Menggelar konser musik di Indonesia seperti menjalani ritual pulang kampung bagi seorang Iskandar Widjaja. Pemain biola dengan segudang prestasi ini selalu merindukan Indonesia sebagai tanah air keduanya.

Dia menyandang status kewarganegaraan Jerman tapi memiliki darah campuran Indonesia, Belanda, Arab, dan China. Darah seni mengalir dari kakeknya, Udin Widjaja yang merupakan musisi tersohor di era Presiden RI pertama, Soekarno.

Akhir Oktober ini, dia akan lebih dulu menyajikan Bach and Zen di Soho House Berlin, Jerman sebelum melanjutkan pertunjukan biolanya di Bohemian National Hall New York, Amerika Serikat awal November nanti. Di sana dia akan berkolaborasi dengan pianis sekaligus komposer Fazil Say.

Selanjutnya, apa yang dinantikan pun tiba. Iskandar akan menjejakkan kakinya di panggung pertunjukan Indonesia. Bertempat di Soehanna Hall Jakarta pada 15 November 2019, sebuah konser oleh Iskandar Widjaja akan dihelat dengan tata lampu yang megah.

Konser musik klasik ini bertajuk Heritage Concert Series: 1001 Lights yang merupakan adaptasi dari judul album baru Iskandar Widjaja 1001 Nights in the Harem. Iskandar berkolaborasi dengan pianis Christine Utomo akan memainkan mahakarya komposer dunia seperti Johann Sebastian Bach, Fazil Say, Max Richter, Arvo Part, David Lang, Yiruma, dan Skylar Grey.

Konser yang sangat layak untuk dinanti karena Iskandar Widjaja menjanjikan konser musik klasik yang berbeda dan penuh kejutan. The Grand Signature Piano sebagai penyelenggara acara telah membuka penjualan tiket regular seharga Rp300 ribu dan tiket VIP Rp500 ribu. Tapi penonton bisa memanfaatkan presale pertama untuk mendapatkan tiket regular seharga Rp150 ribu dan presale kedua seharga Rp210 ribu.

Iskandar Widjaja selalu tampil memukau di setiap konsernya. Rasanya tak sabar menarik menanti pertunjukan musik klasik pria kelahiran 6 Juni 1986 ini.