. Brazuca diartikan sebagai kebanggaan nasional dengan cara hidup ala Brazil. Maka dari itu Brazuca di desain dengan multi warna yang khas Brazil.
Enam panel disematkan pada Brazuca dan hanya sedikit saja kontroversi yang datang kepada Brazuca. Berkat itu, konsep bola Brazuca diterapkan di sejumlah liga seperti Bundesliga dan MLS.
5. Telstar 18 (2018).
Telstar 18 adalah bola resmi Piala Dunia 2018 di Rusia sebagai reinkarnasi dari Telstar klasik 1970. Ia didesain kembali hanya dominasi hitam dan putih semenjak 1994.
Uniknya, warna hitam pada Telstar 18 diberi gradian dan efek mosaik. Sampai saat ini belum ada kritik terhadap Telstar 18 selama fase grup, di mana sebelum bergulirnya Piala Dunia 2018, Telstar sempat mendapat kritik dari kiper spanyol De Gea dan Pepe Reina yang menganggap bola tersebut susah untuk digenggam.
Source
- Goal.com
