Beberapa waktu silam tarot reader Lightgivers nongkrong saat senja di M Bloc Space. Kami berangkat dari basecamp Lightgivers di STC Senayan sekalian bikin content vlog. Ada Astried, Gladys, Terre, bersama Rendy dan Audifax.

M Bloc Space sedang hits di kawasan Blok M. Mengusung tagline 'Semua Kembali ke Blok M', sederetan bangunan bekas rumah dinas dan gudang milik Peruri yang kosong sejak 1992 diubah menjadi sederet toko, cafe, area mural dan tempat pertunjukan. Pas buat anak muda atau mungkin yang tua dan mau bernostalgia. Bangunannya tetap bernuansa vintage, namun dikemas lebih kekinian.

Kawasan Blok M sangat dikenal pada tahun 1980-an. Ada film remaja berjudul Blok Myang kala itu dibintang Desy Ratnasari. Atau latar video klip lagu Jalan Soredari Denny Malik, lagu yang menceritakan anak gaul di masa itu, adalah suasana Blok M.

Atau, ada masanya orang akrab dengan lirik lagu JJS Lintas Melawai "...di lintas Melawai, remaja-remaja selalu pasang aksi...." yang dilantunkan Harry Moekti, diiringi personel Krakatau Band. Semua itu sedikit gambaran kejayaan Blok M di masanya.

Seiring waktu, kejayaan Blok M memudar. Nuansa 80-an yang masih kental di area Melawai, nampaknya kurang bisa seiring perkembangan selera anak muda. Meski banyak SMA-SMA hits di sekitar situ, namun para remaja ini memilih ke Senayan City, Gandaria City, atau Pondok Indah Mall ketimbang Blok M.

Kekumuhan Blok M menjadi salah satu faktor penyebab lainnya. Salah seorang teman kelahiran 1984 pernah berucap kepada saya di tahun 2009 lalu. Menurutnya dia tak suka Blok M karena kumuh dan semrawut. Blok M pun sempat sangat sepi. Toko-toko banyak yang tutup.

Namun perlahan Blok M mulai ditata kembali. Bus-bus butut penuh copet dan pengamen diganti bus-bus bagus Transjakarta. Penumpang pun lebih tertata naik dan turunnya. Tidak ada puluhan bus ngetem di mulut terminal.

Pada tahun 2019 lalu, seiring adanya MRT yang salah satu stasiunnya ada di Blok M, bahkan terhubung langsung Plaza Blok M, kawasan ini mulai ramai kembali.Beberapa mulai melihat potensi pasar anak muda di sini. Salah satunya adalah M Bloc Space yang mengubah rumah-rumah dinas dan gudang perum Peruri menjadi ruang bagi anak muda. Dengan tetap mempertahankan bentuk rumah nuansa jadul, tempat itu dikemas dalam bentuk kekinian.

M Bloc mengusung tagline 'Semua Kembali ke Blok M', menunjukkan upayanya mengembalikan Blok M seperti masa jayanya dulu. Namun, disesuaikan dengan kekinian. Di M Bloc, transaksi tidak bisa cash,yang menunjukkan dukungan ke arah sistem cashless.

Hal lain, pengunjung diimbau untuk menggunakan transportasi publik karena posisi M Bloc memang terletak persis sebelah terminal Transjakarta Blok M, serta diapit dua stasiun MRT, yaitu stasiun Blok M dan Stasiun ASEAN.