Belakangan ini nama obat klorokuin sudah tidak jarang terdengar di telinga kita. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumumkan penggunaan obat ini untuk membantu menyembuhkan pasien positif Corona di Indonesia. Penggunaan obat ini ternyata juga dilakukan di beberapa negara yang sedang menghadapi Covid-19, namun aturan penggunaannya berbeda-beda.

Meski telah direkomendasikan secara global, para ahli kesehatan dan peneliti masih belum mengetahui dengan pasti bagaimana klorokuin dapat membantu pasien Covid-19, namun penggunaannya dirasa dapat meringankan keluhan yang dialami pasien.

Oleh karena itu bangsa Indonesia harus berhati-hati dan mengetahui fakta-fakta dari klorokuin. Yuk, simak informasi berikut!

Indikasi konsumsi klorokuin.

Di dunia kesehatan, setiap obat yang akan diberikan kepada pasien harus mempertimbangkan indikasi tertentu. Dilansir dari halaman Drugs.com, obat ini diindikasikan pada pasien malaria atau orang sehat yang akan pergi ke daerah rawan (endemis) malaria. Selain itu, obat ini juga terkadang diresepkan untuk mengatasi infeksi parasit tertentu yang mengganggu sistem pencernaan.

Perlu diketahui bahwa klorokuin ini diperoleh atas resep dokter. Jadi tidak dianjurkan dikonsumsi atas keinginan pribadi.

Efek samping konsumsi klorokuin.

Terlepas dari manfaatnya, klorokuin ternyata dilaporkan menimbulkan berbagai efek samping seperti menyebabkan gangguan penglihatan, sistem pencernaan, kulit, jantung, hingga gangguan mental. Karena bahaya yang dapat ditimbulkan ini, maka dari itu konsumsi klorokuin harus berdasarkan resep dokter.

Nah, berdasarkan informasi di atas tentunya kita tidak boleh menyalahgunakan obat klorokuin. Klorokuin tidak boleh disimpan dan dikonsumsi sendiri. Di beberapa negara pun penggunaannya dibatasi hanya untuk kasus berat. Bangsa Indonesia harus tetap bijak dan bersatu dalam menghadapi Covid-19.