Letnan Jenderal Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono atau lebih dikenal M.T Haryono merupakan salah satu korban G30S pada tahun 1965. Ia lahir di Surabaya pada tanggal 20 Januari 1924. Ia memiliki kisah hidup menarik yang perlu kamu ketahui. Berikut ini beberapa di antaranya.

1. Keturunan bangsawan.

Tahukah kamu jika Jenderal Haryono adalah turunan Sunan Giri? Bapaknya bernama Mas Harsono Tirtodarmo yang merupakan seorang camat di Kalitengah, Gresik dan ibunya bernama Patimah. Ia dilahirkan sebagai putra seorang Pamong Praja atau B.B yang merupakan kalangan istimewa saat itu.

2. Alumni sekolah-sekolah elit.

Saat usia enam tahun, M.T Haryono masuk sekolah di HIS 6 (Hollands Inlandsche School atau Sekolah Dasar). Ia selalu menjadi pemimpin dan wataknya yang keras membuatnya mendapat julukan "Kepala Macan". Hingga kelas tiga, ia pindah ke sekolah Belanda yaitu Europese Lagere School sampai lulus. Dilanjut bersekolah di HBS (Hogere Burgerschool, semacam SMP dan SMA yang disatukan, yang hanya lima tahun, dan diperuntukkan bagi orang Belanda) di Bandung. Ia tamat bangku sekolah pada tahun 1942, saat Jepang mulai menguasai Indonesia.

3. Tentara bukanlah cita-citanya.

Selesai sekolah, M.T Haryono lanjut ke Geneeskundige Hogeschool atau perguruan tinggi kedokteran yang diubah oleh Jepang menjadi Ika Dai Gakko. Iya, ia bukan bercita-cita menjadi tentara melainkan seorang dokter. Hanya belajar selama tiga tahun, ia berhenti dan mulai terjun ke dalam dunia militer pada tahun 1945 saat Jepang menyerah yang mana sebagai pemuda Ika Dai Gakko, ia tidak mau ketinggalan.

4. Pribadi yang teduh di mata istri dan anak-anaknya.

Selain jiwa kepemimpinannya tinggi dan keras, menurut keluarga, M.T Haryono merupakan orang yang sederhana, berpikir praktis, dan bertindak hati-hati. Maka dari itu, ia dan keluarganya tidak pernah hidup mewah meskipun keturunan bangsawan. Ia juga merupakan seorang yang pendiam dan sayang akan keluarga.

Istrinya bernama Mariatni, seorang puteri Mr. Besar Martokusumo. Lalu, keduanya dikaruniai lima orang anak yaitu Bob Haryanto, Haryanti Mirya, Rianto Nurhadi, Adri Prambanto, dan Endah Marina. Mereka mengatakan bahwa sang ayah tidak pernah membawa senjata ke rumah dengan alasan keselamatan dan percaya bahwa semua orang bersifat baik.

5. Firasat keluarga sebelum malam mengenaskan.

Satu hari sebelum peristiwa mengerikan, ada seorang prajurit yang menanyakan letak rumah M.T Haryono kepada anak-anaknya, dan mereka spontan menjawabnya tanpa ada rasa curiga. Lalu, anak bungsunya, Endah Marina bermimpi sang ayah ditusuk menggunakan tombak oleh kelompok misterius hingga tak berdaya. Sang Jenderal juga sering menyendiri. Ia memiliki tanaman anggrek di rumahnya. Biasanya ia akan mengajak Endah untuk menyiram bersama, namun beberapa hari sebelum 30 September itu, ia memilih untuk menyiram sendiri.

Selain itu, anak sulungnya, Bob Haryanto mengatakan ayahnya membahas soal politik yang mana biasanya tidak ingin. Ia juga berpesan agar anaknya tidak terjun ke dunia politik karena berbahaya.

Itulah beberapa hal mengenai Letjen M.T Haryono yang diharapkan menambah pengetahuanmu mengenai pahlawan revolusi satu ini.