Percaya Tidak Percaya, Makam Ini Panjangnya 8 Meter

Kabupaten Sintang, Kalimantan Baat sejatinya menyimpan sejuta cerita legenda yang belum diketahui publik. Selain keberadaan Bukit Kelam yang menjadi bukit batu yang konon terbesar di dunia, dari Sintang rupanya lambang Burung Garuda Pancasila bermula.

Selain itu di Sintang juga terdapat makam manusia raksasa dan mungkin satu-satunya di dunia yang hingga kini belum pernah diteliti sejarawan. Makam tersebut konon milik Raja Sintang Djoebair Irawan II.

Makam tesebut kini sudah masuk benda cagar budaya meskipun kondisinya jauh dari kata layak untuk sebuah makam. Meski panjangnya delapan meter, lebar makam tersebut normal seperti makam-makam pada umumnya.

Makam ini persisnya terletak di Kelurahan Kapuas Kiri Hilir, Sintang atau hanya sekitar 500 hingga 700 meter dari Keraton Al Mukaramah Sintang di Kelurahan Kapuas Kanan Hilir Sintang. Saat saya mengunjungi makam tersebut belum lama ini, kondisi memang cukup memprihatinkan dan tidak terawat. Sampah banyak bertaburan di mana-mana.

Padahal makam ini sudah ditetapkan sebagai benda cagar budaya yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang no 5 tahun 1992. Secara keseluruhan, sebenarnya makam ini sudah terbilang permanen karena sudah di semen.

Hanya saja terlihat jelas, hanya sedikit orang yang pernah datang meskipun hanya sekedar untuk berziarah. Kisah tentang keberadaan makam yang amat panjang ini juga sebenarnya sudah menyebar dari mulut ke mulut beserta benda peninggalan sejarah lain.

Sayangnya, tak banyak yang peduli sejauh ini. Sultan Sintang HRM Ikhsan Danu Perdana, menuturkan Djoebair Irawan II adalah satu di antara raja yang pernah menjabat di Keraton Al Mukaramah Sintang. Namun ia tidak tahu secara pasti tahun berapa Djoebair Irawan menjabat dan tahun berapa meninggal.

"Beliau menjabat di Kerajaan Al Mukaramah Sintang pada saat kerajaan Sintang masih belum memeluk Islam. Tapi diperkirakan sekitar abad ke-7 atau abad ke-8 beliau wafat dan dimakamkan di tempat peristirahatnya yang terakhir sekarang ini," katanya.

Untuk yang ingin berkunjung ke makam ini, aksesnya sangat mudahh. Hanya saja anda jangan beharap ada sambutan dari warga sekitar atau minimal penjual bunga. Sebaiknya anda membawa sendiri jika ingin sekedar nyekar yang dilakukan pada umumnya.