Setiap tifosi tim sepakbola di dunia pasti mendambakan pemain hebat sekaliber Cristiano Ronaldo bergabung membela klub kesayangan mereka. Skill mumpuni, ketajaman, kemampuan bola mati dan bola-bola udara adalah atribut yang dimiliki Ronaldo yang menjadikannya sebagai pemain komplit. Dari segi posisi bermain, Ronaldo juga tergolong versatile karena bisa diplot sebagai winger kiri atau kanan dan bisa juga bermain sebagai striker dengan sama baiknya.

Di usianya yang sudah tidak lagi muda, yakni 33 tahun, Ronaldo tetap punya nilai jual yang tinggi. Inilah yang membuat Juventus, klub raksasa Italia berjuluk si Nyonya Tua tidak ragu menggelontorkan dana besar 112 juta euro demi memboyong pemain berkebangsaan Portugal itu ke negeri pizza itu. Pemain-pemain bintang apabila memasuki usia uzur seperti Ronaldo akan cenderung pindah ke liga-liga kasta rendah dengan tingkat kesulitan bermain yang relatif lebih rendah sebelum memutuskan gantung sepatu. Namun hal ini tidak berlaku bagi Ronaldo. Sang CR7, julukan khas Ronaldo, lebih memilih hengkang ke liga Seri A Italia karena masih punya kemampuan yang layak untuk tampil di sana.

Usia Tua Stamina Muda

Umumnya pesepakbola yang sudah menginjak usia kepala tiga seperti Ronaldo akan mengalami grafik permainan yang cenderung menurun. Hal ini dikarenakan kondisi fisik yang sudah tidak seideal pada saat berusia 20-an. Namun rasa-rasanya hal ini tidak terjadi bagi Ronaldo paling tidak sampai dia tampil bersama Real Madrid musim lalu.

Ada fakta menarik mengenai fisik Ronaldo berdasarkan laporan jurnalis Deportes Copa yang dilansir dari kompas.com. Kadar lemak di tubuh Ronaldo hanya sebanyak 7%, sementara rata-rata pemain sepakbola pada umumnya memiliki kadar lemak di rentang angka 10-11% bobot tubuh. CR7 juga memiliki massa otot sebesar 50% atau 4% lebih tinggi di atas rata-rata massa otot pemain. Fakta ini membuat kondisi fisik Ronaldo setara dengan pemain yang masih berusia 23 tahun. Inilah yang menjadi faktor X yang membuat Ronaldo masih konsisten berada di lapangan hijau dengan level permainan tingkat tinggi. Gol-gol lahir dari kaki dan kepalanya bersama Real Madrid muim lalu dan tim nasional Portugal di ajang Piala Dunia 2018 lalu sebagai bukti masih primanya keadaan fisik pemain yang memiliki anak angkat asal Aceh tersebut.

Menjilat Ludah Demi Bisnis Dan Prestasi

Sebelum hengkang dari Real Madrid, Ronaldo mungkin adalah salah satu pemain yang paling dibenci fans dan para pemain Juventus. Pasalnya, Ronaldo punya kontribusi besar mengubur mimpi Juventus meraih trofi liga champion selama dua tahun terakhir saat berseragam Real Madrid. Bahkan Ronaldo dianggap tega mengubur mimpi Gianluigi Buffon meraih gelar liga champion untuk yang pertama kalinya. Musim lalu adalah musim terakhir penjaga gawang senior tim nasional Italia itu di Juventus dan akan segera memutuskan pensiun. Itulah sepakbola, berpindah klub adalah hukum universal yang berlaku bagi siapa saja tak terkecuali Ronaldo. Loyalitas tanpa batas sepertinya semakin langka dalam sepakbola sekarang.

Meski dana transfer yang dibayarkan Juventus ke Real Madrid sangat besar, Juventus justru meraih profit secara ekonomi dari mega transfer kali ini. Saat kepindahan Ronaldo masih sebatas rumor beberapa waktu lalu, saham Juventus dilaporkan naik secara signifikan berkisar di angka 160 juta Euro. Berikutnya, jersey Juventus dengan nama dan nomor punggung Ronaldo sudah laris manis di pasaran baik secara online maupun offline. Hanya dalam waktu satu hari Juventus meraup keuntungan penjualan jersey sebesar 55 juta Euro.

Ini belum termasuk dari semakin membludaknya followers Juventus di media sosial Instagram, Twitter dan Facebook. Ronaldo bukan cuma hebat di atas lapangan tapi punya nilai komoditas besar yang menjadikan sepakbola bukan cuma sekedar olahraga tapi juga industry yang menjanjikan. Nilai komersialitas sepakbola inilah yang dimanfaatkan dengan sangat baik dan jeli oleh para petinggi Juventus. Bahkan, pundi-pundi The Old Lady dipercaya akan semakin menggembung di hari-hari yang akan datang.

Kehadiran Ronaldo di Turin juga menambah rasa optimisme tinggi di kalangan pemain, jajaran pelatih, manajemen dan para pendukung bahwa Juventus akan berbicara lebih banyak di kancah Liga Champion. Target juara sudah diusung Juventus selama beberapa musim terakhir namun selalu kandas. Kini dengan pengalaman Ronaldo di kancah tertinggi kompetisi klub Eropa itu, peluang juara bagi Juventus diyakini akan menjadi lebih besar dari sebelumnya.

Menanti Aksi Ronaldo

Sepanjang karirnya, Ronaldo telah bermain di liga-liga elit Eropa yakni di Liga Inggris saat berseragam Manchester United dan Liga Spanyol bersama Real Madrid. Di dua klub itu Ronaldo berhasil meraih banyak trofi juara dan penghargaan individu sebagai pemain. Aksinya bersama Juventus di Seri A layak ditunggu. Usianya yang kini tidak muda sedikti banyak akan berpengaruh pada aksinya di lapangan. Ditambah lagi, Seri A adalah liga dengan tim-tim yang terkenal soild di lini belakang. Sistem bertahan catenaccio yang diadopsi di Seri A yang pasti akan membawa kesulitan tersendiri bagi Ronaldo. Bek-bek klub Liga Italia dikenal kuat dan tidak kenal kompromi dalam bertahan.

Selain itu, fakta bahwa Juventus dan Real Madrid sama-sama bermain di liga champion tidak menutup kemungkinan Ronaldo akan kembali reuni dengan mantan rekan-rekannya. Bisa dipastikan hati Ronaldo akan terbagi mengingat dia telah menghabiskan waktu selama sembilan tahun di Bernabeu dan mendapat tempat di hati para fans Los Blancos atas segudang prestasi yang berhasil dia torehkan. Jika Ronaldo sukses bersama Juventus, dia akan melengkapi curriculum vitae hebatnya dalam mengarungi liga-liga top Eropa. Namun jika dia gagal bersinar malah akan berpotensi menjadi anti klimaks di penghujung karirnya sebagai pesepakbola. Satu yang pasti adalah kedatangan Ronaldo akan menaikan popularitas Seri A yang sempat menurun. Bahkan kepindahannya bisa memicu klub-klub rival Juventus seperti Intermilan, Napoli dan Roma untuk memboyong pemain-pemain berlabel bintang demi menjaga persaingan di Seri A. Apakah sinar Ronaldo akan semakin terang atau justru malah menjadi redup? Menarik untuk dinanti. Tapi yang pasti, meski sudah uzur, Si Nyonya Tua harus selalu tampil cantik dan menawan meski harga kosmetiknya juga begitu mahal.